jalan 2 (keagungan turki)

16 2 0
                                    

Suara mesin yang terdengar nyaring di telinga dengan suara yang begitu halus dan pelan, ini bukti mobil yang ku naiki adalah mobil berteknologi ramah lingkungan. Ku lihat disekelilingku terdapat lapangan luas yang berjajar pesawat pesawat terbang, mobil ini terus berjalan hingga ke sebuah tempat rahasia di bandara tersebut yang disediakan pihak kerajaan, aku pun turun dari mobil dan disambut oleh para gazi Turki yang dikirim untuk mengawalku, sungguh ini membuat ku heran sebab aku hanya pasukan janisarry yang tugasnya mengawal sultan bukan seorang pangeran atau bisa dibilang aku adalah kopasusnya negeri assalam, apa gunanya pengawalan ini?. Aku terus bertanya tanya akan tetapi tak kunjung ku dapatkan jawabannya.
"Yaa, gazi apa kabar?"
"Laa taqul!!"
"Afwan gazi, "
"Laa takalam gazi!! Qul sandi Ibnussalan"
"Na'am"
Akhirnya kami pun menaiki pesawat pribadi dari pihak kerajaan, sungguh aneh memang, padahal aku hanya memesan tiket murah dan kelas ekonomi akan tetapi aku telah difasilitasi oleh pihak kerajaan untuk menaiki pesawat pribadi milik sultan, sungguh aku merasa bingung dan aku tidak mengerti dengan semua ini.
" Permisi, pak ada yang bisa kami bantu? "
"Tolong siapkan 3 gelas kopi !"
"Baik pak, silahkan ditunggu"
Dengan cekatan pramugari itu langsung kebelakang kokpit pesawat untuk membuat kopi
" Afwan gazi, ma..maksudnya sandi"
"Hmm iya ada apa ?"
"Anda tahu kedatangan kami menjemput anda karena apa?"
"Karena dipanggil Sultan untuk membahas hal penting katanya"
"Bukan hanya itu gazi ... Afwan ma..maksudnya sandi.. Sultan meminta kami menjemput mu untuk urusan kenegaraan dan menanyakan misimu, Sri Sultan pun memiliki niatan agar sandi bisa menikahi tuan Puteri"
"Hmm apa..? Maksudnya aku menikah?!"
"Iya sandi"
"Kenapa? Tuan Puteri siapa? Emel"
"Iya karena kerajaan membutuhkan putera mahkota untuk meneruskan kerajaan sedangkan sultan hanya punya anak perempuan dan tuan Puteri emel adalah anak sulung dari anak anaknya sehingga dia harus segera menikah dengan pria yang pantas untuknya"
"Ta.. ta..tapi... Aku hanya keturunan janisarry"
"Latar keturunan tidak bisa menjadi acuan menggagalkan pernikahan selagi halal untuk menikah"

"Hmm tapi aku belum selesai dengan misiku.. "
"Akan tetapi ini perintah Sultan, seorang janisarry haruslah patuh terhadap perintah Sultan karena mentaati Sultan sama dengan mentaati Rasulullah dan Allah.. ingatlah surah ini, sandi"

~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•
"Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar mengimani Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-nisa [4]: 59) "

•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•°•~•

Ketika mendengar itu semua ada di komandan Faruq ,sandi pun semakin yakin dan akan menikahi tuan Puteri emel.

tepatnya pukul 16:52 sandi dan 3 komandan pasukan gazi itu sampai di turki, sungguh pemandangan yang berbeda dengan negara yang selama ini dia singgah dan menjalankan misi, negeri ini aman ,nyaman dan tenteram, masyarakatnya peduli satu sama lain, saling bahu membahu tanpa pamrih dan saling memberikan yang terbaik terhadap sesamanya.

Tidak lama kemudian mobil kerajaan pun datang menjemput kami dengan dikawal mobil mobil pasukan janisarry.

Ingatan sandi pun teringat dengan ucapan ayahnya

•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•
"Hai.. nak, sesungguhnya setiap muslim adalah janisarry dan setiap janisarry patuh pada pemimpinnya baik perintah itu hal yang disukai atau tidak selagi tidak mengajak kepada kemaksiatan. Barang siapa taat kepada pemimpin maka dia taat kepada Rasulullah dan barang siapa taat kepada Rasulullah maka dia taat kepada Allah begitupun sebaliknya."

~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•~•°^°•

"Assalamu'alaikum .. "
"Alaikumussalam" sambil sandi mencium tangan Sultan
"Ayo sandi mari kita keistana"
"Siap Sultan,.."

Mereka pun menaiki mobil kerajaan,
Sungguh indah suasana ibukota Turki ini, rakyatnya makmur dan saling bahu membahu tak kira dari kalangan apapun dia, bangunan bangunan yang didirikan megahnya luar biasa , para pengendara pun tertib berlalu lintas, setiap orang yang berjumpa dengan orang lain senantiasa menebar salam dengan penuh kebahagiaan baik yang dikenal atau pun tidak dikenal.

Sungguh inilah negeri dengan keagungan yang luar biasa dengan tegaknya syariat islamiah.

Tak ada satupun hal yang dipikirkan sandi melainkan ,kapan negerinya akan seperti ini.

Tak terasa seiring berjalannya waktu mereka pun sampai ke istana

Sandi dan Sultan bersama pasukan janisarry pun langsung pergi ke istana.

Setelah sampai istana mereka disambut dengan meriah, saat itu hendak Maghrib sehingga mereka pun pergi ke masjid Aya Sofia untuk shalat berjamaah yang dipimpin langsung oleh sultan.

Setelah shalat mereka melakukan rapat besar dan rahasia di Aya Sofia hingga isya.

" Sandi, bagaimana perkembangan negara yang kau amati saat ini?"
"Untuk saat ini kita masih perlu menyadarkan masyarakat, karena mereka telah terdoktrin oleh pemerintahan yang tidak sah baik secara hukum pbb ataupun hukum agama kita"
"Hmm.. seperti itu, jendral amir.. bagaimana dengan negeri mu?"
" Matahari terbit Alhamdulillah kita sudah mulai dakwah dan banyak mu'alaf yang masuk Islam..."
"Alhamdulillah.. pertahankan dan bimbing mereka terus hingga mengenal sistem Islam"

Setelah Sultan menanyakan semua kondisi diberbagai daerah maka sultan pun memberikan instruksi ke seluruh anggota rapat

∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆•°•∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°

PERHATIAN
Dengan ini saya selaku Amirul mu'minin memberikan instruksi kepada kalian semua bahwa kita semua harus berusaha semaksimal mungkin menjaga dan merapatkan barisan kita agar kita semua tidak disusupi sifat iblis dan pemikiran liberalisme

Dengan ini saya menyatakan iblis adalah musuh besar kita bilamana kita tidak memperhatikan akhlak diri kita dan saudara kita maka iblis akan mudah memasuki dan memporak porandakan barisan kita

Perangi kebodohan merdekakan mereka semua dan teruslah berjuang demi tegaknya syariat Islam

Pertanda Amirul mu'minin

Sultan Murad III Ibnu Salim

∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°∆°•°

Setelah itu mereka semua pun meninggalkan tempat rapat tersebut kecuali sandi yang senantiasa berbincang dengan sultan mengenai dirinya dengan Putri Sultan.

"Sandi, kau adalah orang yang aku percayai, jika aku perintahkan engkau menikahi putri ku apakah engkau siap?"

"Apapun perintah tuan aku akan siap melaksanakan sebagaimana sumpah kami pasukan janisarry, perintahmu adalah perintah Rasulullah dan perintah Rasulullah adalah perintah Allah, tuan yang dapat menilai hamba apakah hamba pantas menjadi menantu tuan!"

"Terimakasih sandi, atas kesetiaanmu kau sama dengan Ayah dan Kakek mu, setia terhadap umat , agama dan kekhilafahan"

"Apapun itu saya siap korbankan demi bangsa ini tuan"

Setelah perbincangan itu, sandipun pergi dengan sultan menuju istana untuk istirahat.

BERSAMBUNG

NANTIKAN TERUS CERITANYA INSYA ALLAH BESOK DI UPGRADE KEMBALI,, AFWAN YA UNTUK HARI INI AGAK TELAT HEHE😀😀

Salam sejahtera untuk kita semua.. semangat 😊😊😊

Alamat kehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang