❤❤❤
Jangan menyakiti dirimu, jika kau terluka maka aku juga akan sama
❤❤❤
•••
"Bella" seru DylanBella tidak mendengarkan seruan Dylan, ia sibuk mengusap bibirnya dengan gumpalan tisu. Dylan memperhatikannya, yang tak kunjung berhenti mengusap bibirnya.
Dylan tahu jika sekarang Bella sedang kesal, marah dan mungkin perasaannya sedang campur aduk, maka dari itu ia mengusap bibirnya dengan kasar agar bekas ciuman lelaki brengsek itu hilang, tapi bagaimanapun usaha untuk menghilangkannya tidak akan bisa
Karena itu sudah terjadi, sebenarnya Dylan juga marah, mungkin tidak semarah Bella, namun ia lebih marah karena telah menyakiti perasaan gadisnya.
Bella merasa jijik dengan dirinya, kini harga dirinya kembali diinjak-injak didepan semua orang yang menyaksikannya tadi, seharusnya Bella tidak perlu melakukan hal konyol seperti tadi.
Lihat kini, apa yang terjadi? Yang semula ia ingin memberi lelaki itu pelajaran karena telah mengganggu dirinya, malah dirinya yang terjebak dalam rencananya sendiri.
Benar!! Apa yang dikatakan Michael tadi, dia seharusnya lebih berpikir lagi untuk mencari lawan yang mudah dikelabui bukan yang pintar dalam memutar balikan fakta.
Seandainya waktu dapat berputar kembali, Bella lebih memilih tidak akan melakukannya ketimbang harus seperti tadi. Ciuman pertamanya direnggut
"Bella, berhenti untuk mengusapnya" peringat Dylan padanya
Bella tidak menggubrisnya, lagi, lagi dan lagi dia mengambil segumpalan tisu dan mengusapkan lagi ke bibirnya. dapat dipastikan setelah ini, ah mungkin sebentar lagi saat Bella kembali ke kelas akan ada berita tentangnya dikoridor pagi tadi.
Dia akan jadi trending topik disekolah, karena kejadian itu. Mungkin juga mereka sudah menyebar berita itu di sosial media. Bella benar-benar hancur dimata semua orang maupun publik ataupun dunia maya.
Mungkin karena itulah alasan orangtuanya tidak mau menganggapnya bagian dari keluarga, karena Bella memang bukan anak kandung mereka.
Bibir Bella berubah membengkak dan memerah dan Dylan dengan nyata melihatnya, namun Bella tak kunjung mau berhenti. Dylan mendengus kesal.
Dengan sangat terpaksa Dylan mencekal lengan gadis itu membuat gerakannya tertahan. Bella menoleh dengan mata yang sembab, ini pasti karena dia terlalu banyak menangis
"Jangan sakiti dirimu, itu bisa saja membuatnya berdarah" ujar Dylan kepada Bella
Bella hanya diam, menatap Dylan dengan mata yang berkaca-kaca, Dylan mengetahuinya jika sekarang Bella memang sedang membutuhkan sandaran, dan yang Dylan lakukan adalah menarik Bella kedalam pelukan hangatnya
Bella memeluk erat tubuh proporsional milik lelaki itu, bagaimana bisa pelukan Dylan senyaman ini? Pikirannya berkelana kemana-mana, kekesalan yang tadinya memenuhi relung hatinya kini terenyahkan dengan rasa nyaman atas pelukan yang lelaki itu berikan padanya.
"Jangan menangis, nanti keimutanmu itu bisa hilang" Dylan mencoba menenangkan dengan cara yang terkesan berbeda, kelembutan yang selalu Bella sukai
KAMU SEDANG MEMBACA
The Happier With Him
RomanceMerasa diasingkan, diabaikan dan tidak dianggap ada oleh orangtuanya. Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis berusia (17thn), Bella Anthonia Chaves, gadis yang kini tengah bersekolah dengan mengambil jurusan dalam bidang seni itu mempunyai kisah y...