Hola!!
Selamat membaca sayang-sayangku semua!!
Luph!!
Seharusnya dirinya tahu jika ia memang tidak pernah dibutuhkan sama sekali
•••
"Pa, apa papa mau nganter Bella pergi kesekolah?" tanya Bella yang berjalan didepannya dengan langkah cepat
"Papa buru-buru Bella, papa nggak bisa mengantarmu" balas papanya
"Tapi pa, kali ini aja yah, turuti apa kemauan Bella, cuma kali ini aja" pintanya kekeh terhadap papanya dengan menampilkan wajah yang memelas agar papanya luluh
Papa membalikkan badannya dan menatap Bella yang memasang wajah yang memelas seperti anak kecil, papanya mengusap wajahnya sedikit kasar "Bella papa ada Metting penting, bukannya ada supir pribadi yang akan mengantarmu? Kenapa nggak dengannya saja?"
Bella menghela nafasnya "Tapi Bella ingin hari ini papa yang mengantar Bella kesekolah, boleh yah pa?"
"Papa ngantarin gue bukan ngantar lo" suara Monik membuat Bella merengut kesal
"Gue lebih dulu yang memintanya" jawab Bella
Bella menoleh kepada papanya "papa bakalan mengantar Bella kan?"
Monik tersenyum miring "Percaya diri sekali"
Bella mendengus "Diam lo"
Papanya menghela nafas lalu menghembuskannya dengan perlahan "Monik ayo masuk mobil, papa akan mengantarmu kesekolah"
Bella tercengang sedangkan Monica tersenyum kemenangan "Pa, papa nggak bisa gitu dong, Bella yang lebih dulu meminta papa buat mengantar aku, kenapa Monik yang papa antar?" ucap Bella tidak terima
"Lain kali papa akan mengantarmu Bella" ucap papanya sebelum masuk kedalam mobilnya, Bella mengetuk pintu mobil papanya agar papanya au menuruti permintaan sederhananya.
Mobil Alaska pun melaju meninggalkan pelataran mansion megah itu, Bella menarap nanar mobil itu, selalu saja papanya pilih kasih jika menyangkut permintaannya. Memangnya apa sulitnya memenuhi keinginannya? Bella menunduk menangis dalam diam. Dadanya kembali sesak, Bella bingung akhir-akhir ini ia terus merasakan sakit didadanya
Daniel menatap adik bungsunya itu, Daniel kasian dengan Bella yang tak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orangtua. Daniel menghampiri adiknya yang sekarang sudah terduduk ditanah. Daniel berjongkok mensejajarkan dirinya pada Bella. Bella mendongak menatap Daniel dengan tatapan menyakitkan.
Bagaimana tidak, tatapan miris dan ditambah dengan wajah yang pucat pasi. Dengan sigap Daniel membopongnya kedalam rumah, membaringkannya dikasurnya. Daniel meraih ponselnya lalu menelpon dokter pribadi keluarganya.
Dokter selesai memeriksa bella, terlihat dari raut wajah dokter menandakan ada sesuatu yang tidak beres. Daniel semakin cemas kala dokter itu menyuruhnya keluar untuk membicarakan kondisi adiknya.
"Bagaimana keadaan adikku dokter? Apa dia baik-baik saja?" tanya Daniel tak sabaran
Dokter itu menggeleng "Adik anda tidak dalam baik-baik saja tuan, keadaannya sekarang parah" ujar dokter tersebut
Daniel mengernyitkan dahinya "Apa yang terjadi padanya?"
Dokter itu diam lalu menghembuskan nafasnya dengan gusar "Adik anda.."
***
🎶🎶🎶
Shawn Mendes - Stitches
🎶🎶🎶
Salam,
Istrinya Song Yoon Hyung
KAMU SEDANG MEMBACA
The Happier With Him
RomanceMerasa diasingkan, diabaikan dan tidak dianggap ada oleh orangtuanya. Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis berusia (17thn), Bella Anthonia Chaves, gadis yang kini tengah bersekolah dengan mengambil jurusan dalam bidang seni itu mempunyai kisah y...