" la mau ku antar pulang ? " ucap tika yang mengagetkanku dari belakang.
"oh tidak terimakasih tik, aku pulang sendiri saja, aku sudah sering merepotkanmu,"
"baiklah.. hati-hati di jalan ya la . dah....." ucap tika sembari berlalu meninggalkan ku
" dahhhh..." seiring melambaikan tangan dan mengucapkan sampai jumpa besok.
aku sudah sering merepotkan tika, jadi ku rasa hari ini aku pulang sendiri saja, aku merasa tidak enak hati pada tika karena dia sangat sering mengantarkan ku pulang, walaupun dia bilang dia suka mengantarkan ku, karena aku teman nya , tapi tetap saja, aku yang merasa tidak enak padanya.
begitu banyak suara, saat aku melintasi setiap kelas di sekolah, mereka bernyayi, tertawa, bahkan ada yang sedang berlatih baris-berbaris di tengah lapangan. aku hanya menikmati masa-masa sekolahku yang tidak terasa begitu cepat , baru saja kemarin aku masuk sma dan sekarang aku sudah kelas 3 saja, entah apa yang harus ku lakukan saat lulus nanti, sampai ada suara telepon masuk yang memecahkan lamunanku.
" saura telepon berbunyi"
aku membuka tasku, dan melihat siapa yang menelponku.
" hallo"
ternyata itu telepon dari gun
" ya hallo"
aku melanjutkan langkah ku, dan terhenti di mushola sekolah, meluruskan kaki ku dan melanjutkan obrolan ku dengan gun.
" kamu sudah pulang?" tanya gun kepadaku.
" ini aku mau pulang"
" sama siapa?" kembali gun bertanya padaku
" sendiri ,"
" oh, tidak sama tika? "
" tidak, " jawabku
" sudah sampai mana ?"
" masih di dalam sekolah, di mushola"
"oh, , kenapa masih di situ ?"
" karena , kamu menelponku, jadi aku diam dan duduk dulu di mushola, kalau kamu sudah selesai menelpon aku akan langsung pulang"
bola mataku melihat ke dalam masjid, dan melihat jam yang ada di sana , sepertinya aku terlalu lama melangkah saat berpisah dengan tika tadi, di tambah lagi aku sedikit melamun karena memikirkan massa depan ku, dan sekarang sudah jam 1.30, aku harus pulang dan makan, karena perutku lapar sekali.
" ya sudah, cepat pulang, dan hati-hati" suara gun kembali terdengar di telingaku.
" iya, rumahku dekat dari sini, jadi tidak perlu khawatir"
" yang aku maksud, hati- hati dengan pesona mu, jangan terlalu kamu umbar, itu berbahaya"
aku menggigit bibir ku dan tersenyum saat mendengar gun mengucapkan kalimat itu, dia membuatku malu, dan salah tingkah, walaupun aku tahu itu hanya sekedar gombalan, tapi entah kenapa hatiku senang, entah apa yang sedang aku rasakan .
" hallo , La , kenapa kamu diam saja"
" iya , ini aku mau pulang, aku tutup telepon nya y, assalamualikum"
" walaikumslam"
aku melanjutkan langkahku, dan ini terasa panas sekali.........
dan lagi-lagi perutku berbunyi menahan rasa lapar, apa aku naik angkot saja , agar cepat sampai di rumah.
brrooooommmmmm... suara motor besar berhenti tepat di sampingku
" hey La, mau ku antar?" sapa anak XII IPS 1, aku tidak tahu namanya tapi aku tahu kalau dia anak ips 1, aku sering melihat nya saat di sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
"goen"
RomanceKlasik, dan baku belum tentu itu membosankan, bukankah dia memiliki kelas nya sendiri, termasuk "goen" Karena .. semuanya berawal dari ketidak sengajaan, ketidaksengajaan yang membuat seorang pemuda bernama goen ( gun ) masuk ke dalam kehidupan lai...