c. Late?

5K 632 90
                                    

⭐⭐⭐👈
Vometnya👈
Typo✌

***

Jimin meremas lembut tangan Rose saat melihat gadis itu mengeraskan rahangnya. Rose terlihat sangat murka ketika melihat Jennie keluar dari cafe bersama Taehyung dengan senyum lebar menghiasi wajah sang lelaki. Rose yakin mereka memiliki sebuah hubungan khusus.

"Oppa, kau pasti tau sesuatukan? Ayo jelaskan, atau aku harus mencari tahunya sendiri?" Gadis itu bertanya dengan nada datar tapi terdengar bergetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa, kau pasti tau sesuatukan? Ayo jelaskan, atau aku harus mencari tahunya sendiri?" Gadis itu bertanya dengan nada datar tapi terdengar bergetar.

Jimin menghembuskan nafasnya kasar. Rose akan sangat marah jika mengetahui semuanya, tapi membiarkan gadis itu mencari tahunya sendiri itu bukanlah hal yang baik. Terpaksa Jimin harus memberi tahu semuannya pada gadisnya itu.

"Taehyung mencintai Jennie, itu kebenarannya..."

"..."

***

23.00 KST

Sehun tengah menemani Lisa duduk di pinggir sungai Han, mereka hanya diam setelah duduk selama 1 jam disana. Lisa sudah berhenti menangis, tapi gadis itu hanya diam menundukkan kepalanya.

"Oppa? Bisakah oppa menemaniku malam ini?"

"Bukankah oppa sedang menemanimu?" Jawab Sehun bingung.

"Ish, bukan begitu maksudku. Bisakah malam ini aku menginap ditempat oppa? Malam ini saja! Boleh ya oppa?" Tanya Lisa dengan wajah berbinar. Lisa belum siap jika harus bertemu Jennie. Bukan karena merasa bersalah tapi dia butuh waktu agar tak membenci eonnienya itu. Lisa tau Jennie tak sepenuhnya salah.

"Kau harus minta izin dulu, kalau tidak aku yang dimarahi nanti, eotte?"

"Hmm, aku akan meminta izin papa nanti."

"Kau sedekat itu dengan sajangnim?"

"Dia seperti daddy, hangat. Joayo." Jawab Lisa sumringah.

"Ya Lalisa, kau benar-benar menyukai yang lebih tua? Apa harus setua Yang sajangnim agar kau sukai? Aish, harusnya aku lahir lebih awal." Gumam Sehun diakhir kalimat.

"Oppa pabbo! Maksudku menyukai sebagai seorang ayah. Dia hangat seperti daddy, kenapa kau pabbo sekali sih!"

Sehun menatap Lisa sendu, tapi ia juga merasa senang bisa mengalihkan kesedihan Lisa untuk sesaat. Ia senang menjadi sandaran Lisa, ia tak akan menyesal jika Lisa nantinya akan bersama pria lain bukan dirinya. Selama itu membuat Lisanya bahagia, Sehun akan melakukan apapun.

Lisa yang merasa diperhatikan menatap balik Sehun. Merubah posisi duduknya menghadap Sehun.

"Mwo?" Tanya Lisa sambil menyentuh sisi wajah Sehun. Lisa tidak mengerti kenapa ia melakukan itu, ia hanya ingin melakukannya saja.

5 Part: LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang