Part 13

226 40 21
                                    

Episode 13

Suasana dinginnya angin malam yang berhembus melalui celah" jendela membuat Ranveer mengeratkan selimut yang ia kenakan saat dirinya tidur di sofa. kini jam menunjukan pukul setengah 3 pagi, seperti ada sesuatu yang terus saja berusaha memberontak ingin keluar dari dalam perut ishani membuat dirinya terganggu dari tidurnya

" uekk.. " ishani menutup mulutnya dan langsung beranjak bangun dari tidurnya, secepat mungkin ia berlari ke kamar mandi

" uekk.. ueekk ..akhh.. " ia terus saja mengeluarkan isi perutnya, kepalanya yang terasa pusing membuat dirinya lemas karena sudah 15 menit ia tak henti"nya memuntahkan isi perutnya. Merasa lemas ishani duduk di lantai kamar mandi sambil memegangi perutnya yang masih datar

" oh tuhan, perutku mual sekali kepalaku sakit sekali.. Ueekk.. Ueekk " keluh Ishani

lagi" ia beranjak dari duduknya menuju wastafel untuk memuntahkan isi perutnya kembali

" Ishani " lirih Ranveer terbangun lalu melirik ke ranjang ishani

" Shan? Kamu dimana shan?  " ucap Ranveer terkejut karena melihat ishani tidak ada di ranjangnya

" ueekkk "

" ishani " samar terdengar suara dari kamar mandi akhirnya ranver berlari ke kamar mandi

" Shan apa kamu di dalam shan? Buka pintunya shan kamu kenapa?  " teriak ranveer menggedor pintu kamar mandi

Tak ada jawaban dari ishani, ranveer hanya mendengar seperti seorang sedang muntah, ranveer terus menggedor" pintu itu sampai suara ishani mengecil tak terdengar.

" Ishani ? Buka shan?  " teriak Ranveer.

Begitu khawatirnya ranveer sampai akhirnya ia mendobrak pintu kamar mandi tersebut

Brugghh...

Akhirnya pintu kamar mandi itu berhasil di dobrak oleh Ranveer, kaki Ranveer melemas, ia membulatkan matanya karena melihat sang istri sudah tergeletak di lantai dalam keadaan pingsan

" Ishani.  Astaga ishani, kamu kenapa shan ya tuhan " ucap Ranveer terkejut lalu ia langsung mengangkat tubuh ishani dan membaringkannya di atas ranjang

" kenapa sampai seperti ini shan, ya tuhan badanmu panas sekali " ujar Ranveer panik seraya memegang wajah ishani

Ranveer terus saja mengusap" telapak tangan ishani dan telapak kaki ishani berharap ishani cepat bangun dari pingsannya

" ku mohon bangun shan " ucap Ranveer penuh kecemasan

Ranveer begitu cemas dan takut melihat ishani terbaring tak sadarkan diri, ia pun berlari ke dapur mengambil handuk kecil dan semangkung air hangat untuk mengompres ishani agar panasnya segera turun lalu kembali berlari ke kamarnya. Dengan telaten ia memeras handuk kecil itu setelah di celupkan kedalam mangkuk berisi air lalu ia letakan handuk basah itu di kening ishani.

" maafkan aku shan, gara" aku kamu seperti ini " lirih Ranveer menitihkan air mata

Tubuh ishani tiba" bergetar, wajahnya memucat, keringat dingin keluar dari tubuhnya membuat kekhawatiran ranveer bertambah

" di..ngiin " samar suara ishani terdengar bergetar

" ishani, astaga tubuhmu begitu panas sekali oh tuhan aku harus bagaimana ini, tidak mungkin aku bawa ishani ke rumah sakit jam 3 pagi seperti ini pasti tidak ada kendaraan yg lewat di jam segini " ucap Ranveer seraya terus mengompres kening Ishani

Ranveer menarik selimut yang ishani kenakan sampai kedadanya agar ishani tidak merasa kedinginan

" kau tunggu disini sebentar ya shan " ucap Ranveer lalu meninggalkan Ishani yg terbaring lemah di ranjang

•••••

" apa yang harus aku lakukan? " ucap Ranveer saat dia sudah berada di dapur kembali

Ranveer mengingat-ingat saat dirinya sakit ibunya selalu membuatkannya obat herbal penurun demam tinggi.

.........

" ibu itu apa?  " ucap Ranveer

" ini bawang merah dan minyak kelapa " ujar Amba seraya mengiris tipis bawang merah, mencampurnya dengan minyak kelapa.

Ranveer mengeryitkan keningnya

" untuk apa?  " tanya Ranveer bingung

" untukmu ranveer.. " ucap amba

" tidak ibu aku tidak mau, baunya saja tidak enak membuatku ingin muntah .. Uekk " tolak ranveer

" sudahlah, cepat berbaring ibu akan mengoleskannya ke tubuhmu agar demam mu menurun " ucap amba menyuruh ranveer berbaring

" tidak ibu.. Bau "

" cepat, kalau kau tidak mau maka demam mu tak akan turun " paksa amba

Akhirnya ranveer membaringkan tubuhnya di ranjang kemudian amba mengolesi obat herbal itu keseluruh tubuh ranveer

.........

" sangat konyol " ucap ranveer tersenyum mengingat saat" dulu ibunya merawatnya ketika ia sakit memakai obat herbal yang kini ia telah buat juga

" semoga obat herbal ini bisa menurunkan panas suhu tubuh ishani " gumam Ranveer seraya memegang mangkuk berisi obat herbal yang sudah ia racik

Setelah selesai Ranveer kembali ke kamarnya, ia melihat ishani yang masih menggigil dan keringat dingin yang bercucuran di wajahnya. Ranveer meletakkan mangkuk yang ia pegang di atas nakas, lalu ia membuka selimut ishani.

Saat hendak membuka baju ishani ia begitu ragu meskipun kini ishani telah menjadi istrinya tapi apalah daya ini untuk kesembuhan ishani dan ranveer harus melakukannya

" maafkan aku shan aku harus melakukannya " ucap Ranveer

Ranveer mengambil mangkuk itu lalu membuka setengah baju Ishani dengan menutup kedua matanya lalu Ranveer mulai menyelupkan tangannya kedalam mangkuk dan mengoleskannya ke perut Ishani yang sedikit membuncit lalu ketubuh bagian lainnya seperti dahi, leher dan punggung Ishani semua itu ranveer lakukan dengan perasaan canggung dan bersalah karena menyentuh tubuh Ishani tanpa meminta izin darinya.

" akhirnya selesai juga " ucap Ranveer bernafas lega seraya membuka matanya dan mengkancingkan baju Ishani kembali

" Raan... ( igau Ishani membuat Ranveer tersenyum)

" ia Shan aku disini " jawab Ranveer mengelus wajah Ishani

" Raa..nvi.. ( igau Ishani lagi senyum Ranveer seketika hilang mendengar apa yang Ishani katakan )

" ku kira kau memanggilku Shan, bahkan saat kau sedang sakit seperti ini kau masih belum bisa melupakan Ranvi " seru Ranveer lirih dan sedikit menjauhkan dirinya dari Ishani

" Ran..vii.. " igau Ishani lagi

Tak tahan Ranveer mendengar Ishani terus memanggil Ranvi akhirnya Ranveer memutuskan keluar kamar dengan membawa ponselnya

" haloo "
....
" kerumahkulah sekarang "
.....
" ku mohon, aku sangat membutuhkanmu "
....
" baiklah terimakasih "
....

Ranveer mengakhiri teleponnya dan kembali masuk ke kamar Ishani lalu duduk di shofa seraya menatap sendu Ishani yang terbaring di ranjang .

•••••

" Tok.. Tok.. " terdengar suara ketukan pintu dari luar lalu Ranveer langsung membukany

" masuklah " ucap Ranveer singkat

Seorang itu mengangguk

" mari ikut aku " ucap Ranveer lagi

Next or cut

Hey guys Aap mere saans hai kembai..

Sorry baru up.. Baru bisa kebuka wpny 😂

Yg lupa sama ceritany baca dari ulang lagi dah yaa..

Jangan lupa comment dan likenya yaa

Salam rindu dr author 😍

AAP MERE SAANS HAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang