CHAPTER 5

725 45 1
                                    

Hujan yang belum mereda membuat aktivitas seluruh rakyat terhenti yang membuat mereka lebih takut adalah dengan suara teriakan kesakitan yang membuat mereka takut setengah mati.

****

Di dalam istanah sendiri Raja dan par mentri berdiskusi tentang kejadian yang menimpa mereka saat in ya hujan ini yang membuat aktivitas menjadi terhenti . sampai pangeran Shin menggambil tindakan yang sanat dibatah raja alias ayahnya sendiri

"kau gila pangeran ,kita semua tahu seberapa bahayanya 'BLOOD RAIN OF HELL' makhluk hidup yang memiliki kekuatan atupun tidak akibatnya adalah kematian" ucap raja jordan setenang mungkin dengan menjaga emosinya agar tak meledak ditengah rapat ini

" ayah mu benar pangeran entah apa yang terjadi kita tetap harus berada dalam ruangan atau bangunan agar terhindar dari sihir ini" ucap ayah lia dengan wibawa yang mengeluar

"yang mulia saya ingin melapor" uca prajurit yang baru datang dengan nafas terengah engah

"katakan " perintah sang raja

" kami melihat dari menara pengawas bahwa para THE DEVIL sedang menuju menara utara dengan menggunakan kendaraan masing-masing

"mereka benar-benar susah diberitahu jika mereka telah kembali suruh mereka menghadap padaku mengerti"ucap raja jorda dengan wajah yang memerah menahan amarahnya

" yang mulia saya memiliki kab-"ucap sag penawal terpotong dengan nada bicara sang raja

"katakan sebelum kesababaranku habis lagi"ucap sang raja dengan nada yang sangat mengintimidsi

"badai sudah reda yang mulia dan para penyihir hitam sudah menghilang dari berbagai tempt dan para THE DEVIL akan sampai keistana yang mulia"ucap prajurit itu dengan menundukan kepala

"baiklah lah kau boleh pergi"ucap ayah lia dengan nada yang rendah

"waktunya menghukum para anak nakal itu"-batin raja jordan

****

Di sisi lain digerbang menara utara Lia gadis itu dengan tenang nya berjalan menghampiri mayat panglima penyihir hitam tersebut .

"siapa yang menyuruhmu "ucapnya dalam bagai palung laut yang daalam dengan aura yang sangat mengintimidasi

"ah... aku tak kan pernah bicara "ucap sang panglima dengan susah payah bagaimana tidak jika sebuah blood sword yang sangat runcing berada pada jantungmu menyiksa raga dan jiwamu sampai kau mengginginkan kematian tapi tak bisa kau dapatkan ck..ck..sungguh miris

"kutanya sekali lagi dan jangan pernah mengatakan kebohongan kalau kau tidak ingin merasakan tulang belakangmu patah dalam seperkian detik"ucap lia dengan tatapa yang tajam mampu membuat sang korban takut di buatnya

" cuih.. jangan harap"ucap panglima itu dengan sedikit nyalinya yang tersisa

"bodoh"ucap lia tanpa beban sedikitpun .beberapa ment kemudian terdengar suara tulang yang patah menjadi berkeping-keping

" sudahlah bunda ayo pulang"ucap gadis berambut coklat tanah dengan nada yang dibuat=buat imut

"apa yang kau lakuakan disini"ucap lia tanpa mengalihkan pandangan nya dari pebyihir itu.

"come on. you've had fun.it's better ifwe go home,noble. and tellus to come to the palace. maybe we are punished"ucap gadis itu yang tak lain adalah Vira

" oke"ucap Lia sambil mencabut Blood sword miliknya dan meninggalkan penyihir itu dengan rassa sakit yang sangat amat menyiksanya.

"cih... lemah tak ada gunanya orang itu mengirimmu disini. kau saja tak berguna untuknya dn hanya dijadikan bonekah permainan " ucap Lia sebelum melangkah meninggalkan penyihir itu

" BLOOD RAIN STOP "

ucap Vira dengan lantang seketika hujan darah yang menyelimuti Letran berhenti tanta menyisakan setetes darah pun dan memperlihatkan langit cerah dengan pelangi yang sangat indah

'aku harus bersiap terkena amuk dari yang mulia dan para paman '-semua anggota the devil kecuali Lia

lalu, Vira berjalan ke arah teman-temannya dengan wajah lelahnya .tanpa memperihatkan senyumnya sama sekali

****

diperjalan menuju istanah wajah Lia terlihat sangat pucat membuat Hica yang satu mobil dengan Lia khawatir dengan kondisi sahabatnya itu. Sesampainya istanah mereka dipersilahkan masuk kedaam ruang singgasana raja yang telah menunggu mereka dengan seringai yang sangat menggerikan. Tapi, bagi mereka hanya Lia yang marah sangat mengerikan di banding raja yang marah pada mereka { tak patut dicontoh : outor }

" yang muli-" uacap rasya terpotong dengan bentakan sang raja

" KALIAN TAU BETAPA BAHAYANYA RAIND BLOOD HELL !! DAN KENAPA KALIAN MASIH BERKELIARAN DILUARA RUMAH KALIAN !! JIKA KALIAN DALAM BAHAYA KASIAN ORANG TUA KALIAN PASTI AKAN MENCARI KALIAN " teriakan raja Jordan dengan wajah memerah dan mata yaang memerah menandakan betapa marahnya beliau

" tahu dan kami sudah besar " ucap kesembilan pemuda dan pemudi didepan mereka dengan santai

semua orang yang berada di ruangan itu tercengang dengan keberanian kesembilan orang dihadapan mereka. begitupun dengan para prince dan princess sangat kaget dengan keberanian orang yang membantu keselamatan mereka itu.

"YAKK!! KLIAN APA TAK PUNYA SOPAN SANTU DENGAN YANG MULI RAJA" teriak pangeran Shin dengan nada yang sangat keras mampu membuat semua orang disitu melihat kearahnya [-Lia ] yang hanya menguap pelan menandakan betapa bosannya saja

" jika kau tak tahu apa masalahnya lebih baik kau diam pangeran jangan menggangu atau menyela . kau tahu kau masih lemah dibanding para penyihir itu bila kau tak bisa mengendalikan emosimu yang mudah tersulut itu. DIAM lebih baik" ucap Lia dengan suara yang berat dan dalam membuat semua orang diruangan itu merasa terintimidasi sekali lagi karena kharism yang begitu kuat . sampa pangeran Shin tak bisa berkutik dan menjawab malah diam dengan wajah ketakutan

"cih.. menyusahkan saja . jangan berharap walau kau seoran pengeran kau bisa membentak orang sesukamu " ucap Pedro dengan nada yang sinis

"sabar Gorila mereka hanya mangsa yang mudah jika dihadapkan dengan kita " ucap Beni .entak keberanian dari mana membuat ia berani mengatakan kata-kata sakral itu didepan semua orang

" yakk. keripik kentang " teriak Pedro dengan nada yang tinggi ,candaan sederhana yang membuat suasana yang tadinya tegang sedikit lebih tenang dan lega

"kalian bisa diam tidak" ucap Hica dengan nada yang berat membuat kedua orang itu

helaan nafas sang raja menjadi lebih berat sedang kan para THE DEVIL hanya melihatnya datar dan dingin . sampai datang pengawal datang memberikan sebuah surat yang berstempel kerajaan besar Norther . dengan sangat teliti sang raj membaca setiap baris kalimat yang ada di lembaran itu .selesai raja membaca kertas itu seringai jahat mulai muncul membuat suasana kembali suram dalam pikiran raja rencana balas dendam yang sangat bagus dia akan sangat berterima kasih pada temannya itu

"ekhm.. saya akan memberikan kalian sebuah hukuman yang sangat sederhana yaitu ....... mendekor pesta pertunangan pangeran Albert dengan sangat indah dikerajaan kita yaitu Letran saya beri waktu 1 minggu untuk itu bagaimana?" ucap raja dengan santainya tanpa melihat 9 orang didepannya tercengang sampai melupakan tentang wajah mereka yang datar

" jadi tukang dekorasi pesta yang benar saja " ucap Beni dengan wajah frustasi

" kami terima yang mulia ,kalau begitu kami akan pergi mempersiapkannya ,salam" ucap Lia membuat semua orang disana terkejut termasuk teman serta raja . tak menyangka bahwa yang dia pikirkan adalah hukuman berat bagi kesatria seperti Lia malah sesuatu yang mudah

" kalian akan diam disana atau ikut membantu"ucap Lia meninggalkan ruang singgasana .yang membuat semua sahabatnya berlari meninggalkan ruag singgasana tanpa mengucapkan salam atau pun membungkuk untuk menghormati sang raja dalam pemikiran semua orang

mereka itu terbuat dari apasih - batin semua orang yang berada didalam ruang singgasana

******

hai semua ketemu lagi dengan author , ini aku lanjut lagi para reader yang setia menunggu kelanjutan cerita ini sampai jumpa lagi di chapter selanjutnya bye bye...

CRYSTAL ACADEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang