Father, I Miss You-Ji

246 15 1
                                        

"Azumii!"

Gadis berambut pendek hitam itu diam saja, jari-jarinya sibuk mengetik sesuatu. Bagaimana tidak diam jika di kedua lubang telinganya tersangkut earphone besar berwarna merah maron? Laptop hitam termasuk logo apel di depannya sudah mulai panas, tetapi gadis itu tetap saja memakainya dan lupa untuk mendinginkan.

Brakk!

Ibu berumur 50 tahun-an mendobrak pintu, beliau langsung berkacak pinggang melihat putri bungsunya masih berdiam diri di kamar seharian penuh.

"Siapa suruh kau bertapa di ruangan ini, heh?"

Azumi--gadis itu melepas earphone miliknya, kemudian dengan santai menutup laptop dan turun dari kasur.

"Ada apa?" tanyanya santai.

"Jangankan mengucapkan selamat pagi, bahkan kau belum mandi!" bentak Ibu.

Azumi memutar bola matanya, mengeluh. "Baik, baiklah... Aku akan mandi. Tolong siapkan sarapan kesukaanku, Bu."

"Sarapan? Kau bahkan sudah terlambat jam makan siang selama satu setengah jam!" Ibu itu membentak untuk kedua kalinya.

Azumi mengambil handuk, memasuki kamar mandi tanpa memedulikan ibu-ibu yang mungkin tiga bulan lagi akan mempunyai cucu pertama.

Ibu itu keluar kamar, menutup pintu kamar dengan keras yang sama ketika membukanya.

"Dasar nenek," bisik Azumi.

***

Jam dinding kelas masih menunjukkan pukul enam pagi.

Seperti biasanya, Azumi datang sepagi ini.

Segera ia mengambil bangku favorit dan duduk, kemudian memasang headset dan mulai mendengarkan beberapa lagu KPop.

"Aye ayee..." seperti yang dilakukan para KPopers saat mendengar suara idolanya, ikut menyanyikan meski suaranya secempreng apapun. "You and me in this cool night, aaaa."

"Selamat pagi!"

Azumi mendangak, melihat siapa yang datang.

"Hei!" sapa seseorang itu, Yoshiaki.

Azumi mengangkat kedua bahunya, kemudian kembali hanyut dengan suara-suara yang membuatnya bahagia.

Yoshiaki mengambil duduk di sebelah kanan Azumi, kemudian ia mulai membuka buku pelajaran.

"Hei, kau!"

Yoshiaki menoleh.

"Tak biasanya kau rajin, haha," ledek Azumi.

"Ah ya, tumben saja. Aku hanya ingin memperbaiki nilai. Mengapa? Tidak boleh?"

"Siapa namamu? Ah, aku lupa," Azumi memelototi Yoshiaki. "Oh, kau pacar adik kelas yang cantik itu! Ya ya, Kim Na Min. Tetapi aku lupa siapa namamu."

"Dasar!" umpat Yoshiaki. "Idol KPop sebanyak itu saja kau hafal beserta tanggal lahirnya, ketua kelasmu sendiri tidak hafal namanya."

Azumi keheranan. Ia memasang headsetnya lagi, "Berisik. Diam kau, Ketua Kelas."

"Huft."

...

...

...

Jeongin datang dengan wajah lesu, ia duduk di belakang Yoshiaki, kemudian meletakkan dan melipat kedua tangannya, meletakkan kepalanya tepat di atas itu.

Ssstt!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang