Seorang perempuan, berumur 16 tahun. Mengerjapkan mata nya berulang - ulang kali, ia sangat semangat sampai - sampai ia mandi jam 4 subuh untuk pergi ke sekolah pertama kali untuk menjadi murid anak SMA Garuda Jakarta, Indonesia.
Yerissa Bani Jun. Orang yang paling beda sendiri di dalam keluarga, ia kocak, gila, dan suka yang berbau tentang bad boy. Apa lagi dengan yang seger - seger, siapa sih yang ga suka cogan? Nenek ku aja masih demen sama cogan. Masa kalian kaga. Gumamku dalam hati.
Yeri, anak kelas X SMA. Tepat nya, SMA Garuda Jakarta, Indonesia. Mempunyai abang yang bernama Bima kelas Xll SMA, mereka satu sekolah, tapi ga satu kelas. He he.
"MA!! MASA BANG BIMA GAMAU NGANTERIN YERI KE GRAMED SIH NANTI!" Yeri berteriak di pagi hari, Yeri sih bodo amat ini jam berapa. Perempuan tersebut berlari menuruni anak tangga dengan bergegas cepat, mama menatap Yeri dengan tatapan bingung.
"Allahuakbar, kenapa lagi ini pagi pagi coba?" Tanya Yona, mama Yeri dan Bima. Dengan memandang wajah Yeri kebingungan. Mama tidak heran lagi dengan teriakan Yeri yang setiap pagi selalu terdengar, yang membuat mama bingung itu, pasti masalah baru dan baru. Begitu lah seterusannya. Tapi Yeri sangat beruntung mempunyai kedua orang tua yang sama kocaknya dengan dirinya sendiri.
"Abang. Abang ma! Gamau nemenin Yeri buat beli novel ke gramed, mama tau kan novel Yeri udah pada abis semua. Nah, dari pada Yeri gada kerjaan, dan dari pada Yeri nyari cowo, terus dapet. Ntar, kalo yeri udah punya pacar, pelajaran Yeri ga focus, gimana? Kan ga lucu." Tegas Yeri, lalu Bima sang kakak yang berjalan dengan santai di atas tangga, sembari membenari dasi abu abu nya lantas menatap nya dengan tatapan aneh.
"Abang Bima, sini." Bima lalu berpaling menoleh ke asal suara yang sedang mengoleskan roti untuk Yeri. Yeri menatap Bima dengan tatapan kesal, sangat kesal. Awas aja lo, gue aduin ke papa, mampus lo. Gumam Yeri dalam hati.
"Kenapa kamu gamau nemenin adeknya beli novel?" Bima lalu menatap Yeri, dan berpaling kembali menatap Yona.
"Bima ada urusan sama pacar Bima, ma." Balas Bima dengan santai, lalu dia meneguk susu yang sudah tersedia di atas meja dan melahap mantap roti yang sedari tadi sedang di oleskan selai oleh Yona .
"Lah, Lah? Itu kan roti gue, bang. Lo gimana sih, buat sendiri dong!" Ucap Yeri dengan tidak santai, yang di tatap aneh oleh sang kakak tersebut. "Balikkin ga!" Lanjut Yeri lagi.
"Buat sendiri lah, orang ini buat gue!" Bima tak mau kalah dengan perempuan ini. Memang abangnya yang satu ini keras kepala, selalu ingin mementingkan urusannya sendiri, giliran ada mau nya aja lari ke gue.
Rasa kesal Yeri semakin menjadi - jadi, rasa nya ingin sekali Yeri mencolok mata nya itu. Biarin, biar mampus. Mati aje sekalian. Kesal Yeri yang tak tau lagi apa rasa nya. Yeri lantas pergi menemui abang yang satu nya lagi. Bill, sang kakak sulung yang masih single, berumur 23 tahun.
"Abang Bill he he." Yeri mendekat ke abang nya yang sulung itu, meminta pertolongan agar mendapat pembelaan. Dan ternyata, abang nya tersebut peka dengan apa yang adik nya mau.
Bill dengan gagah berjalan mendekati Bima yang sedang memainkan jemari nya di atas handphone nya dengan santai. "Temenin adek nya gih, kalo dia ntar keculik gimana? Elo nya yang sudah, ga ada lagi yang buat PR lo nanti, ga ada lagi yang mau lo suruh - suruh."
Yeri lantas tersenyum penuh kemenanangan. Bima masih dengan santai menatap layar handhone nya tersebut. "Ogah ah, gue udah ada urusan bang sama cewe gue."
"Oh, jadi lo lebih mentingin cewe lo dari pada adek nya sendiri? Darah daging loh ini, masa sih tega!" Bill yang mengatakan itu dengan suara yang agak di tekan sedikit, untuk membela Yeri. Bima memutar bola mata nya malas berpaling menatap Yeri yang sedang berkaca.
![](https://img.wattpad.com/cover/155950008-288-k571961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I change my bad boy¡
RomanceDisaat yang tidak di duga - duga, Yeri menatap lekat mata indah nya. Begitu indah untuk di pandang, di tengah keramaian kantin sekolah, ada sesosok pria tampan. "Melamun aja, neng. Mikirin apa lo?" Yeri terbangun dari lamunan yang sangat sangat ind...