CHAPTER 2

1K 58 2
                                    

Vira pov

Malam ini adalah malam perjamuan kembalinya pangeran Letran dan twic pricess. Karena itu sore tadi kami semua Shopping atas kemauan Hica, katanya kita juga harus terlihat keren

Sampai dimana dia mendandani ku sekarang

"Ca, awas ya kalau menor, gue cemplungi dikolam renang loh"ucap ku padanya yang hanya cengegesan tidak jelas

Aku mah, nurut ama Lia dia dandan sendiri sementara aku di make up in sama Hica tukang perintah ini. Dan alhasil aku yang kena

"Nah udah selesai coba liat deh"ucapnya sambil membalik kursi meja rias kamarku aka dirumah Lia

"Wow... Keren say"ucapku sembil memberikan jempol padanya

Kalian pengen tau penampilaku oke aku kasih tau. Oke, rambutku aku kepang kesamping dengan cepit mutiara merah bertengger manis diatas rambutku. Untuk baju aku menggunakan baju dress berwarna merah-emas dengan garis hitam pada ujung dress. Tak, lupa jaket hitam kulit yang sangat elegan

"Ra, lho pake high heels ya"ucap Hica sambil megeluarkan high heels dari kotak sepatu

"Ogah"ucapku sambil menggelengkan kepalaku

"Cantik loh, sama kayak warna bajumu"ucapnya sambil menunjuk baju yang ku kenakan, aku hanya menghelan nafas panjang dan mengganguk mengiyakan dari pada diomeli sama Lia

Hica tersenyum lebar karena melihatku mengangguk mengiyakan perkataannya

"Yes, sini kakimu"perintahnya padaku

"Nih"ucapku terpaksa, lalu dia memasangkan high heels itu padaku

"Sempurna"ucapnya girang dengan mata yang berbinar-binar

"Udah sana gantian kamu yang dandan"ucapku sambil mengusirnya dari kamarku aka dirumah Lia

"Oke, aku dandan dulu"ucapnya keluar kamarku

Aku berbalik menghadap cermin memandang wajahku dan penampilanku. Kilasan masa lalu seperti kembali teringat. tapi, hanya kepingan-kepingan saja. Aku selalu berpikir apa yang sebenarnya yang tak ku ketahui

Beberapa menit aku memandang diriku sediri. pintu kamarku terbuka memperlihatkan seorang gadis menggunakan dress hijau tosca dengan jaket coklat yang sangat elegan. Tak lupa, rambut hitam legam yang dikepang setengah dan sisanya tergerai bebas tak lupa jepit rambut
mutiara hijau yang menambah kecantikan gadis itu

"Vira, gimana cantik?, enggak"ucapnya sambil sedikit berputar

"Sempurna"ucapku Langsung karena, itu emang kenyataan

"So... Jadi, Lia bareng kita atau berangkat sendiri"ucapku sambil berdiri mengambil tas selempang, smartphone, dan kunci mobilku

"Enggak, dia katanya sedikit ada urusan dengan paman"ucap Hica

"Ya udah, yuk"ucapku berjalan duluan keluar kamar diikuti dengan Hica di belakangku

Sesampainya kami diruang tamu kami melihat bunda sedang membaca majalah. Jadi aku dan Hica menghampiri bunda untuk minta izin

"Bun, Vira ama Hica, berangkat ya"ucapku pada bunda

"Astaga, putri dari Lorren dan Tina cantik sekali "ucap bunda saat melihat kami berdua

"Thanks, bun"ucap kami berdua

"Udah, bun kami pergi dulu"ucap Hica

"Iya sana nanti telat loh"ucap bunda, lalu kami pergi keluar dan memasukki mobil masing masing

CRYSTAL ACADEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang