[2] Jatuh cinta?

94 14 0
                                    

Kedatangan Ananta membuat seisi ruangan hening sejenak. Tangannya mendadak dingin. Tidak lupa dengan peruutnya yang tiba- tiba mules. Keduanya sama-sama menambah kekacauan dalam diri Ananta.

"Santai Nan, ini bukan jatuh cinta." batin Ananta sambil menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya.

"Selamat pagi. Hari ini kita kedatangan siswi baru dan saya harap kalian bisa membantunya dalam tahap pengenalan lingkungan kelas." ucap Bu Indah. "Silahkan, Nak!"

"Selamat pagi semuanya, saya Ananta Bestari dan biasa dipanggil Nanta. Semoga ka-" ucapnya terpotong.

"Norak banget pakai saya kamu, oops..." sahut Rebecca.

"Gue mau nanya dong," sahut Delon. "Kira-kira lo bakal suka sama kelas ini gak?"

Ananta bergumam. "Maybe, yes?"

"Pasti bakal suka sih," celetuk Delon. "Sekarang gue mulai suka sama kelas ini, soalnya ada bidadari baru datang nih!"

"Cieee," sorak seluruh siswa.

"Ssttt! Hentikan! Ada siswa baru bukannya jaga sikap malah dimodusin!" seru Bu Indah. "Diajarin sopan santun atau tidak sih kalian?!"

"Bu, apa salahnya modus ke Nanta? Siapa tau Nanta jadi beneran suka saya kan...." ucap Delon.

"Tolol! Fakboy cap gajah, mulut lo kasih lakban sana!" ketus Luna.

"Delon! Sudah berani ngelawan guru, ya? Iya?! Push-up 50 kali, SE - KA - RANG!" pintah Bu Indah.

"Ck, ribet banget jadi guru." ucapnya dengan wajah kesal.

"Ananta, kamu boleh duduk di bangku kosong itu." pintah Bu Indah sambil menunjuk bangku kosong yang ada di belakang Rebecca.

"Sialan! Kenapa harus sama Mak lampir sih?" batin Ananta.

Belum ada hitungan menit Ananta duduk di bangku tersebut, Rebecca sudah mengancam Ananta dengan tatapan bak Harimau ingin menerkam mangsanya. "Awas aja kalau lo berani jatuhin har-" ucap Rebecca terpotong.

"Maaf kita gak kenal, jangan sok kenal." ucap Ananta dengan wajah flat.

Rebecca memicingkan matanya dan tidak ingin kalah dari Ananta. "Oh, udah berani sama gue? Berani lo ngelawan gue?"

"Lo kira gue takut? Gue ga se-cupu yang lo kira, Re!" seru Ananta. "Mereka takut sama lo karena lo mirip sama 'Mak Lampir'. that's the point."

"Anjing!" dengus Rebecca.

"Rebecca! Coba ulang apa yang kamu katakan tadi!" ucap Bu Indah.

"Saya? Saya nyanyi, Bu. Anjing! Ini anak anjing comel bunyinya begini...."

"Oke, kalau begitu. Saya kira kamu bicara yang enggak sopan," ucap Bu Indah. "Baik, langsung saja kita mulai pelajaran hari ini."

...

Jam yang paling dinanti para siswa pun tiba. Suasana kelas telah hening dalam sekejap. Tak terkecuali tiga siswa yang tengah asik bercakap-cakap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang