Chapt 2 ::: Meet with Pangeran

1K 68 8
                                    

Terkadang Cinta juga bisa menjadi jahat dan tak terkendali.

Pangeran sedang duduk tepat di depan Fabiola yang sedang menikmati makan siangnya. "Ran, akhir-akhir ini kok aku ngerasa kamu kaya ngejauh yah dari aku?" Tanya Fabiola sambil menatap Pangeran.

Pangeran menaikkan alisnya dan tersenyum manis. Dia mengusap puncak kepala Fabiola. "Buktinya sekarang aku depan kamu udah cepet makan."

Pangeran Fernandes Wolsh. Pewaris tunggal keluarga Wolsh. Pecinta wanita dan segala keindahannya. Pintar tapi malas. Ganteng tapi badboy. Hanya tinggal dengan Ayahnya. Ibunya? Sudahlah jangan ditanyakan. Satu hal yang ingin di lupakan Pangeran, seluruh masa lalunya bisa dia hapus total dari ingatannya.

Mendengar jawaban Pangeran, Fabiola hanya memanyunkan bibirnya dan mulai membuka ponsel dan membuka salah satu sosial medianya, yaitu Instagram. Baru saja dibuka ada berita yang membuat Fabiola mengerutkan keningnya. "Ran, kamu lagi cari asisten?"

Kini kening Pangeran tambah lipatannya saking bingung dengan ucapan Fabiola. "Asisten?"

"Iya asisten nih liat." Fabiola menunjukkan ponselnya ke hadapan Pangeran.

"Asisten buat apa? Buat sex?" Ucapan ngawur Pangeran di balas cubitan kencang dari Fabiola.

Melihat tingkah Fabiola, Pangeran hanya tertawa geli. Pangeran mengambil ponsel Fabiola dan mengantonginya di saku celana. "Sekarang makan, kamu jangan kebanyakan liat sosmed nanti kamu kemakan berita hoax."

"Tapi, kalo ada yg nyamperin kamu ngelamar jadi asisten gimana, Ran?"

"Fabiola sayang kalo ada yang ngelamar jadi asisten yah di tolak aja ribet banget deh. Mending sekarang-" Pangeran dengan kurang ajarnya menaruh tangannya di atas paha Fabiola dan mulai mengusapnya.

"Ran-"

Strategi mereka yang sangat pojok membuat Pangeran sangat di untungkan apalagi kemarin dia tidak berhasil menuntaskan hasratnya. "Makan dan tuntaskan semuanya sekarang."

Konsentrasi Fabiola hilang, akibat sentuhan-sentuhan panas yang di berikan Pangeran selama makan.

***

Agreta bangun dengan keadaan tidak menemukan Seina sama sekali. Seina hanya meninggalkan note kalau dia harus pergi ke kampus.

Dengan meraba-raba Agreta mencari ponselnya yang tiba-tiba berbunyi.

"Halo." Suara Agreta khas orang bangun tidur.

"MISS MILLES KAU TIDAK BISA LIHAT JAM HAH?!?"

Mendengar suara Bu Pilo membuat Agreta sadar seratus persen. Mampus. Agreta mengigit bibir bawahnya panik.

"M-maaf Bu s-saya akan datang sepuluh m-menit lagi."

"SAYA HARAP MEMANG KAMU DATANG SECEPATNYA SEBELUM KAMU SAYA DEPAK DARI SINI!"

Klik

Agreta melirik jam di balas samping tempat tidur Seina dan melotot. "Sialan jam sebelas siang pantes aja Bu Pilo ngamuk."

Tanpa membereskan tempat tidur Seina, Agreta mencepol rambutnya lari ke kamar mandi untuk gosok gigi dan mengganti pakaiannya.

The Bad Boy's Rules LANJUT DI FIZZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang