✴✴✴
Agar hidupnya tenang, cara yang harus diambil adalah menjauhinya
"THWH Episode Enam"
✴✴✴
Bella bahagia dengan penolakan Dylan dua hari lalu atas perjodohan yang orangtua Dylan dan Luna lakukan. Setidaknya Bella masih ada kesempatan untuk bisa mendapatkan cinta dan hati Dylan. Bella berjalan dikoridor sekolah menuju kelasnya yang berada dilantai dua, murid disana tidak usah terlalu repot untuk menuju kelas, disana sudah ada tersedia lift khusus dan tangga.Disaat keluar lift, tangan mungil Bella tiba-tiba dicekal oleh seseorng, batin Bella menebak itu adalah tangan Dylan, tapi Bella agak merasa aneh dengan rasa tangan itu, ada sedikit berbeda. Mungkin hanya rasanya saja, pikirnya.
Bella tersenyum sumringah lalu membalikan badannya, hal pertama yang ia lihat adalah genggaman tangan lelaki didepannya yang ia sangka adalah Dylan, namun saat ia mendongak, senyum yang semula terlihat bahagia kemudian runtuh seketika saat melihat lelaki didepannya bukanlah lelaki yang ia harapkan.
Dengan cepat Bella melepaskan genggaman tangan itu dan menatap lelaki itu dengan tatapan kesal. Bella hanya ingin yang boleh memegang tangannya adalah Dylan tidak untuk yang lain.
"Lo yang namanya Bella Anthonia?" lelaki itu mulai mengeluarkan suaranya dan Bella hanya memasang ekspresi tidak suka
"Ternyata yang dikatakan teman-teman gue itu benar, kalau lo memang cantik" Bella hanya menggerutu dalam hati mendengar ucapan pujian yang menurutnya hanya buang waktu saja
Bella hanya memutar bola matanya lalu hendak beranjak tapi lagi-lagi lelaki itu menghalangi jalannya. Bella bahkan sampai berdecak.
"Kenapa terburu-buru? Bel masuk masih lama bunyi"
Bella menghela nafasnya seraya ini seorang pengganggu huh? Bisakah kau minggir? Aku sedang malas untuk berdebat dengan orang sepertimu yang hanya membuang waktu saja"
Lelaki itu diam sejenak kemudian bertepuk tangan dengan antusias, membuat Bella menaikkan alisnya karena aneh dengan lelaki didepannya ini "selain cantik, lo juga berani hem? Tapi gue suka dengan tingkah lo barusan"
Bella mendongak angkuh masih dengan melipat kedua tangannya didepan dada "oh benarkah? lo suka sama tingkah gue?"
"Ya, gue suka sama lo" percaya diri sekali lelaki ini, Bella bahkan tak mengenalnya sudah main suka-sukaan saja.
"Meskipun gue bertingkah gila sekalipun?" Bella sengaja menyodorkan pertanyaan itu, ingin memberi pelajaran kepada lelaki kurang ajar didepannya ini.
Lelaki itu tersenyum dan Bella tidak tertarik dengan senyuman itu, menurutnya senyuman milik Dylan tidak akan ada yang mengalahkannya. Senyuman itu mampu membuat Bella berubah menjadi seorang gadis yang memalukan.
"Ya, apapun itu"
Senyum misterius tercetak jelas diwajah Bella, ia sudah tidak sabar melihat bagaimana reaksi yang akan lelaki itu perlihatkan "baiklah, apa lo siap?"
Lelaki itu mengernyit tidak paham dengan Bella " siap apa?"
"Siap atau nggak?" pertanyaan yang menurut lelaki itu aneh terpaksa ia setujui berarti bahwa ia menjawab dengan tanda siap.
Bella menghela nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan perlahan "help me..please help me..help me..help me..please.."
Lelaki itu membelalakan matanya ketika mendengar jika gadis didepannya itu tengah berteriak meminta tolong seakan-akan ia ingin mencelakai gadis itu, padahal ia hanya ingin berkenalan dengan gadis cantik itu.
Bella terus saja mengulang perkataan itu berkali-kali agar ada orang yang mendengar teriakannya. Dan rencananya itu berhasil, sebagian orang-orang berdatangan ketika mendengar teriakan Bella di koridor depan lift. Bella tersenyum dalam hati ketika melihat wajah lelaki itu yang tengah bingung dengan keadaan sekitar.
Dylan dan seorang wali kelas Bella datang menghampiri Bella, Dylan memegang pundak Bella dengan tatapan khawatir "Bee ada apa?"
"Iya, Bella apa yang terjadi denganmu?" kini giliran wali kelasnya yang bertanya dengan nada panik
Bella menunjuk lelaki tadi "dia..dia ingin menciumku"
Kaget? Tentu saja semua kaget bahkan tercengang dengan pengakuan Bella yang asal-asalan itu, apalagi lelaki yang dituduhnya itu membelalakan matanya tidak percaya dengan tingkah Bella, benar-benar tidak waras
Lelaki itu merutuki dirinya sendiri yang mau terjebak dengan tingkah gadis itu, ternyata gadis itu selain cantik juga gila, salahnya karena telah mau menuruti apa yang gadis itu minta.
"Beneran apa yang kamu ucapkan barusan Bella?" Dylan menatap Bella dan lelaki itu dengan bergantian sedangkan Bella mengangguk dengan lemah tentunya itu hanya pura-pura
Wali kelas Bella menatap tajam kearah lelaki itu "apa benar yang dikatakan anak murid saya Michael?"
Lelaki yang bernama Michael itu tersenyum miring lalu berjalan mendekati Bella yang masih berpura-pura seakan ia tengah menangis, Michael berjalan tanpa menjawab pertanyaan wali kelas Bella
"Ya, yang dikatakan gadis cantik ini memang benar, tapi setelah ini" Seketika Bella terdiam, dan mendongak menatap Michael dengan tatapan bingung yang kini sudah berada didepannya, bahkan jarak mereka hanya tertinggal sedikit
Sedetik kemudian, Bella tidak bisa berkata apa-apa lagi, bersandiwara seperti sebelumnya pun ia tak mampu, yang ia lakukan sekarang hanya berdiri mematung saat tuduhannya beberapa menit lalu kini menjadi kenyataan. Bella sampai menahan nafas saking kaget nya dirinya mendapati jika bibirnya sudah tidak suci lagi.
Ya, lelaki itu mengambil ciuman pertamanya, kurang ajar, batin Bella tidak terima, bagaimana bisa dia mengambil itu? Bella bahkan merasa jijik dengan lelaki itu.
"Lo kalah sayang, seharusnya Lo mencari lawan yang bodoh bukan kayak gue yang pintar dalam memutar balikan keadaan" Setelah berbisik pada Bella, Michael berlalu pergi dengan senyum miring dan memberikan Bella kiss bye lengkap dengan kerlingan mata.
Bella benar-benar muak dengan lelaki itu, Bella merasa dipermalukan dihadapan semua orang, apalagi jika yang Bella dengar sekarang adalah bisik-bisik tentang ciuman itu, Bella yakin harga dirinya semakin buruk dimata semua murid disana.
Bella memilih pergi, Dylan memanggil gadis itu berkali-kali namun tak digubris, lelaki itu yakin jika Bella sekarang sedang menangis.
"Kurang ajar, jadi Michael menjauhiku karena gadis jalang itu? Baiklah, tunggu saja apa yang akan aku lakukan padamu nanti Bella!!" desisnya dalam hati
❤❤❤
@anisa.icha07
@loveichastoryThe Chainsmokers - Closer ft Halsey (official music video)
IchaGadis manjah anak mami yang sangat kecanduan akan dunia imajinasi😊😁
KAMU SEDANG MEMBACA
The Happier With Him
Storie d'amoreMerasa diasingkan, diabaikan dan tidak dianggap ada oleh orangtuanya. Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis berusia (17thn), Bella Anthonia Chaves, gadis yang kini tengah bersekolah dengan mengambil jurusan dalam bidang seni itu mempunyai kisah y...