Chapt 1 ::: She's Bad Luck

1.1K 83 8
                                    

Di dalam kamar Seina teman sejak pertama masuk kampus. Agreta menghembuskan nafasnya berulang kali.

Seina Gabriella. Teman pertama bahkan teman satu-satunya yang di punya oleh Agreta. Anak pengusaha tambang tersukses di Indonesia. Seina si cantik dengan rambut panjangnya yang Brunette. Memiliki mata warna biru, karena dia memiliki darah Spanyol dari Papanya.

"Ret, Lo kenapa si suntuk banget?"

"Biasa lah."

Seina hanya menghembuskan nafasnya dan memijit keningnya. Hari ini orang tua Seina sedang melakukan perjalanan bisnis otomatis rumah Seina sepi.

"Gue kan udah bilang Ret, biarin gue bantuin setengah utang Almarhum bokap lo." Seina sudah mengusap wajahnya kasar.

"Lo gila Na, utang bokap gue itu angkanya gak main-main. Biar gue aja yang usaha sendiri kalo gue gak kuat gue bilang lo kok." Agreta tersenyum menatap Seina. Setidaknya dengan itu Seina tidak kekeh untuk membantu membayarkan hutangnya.

Agreta Veronica Milles. Biasa di panggil Reta. Anak tunggal dari keluarga Milles yang dulu konglomerat kini harus banting tulang mencari makan sendiri. Sebenarnya, dia tidak perlu kerja keras Ibunya bekerja sebagai wanita penghibur malam di klub, tapi sepertinya Agreta enggan menerima bantuan Ibunya. Papanya meninggal dan meninggal sejumlah hutang yang angkanya tidak sedikit.

Dan kini seluruh harta keluarga Milles habis. Bahkan, Agreta dan Ibunya harus tinggal di sebuah kontrakan kecil yang gangnya sempit, tapi tidak terlalu padat penduduk. Agreta si wanita yang berperawakan cantik dan sexy. Makanya Ibunya terus menerus membujuk Agreta agar bekerja sebagai pekerja seks komersial.  Dan semenjak itu Agreta sangat membenci Ibunya dan pekerjaan Ibunya.

"Ret, mending lo tidur besok Lo ada kuliah kan?"

"Kalo gue mati gue mau warisin apaan yah, Na," ucap Agreta yang makin tidak karuan.

Seina mendekati Agreta dan menampar pipi temannya agar sadar akan ucapannya tadi. "Lo sadar gak si Ret, gue bilang gue mau bantu bayarin hutang Almarhum bokap Lo. Tapi, kasih tau gue berapa total semuanya."

Mendengar itu Agreta tertawa terbahak-bahak sambil berdiri. "Kalo aja bokap gue cuma minjem duit seratus dua ratus gue gak bakal se-bingung ini gantinya."

"Ret, ada gue, gue bakal bantuin Lo."

"Are you kidding me? Hutang bokap gue totalnya lima milyar gimana caranya lo bantuin gue dan yang tadi Dateng nagih cuma ngasih waktu gue dua bulan buat lunasin itu semua." Agreta mulai menggebu-gebu menjelaskan kerumitan yang selama ini berada dalam otaknya.

Seina masih mencerna jumlah hutang almarhum orang tua Agreta. Bisa saja dia membayarkan hutang temannya, tapi keesokannya dia yakin Papanya akan menyidangnya, karena mengeluarkan uang sebanyak itu.

"Lo serius Ret?"

"Yup, dan sampai detik ini kerjaan gue yang cuma tukang antar laundry yang gajinya gak seberapa harus bayar hutang sebanyak itu. Apa gue jual ginjal aja yah, Na?"

Plak

Sekali lagi Seina menampar pipi Agreta. "Cuci muka sono Lo abis itu tidur makin malem makin ngaco yah omongan lo."

"Denger-denger Na, jual ginjal di pasar gelap laku satu milyar kan lumayan."

"Talk to my hand."

Agreta memutar bola matanya sebal. Akhirnya, Agreta mengalah dan masuk ke dalam kamar mandi Seina. "Na, gue mau sekalian mandi."

Seina hanya mengacungkan jempolnya dan merebahkan ke tempat tidurnya.

Seina mengambil ponselnya dan membuka Instagram-nya dan membuka akun kampusnya siapa tahu ada info. Baru saja di buka foto pertama yang di lihat bertuliskan caption.

Pangeran Fernandes mencari asisten untuk membantu segala hal yang di gaji per Minggu dengan nominal yang tidak main-main, sepuluh juta per Minggu.

Melihat itu membuat Seina tersenyum penuh arti.

***

Di kantin kampus Pangeran sedang menghisap rokoknya.

"Jadi, kemarin malem Lo gagal main sama Salsa gara-gara dia dapet?" Tanya Lucas.

Lucas Adegras. Teman kecil Pangeran yang selalu bersama-sama dengan Pangeran dan paling dekat dengan pangeran.

"Hem." Jawab Pangeran sekenanya. Jika, mengulang momen itu jujur saja moodnya langsung rusak.

"Padahal yang gue denger-denger si Salsa mainnya ok banget." Celetuk Rey.

Namanya Reyhaneh Alamsyah. Di panggil Rey bad boy dan mahasiswa abadi sudah sepuluh semester menghuni kampus. Bukan karena bodoh, tapi Rey lebih sering hura-hura absensi bolong, bahkan pernah satu semester libur eh tau-taunya malah liburan ke Bali sama perempuan dan rumornya perempuan yang diajak ke Bali itu hamil dan tiba-tiba rumor itu hilang seperti tertelan bumi.

"Wah, Lo udah pernah main sama dia Rey?" Tanya Lucas sambil memakan makanannya.

Rey mengepulkan asap dan menganggukkan kepalanya.

Tiba-tiba seorang perempuan cantik bertubuh mungil, tapi memiliki payudara yang berisi memeluk Pangeran dari samping. "Ran, aku cariin juga kemana aja?"

"Disini aja kok Fab."

Pangeran mematikan rokoknya dan fokus pada perempuan yang sedang memeluknya.

Fabiola Lysandra. Tidak ada yang pernah tahu siapa sosok yang selalu di lindungi oleh Pangeran. Hanya Lucas yang tahu, tapi hanya sekadar tahu. Yang jelas intinya hanya Pangeran dan Fabiola yang tahu.

"Balik temenin aku makan yah, Ran?" Fabiola sambil bersandar pada bahu Pangeran. Pangeran hanya mengusap rambutnya.

"Iya, emang kamu selesai jam berapa?"

"Jam satu. Kamu mau nungguin kan?" Tanya Fabiola sambil menatap Pangeran.

Pangeran menganggukkan kepalanya. "Iya. Udah sana masuk kelas."

Fabiola mengecup pipi Pangeran. Dan pangeran hanya mengusap kepala Fabiola. "Hati-hati, Fab."

Fabiola melambaikan tangannya dan berjalan untuk ke kelasnya.

Kini Rey mengerutkan sedikit dahinya. "Gue heran sama Lo dan Fabiola. Kalian sama-sama Jomblo. Udah beda jenis kelamin juga. Udah sering bareng. Agama sama. Kenapa gak jadian aja?"

"Yah gakpapa kepo lo ah." Pangeran berdiri dan menggendong tasnya.

Rey mulai melirik Lucas. "Lo tau gak kenapa mereka gak jadian?"

"Pangeran homo kali." Setelah itu Lucas juga berdiri dan meninggalkan Rey.

Mendengar pernyataan Lucas. Rey mulai bergidik ngeri. Pangeran yang gantengnya gak ketulungan itu ternyata homo sepertinya memang kehancuran dunia sudah dekat.

"Amit-amit kalo si Pangeran homo dia nanti naksir gue dah amit-amit."



****

Gak mungkin yak Pangeran yang gantengnya gak ketulungan malah homo:(

Next? Yah or Nay?

The Bad Boy's Rules LANJUT DI FIZZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang