Tiga (3)

11 2 0
                                    

"Menurutmu wajar nggak, sih, kalo dua orang yang belum pernah ketemu sama sekali tiba-tiba pacaran?" tanyaku kepada Mas Janu.

"Kamu pacaran sama siapa emang?"

"Ih! Mas Janu, tuh, kebiasaan, deh. Kalo orang nanya, tuh, dijawab. Bukan dibalikin lagi pake pertanyaan." Kemudian aku menyedot es teh-ku yang tinggal sedikit sampai tandas.

"Kamu, sih, tiba-tiba nanya gitu. Aku, kan, nggak tau latar belakangnya gimana," balas Mas Janu santai.

"Jadi, kan, aku punya temen satu kost sama temen SMP. Nah, waktu itu aku pernah upload foto bareng sama temen satu kost-ku itu di Instagram. Nessa, tuh, loh. Eh terus temen SMP-ku minta dikenalin sama dia."

"Temen SMP-mu ini cewek atau cowok?" sela Mas Janu.

"Cowok, lah."

"Ya kali aja cewek, kan."

"Cowok temen SMP-ku. Terus aku suruh kenalan sendiri. Ya udahlah, tuh, kenalan sendiri mereka. Mereka kontak-kontakan awalnya dari Instagram terus pindah ke Line."

Mas Janu tampak serius mendengar ucapanku. Ia kerap kali mengangguk-angguk dan terlihat berpikir.

"Tadi siang, Nessa bilang kalo dia ditembak sama temen SMP-ku itu."

"Nessa mati, dong?" sahut Mas Janu.

"Mas, ih."

"Maaf, maaf... Jadi mereka udah pacaran?"

"Nggak tau, sih. Tadi Nessa bingung gitu mau nerima atau enggak. Terus ya belum cerita lagi dia. Kan aku sekarang lagi sama Mas Janu."

"Emang kenapa kalo kamu lagi sama aku?" tanya Mas Janu.

Sebuah notifikasi muncul dari handphone-ku. Aku segera saja menyentuh layarnya dan tampillah jendela pesan WhatsApp dari Nessa.

Nessanesu
Sorry ganggu lo sm Mas Janu
Cuma mau ngasih tau
Gw nerima Aruna

"Jadian juga akhirnya," ucapku setelah membaca pesan dari Nessa.

"Nessa?" tanya Mas Janu.

Aku mengangkat kedua alisku dan menyunggingkan senyum sesaat bersamaan.

"Mereka beneran belum pernah ketemu sama sekali?" tanya Mas Janu.

Aku menjawab dengan gestur sama seperti tadi.

"Mungkin mereka udah merasa saling nyaman walaupun cuma terhubung lewat media sosial," kata Mas Janu.

Aku hanya mengangguk-angguk.

"Kamu nggak pacaran juga?" tanya Mas Janu setelah hening yang cukup lama.

"Ha? Sama siapa?" Aku membalas pertanyaan sambil mendengus dan tertawa singkat.

"Ya sama yang kamu mau, lah."

"Yang aku mau nggak tau mau juga sama aku atau enggak."

"Ya tanya, dong."

"Hmm... Kapan-kapan, deh."

***

Masih bersama Kaina dan Mas Janu, ya. Besok balik lagi bersama Kaina-Nessa-Alya ditambah Yasa, deh.

With love,
Dev.

MerpatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang