Music day pt. 2

70 4 0
                                    

*Gwen Pov*

Setelah diundi tadi ternyata perwakilan kelas ku tampil terakhir untuk acara music day ini. Aku akan menyanyikan Like We Used To- nya A Rocket To The Moon

Ya setelah tadi Arief mengeluarkan suaranya aku sudah tidak berani mengelak atau menolak lagi, aura kepemipinannya begitu terasa.Mukanya itu loh. Seraaaamm….

Saat ini aku sedang menonton perwakilan tiap kelas yg sedang menunjukkan bakat mereka dalam bermusik, aku jadi minder sendiri. Dari tadi aku perhatikan semua perwakilan yg tampil bagus-bagus semua, aku takut nanti malah malu-maluin diri sendiri. Duh duh gimana dong nih?!

Aku mulai mondar-mandir sambil memainkan jari tanganku –kebiasaanku saat gugup-.

Aku saat ini sedang menunggu giliran untuk tampil, ketika kulihat Ka Nadhif berjalan kearahku.

“Dek kamu ngapain disini?” Tanya Ka Nadhif sambil mengerutkan keningnya.

“Aku yg jadi perwakilah kelas ku Ka.” Ucapku merengut.

 Curhat dikit sama Kakak sendiri boleh kan?

Ka Nadhif terkekeh lalu berbicara, “Semangat ya Adekku sayaang, gak boleh ditekuk gitu ah mukanya nanti cantiknya hilang. Lagipula kalo suara kamu jelek paling cuma dilempari sepatu sama penontonnya.”

“Ih Kakak!”

Ka Nadhif terkekeh lagi, lalu mengacak-acak rambutku sebelum pergi berlalu dari hadapanku.

“Oke sekarang perwakilan dari 10-A, mari kita panggil Gwen Syareefa Putri.” Kudengar pembawa acaranya memanggil namaku.

Aku menghembuskan napas lelah.

# # #                                                                                 

Aku menghembuskan napas lega. Ternyata acara aku bernyanyi tadi lancar-lancar saja. Aku tidak bikin malu kelas dan diriku sendiri. Mengingat kegugupan ku tadi benar-benar tidak beralasan.

“Huaa Gwen suara lo bagus banget!!” Nesya menghampiriku sambil berkata heboh.

Aku hanya mencibir, “Emang lo ngeliat gue nyanyi? Lo aja dari pas masuk kesini udah menghilang gak tau kemana.” Ucapku sebal.

“Yaampun maaf Gwen tadi gue dipanggil sama temen gue makanya gue samperin. Maaf ya..” ucapnya dengan ekspersi bersalah.

“Iya iya gue maafin asal traktir makan di kantin nanti pas istirahat!”

“Oke!”

“Eh iya tadi pas lo nyanyi Ka Devan ngeliatin lo nya intens banget looh.” Sambung Nesya ketika kami sedang berjalan menuju tempat duduk kami.

“Ka Devan? Siapa?” tanyaku bingung.

“Itu Kakak ketos ganteng, yg lo kepoin tampangnya gimana.”

Aku hanya menganggukan kepalaku mengerti.

Tunggu dulu.. Tadi siapa namanya? Devan?

“Bagus bagus semua ya tadi yg tampil, ayo kita tepuk tangan dong buat para penampil yg tadi udah maju.” Oh ternyata pembawa acaranya yg ngomong.

“Tadi anak-anak OSIS udah pada berunding gak adil dong kalo kalian semua nunjuk 1 perwakilan sedangkan  OSIS cuma nonton doang, nah sekarang untuk penutupan kita bakal nunjuk satu anggota OSIS buat ngewakilin OSIS buat tampil sekarang juga.” Lanjut pembawa acara itu.

Duh kira-kira siapa ya  yg bakal ditunjuk. Kok malah jadi aku yg deg-degan?

“Mari kita sambut, yang terhormat ketua OSIS kita Devan Rafandra.”

Deg. Devan Rafandra? Ketua OSIS? Jangan-jangan..

Suara lembut piano mulai mengalun.

No one ever saw me like you do

All the things that I could add up too

I never knew just what a smile was worth

But your eyes say everything

Without a single word

Kulihat sosoknya dibalik sebuah piano yg memang sudah disediakan panitia diatas panggung. Oh god he looks extremely handsome!

'Cause there's somethin' in the way you look at me

It's as if my heart knows

You're the missing piece

You make me believe

That there's nothing in this world I can't be

I never know what you see

But there's somethin' in the way you look at me

Aku hanya bisa termangu mendengar suaranya, permainan pianonya pun tak diragukan lagi. Aku rasa aku bisa melelehhanya dengar mendengar suara dan melihat sosoknya yg sekarang terlihat begitu menghayati lirik The Way You Look At Me-nya Christian Boutista itu.

If I could freeze a moment to my mind

It'll be the second that you touch your lips to mine

I'd like to stop the clock make time stands still

'Cause, baby, this is just the way

I always wanna feel

Kulihat sekelilingku sama sepertiku nampaknya mereka semua terhipnotis pada penampilan Devan. Aku harus mulai memakai kacamata hitam, pesona seorang Devan Rafandra sungguh menyilaukan mata. Kupusatkan perhatianku kembali ke sosoknya, dia mulai membuka matanya. Pandangan matanya mulai berkeliling seperti mencari sesuatu atau seseorang..

'Cause there's somethin' in the way you look at me

It's as if my heart knows

You're the missing piece

You make me believe

That there's nothing in this world I can't be

I never know what you see

But there's somethin' in the way you look at me

Ketika tatapannya bertemu denganku. Dia tersenyum. Jantungku mulai berdebar tidak karuan. Aku berusaha membalas senyumnya, kuyakin pasti saat ini senyumku terlihat sangat aneh karena kulihat dia terkekeh, sebelum menyelesaikan lagunya matanya kembali mengunci mataku.

The way you look at me.

note : mulmed ada Devan Rafandra.

Author gak pernah bosen ngeliatnya wkwkwk.

I Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang