Setiap saat, aku hanya memikirkan bagaimana masa depanku
Ku rajut satu persatu benang yang sudah di kumpulkan oleh orangtuaku
Mereka selalu bilang,
Kalau mereka tidak bisa memberikan harta yang melimpah
Mereka hanya bisa memberikan pendidikan sebagai bekalku di massa mendatang
Benang – benang itu kini sudah hampir selesai ku rangkai menajadi sebuah baju
Aku kini sudah kelas 3 sma , masa depan yang tidak pernah ku pikirkan akan jadi seperti apa saat aku lulus nanti
Semua teman- teman sekelasku hampir rata-rata melanjutkan pendidikan nya ke jenjang universitas
Aku hanya merasa beruntung, terlahir dari keluarga yang kurang mampu
Jadi aku harus jauh berpikir lebih keras agar jadi seperti mereka.........
“ hmmmmm.....”
Ku tutup buku ku dan meneyelasaikan tulisan yang tidak bisa aku sampaikan kepada siapa pun
Aku selalu menulis dan menceritakan apa yang aku mau kepada buku ku, karena tidak mungkin aku membicarakan nya pada orang tua ku, karena hal itu hanya akan membuat mereka sedih
Aku termasuk anak yang penurut dan tidak bisa berbohong di depan orang tua, dan juga paling tidak bisa melihat mereka kecewa karena diriku sendiri.
Karena hal itu lah aku menulis seluruh daftar keinginanku di dalam buku itu, entah aku dapat mewujudkan nya atau tidak suatu hari nanti, yang pasti aku sudah pernah memimpikannya, dan aku hanya tinggal berusaha saja.“ assalamualaikum”
Suara seorang pemuda di depan pintu rumahku.“ walaikum salam, eh evan udah nyampe aja, kan baru jam 3 “
“ gak apa-apa biar sekalian main aja la”
“ya udah, aku ganti baju dulu kalo gitu, sebentar ya”
“ iya”aku mengganti pakaianku dan sedikit merapihkan penampilanku, aku sisir rambutku yang panjangnya hanya sebahu dan berponi depan, di usiaku yang masih sangat muda, ku rasa jeans dan kaos polos cocok untuk ku.
“ bu, laila berangkat dulu ya sama evan , mau kerja kelmpok “ ucapku sambil mencium tangan ibu
“ iya bu kita pamit dulu ya” ucap evan sambil mencium tangan ibuku
“ iya pulangnya jangan malam-malam ya”
“ok” ......
Cuaca sedikit panas dan perjalanan aku dan evan lumayan jauh,,
“ anterin aku ke rumah tika dulu ya van, kan searah tuh sekalian mampir aku dan perlu? “
“ ya sudah, lagian kita janji kumpulnya juga jam 5”
Motor berhenti tepat di depan rumah tika,“ tunggu di sini pa mau ikut ke sana ?” tanya ku ke evan
“ tungguin di sini aja deh “
“ ya sudah, sebentar ya “
“ assalamualaikum , tika tika ....” panggilku
“ woy, kenapa ?”
Teriak tika dari jendela kamarnya dengan rambut yang berantakan“kamu abis tidur ya, jelek banget ih ,” ucapku sambil tertawa
“ganggu aja sih , ada apaan?”
“aku mau ambil buku yang kemarin kamu pinjem “
“oh, ya udah , bentar ya”
“nih “
Tika mengulurkan tangannya dan memeberikan buku yang dia pinjam“kamu sama evan ?”
“iya , kita mau pergi , “
“kerja kelompok pasti “
“ ko tau..”“ya elah, kalau kamu pergi sama evan, berarti ada tugas sekolah “
‘hehehe,, iya sih ya , ya udah aku pergi dulu ya, assalamualikum”
“iya walaikumsalam “
Kami melanjutkan perjalanan, karena cuaca yang sangat panas akhirnya aku dan evan berhenti di warung pinggir jalan, untuk membeli sebuah minuman, saat evan memberikan minuman itu tiba-tiba ada yang memanggilku dari arah samping, di sana banyak anak muda yang sedang berkumpul, mungkin ada yang mengenalku jadi dia memanggilku.
“ laila...”
Dia memakai topi dan celana jeans panjang, mungkin karena cuaca yang sangat panas jadi dia tidak memakai bajunya dan hanya menaruhnya di bahu kirinya,
Dan dia mulai menghampiriku, langkah nya kini semakin cepat dan dia sudah berada di depanku.
Dan dia mengambil minuman yang evan belikan untuku dan menggantinya dengan minuman yang dia bawa, dia menyuruhku untuk meminumnya dan dia meminum minuman yang evan belikan.
Dan ternyata Itu gun,
“ kenapa kamu tidak minum minumanmu, dan mengambil minuman ku “ ucapku
“ minum saja, sama saja kan “
Evan hanya terdiam dan melihat kami berdua seperti itu,
“ kenapa kamu pergi sama teman laki-laki?”
“ dia temanku evan gun,”
Gun membalikan badannya dan memperkenalkan dirinya di depan evan
“ hai, pacarnya laila”
Ucap evan sembari mengulurkan tangan nya“aku evan temannya laila”
Evan menjabat tangan gun.....................................................................................
Dan suasana seketika berubah ....
KAMU SEDANG MEMBACA
"goen"
RomanceKlasik, dan baku belum tentu itu membosankan, bukankah dia memiliki kelas nya sendiri, termasuk "goen" Karena .. semuanya berawal dari ketidak sengajaan, ketidaksengajaan yang membuat seorang pemuda bernama goen ( gun ) masuk ke dalam kehidupan lai...