Halooo gaisss! Maaf bangett yaa baru bisa update sekarangg🙃
Soo langsung baca aja okeeee
Maaf juga kalau misalnya ada typo
Prilly menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangannya. Vanya yang duduk disampingnya mengernyitkan dahi pertanda heran. Perlahan tangannya memegang bahu sahabatnya itu
"Prill, lo sakit?" Hanya gumaman kecil yang ia dengar
Sementara Vanya semakin khawatir dan menoleh ke belakang dimana Keyla duduk
"Keyy, Prilly" bisiknya. Keyla langsung menatap Vanya dan Prilly yang sedang menunduk bergantian
"Prilly sakit?" Keyla berbicara pelan, karena takut terdengar oleh Bu Melisa yang kini sedang mengajar
Vanya memegang tangan Prilly, kemudian menatap Keyla lagi
"Panas badannya"
"Bawa ke uks lah bego, izin sana" Keyla gemas dengan Vanya yang panik tapi tidak melakukan apapun
Vanya menatap Keyla tajam, tak setuju sahabatnya berkata seperti itu terhadap dirinya
"Bu maaf, saya izin untuk mengantar Prilly ke uks" Vanya berdiri
Bu Melisa menatap Prilly, kemudian mengangguk. Vanya mengucapkan terima kasih. Setelahnya ia membantu Prilly berdiri dan berjalan keluar kelas
"Rebahan dulu Prill, gue cari obat dulu yaa" Vanya berucap setelah membantu sahabatnya itu tiduran di kasur yang ada di uks
"Lo pasti belum sarapan ya? Semalem begadang lagi kan?" Prilly hanya tersenyum kuda, mukanya pucat serta matanya yang sayu
"Nakal banget sihh! Gue telfon pacar lo dulu ya" Prilly melotot kaget
"Ih ngapainn? Jangan van" vanya menatap tajam sahabatnya itu. Prilly menatap vanya dengan tatapan memohon
"Please, jangan gue mohon sama lo ya"lirih Prilly
Vanya terdiam menatap wajah sahabatnya itu. Ada apa dengannya? Apakah ia bertengkar dengan Ali?
Tak lama vanya tersadar kembali setelah mendengar suara kekasih sahabatnya itu. Sedangkan Prilly, hanya menghela nafas panjang, dan matanya yang berair menatap ke atas karena tak ingin menjadi sebuah air mata
'Kenapa van?' Suara Ali pun terdengar
Vanya hanya diam sambil terus memperhatikan mimik wajah Prilly
'Halo van? Ada apa telfon gue? Kenapa diem aja?'
Vanya tersentak kaget, kemudian menghela nafas pelan
"Hmm itu.. Prilly sekarang di uks, tapi kalau lo lagi sibuk gak usah kesini, biar gue yang temenin Prilly" ucp Vanya sambil tetap memperhatikan Prilly yang kini sedang menatapnya
Vanya tau ada hal yang terjadi di antara mereka dan itu pasti, pasti hal yang menyakitkan. Karena ia baru melihat lagi ekspresi wajah Prilly yang sekarang
'Gue otw' suara Ali pun kembali terdengar setelah diam beberapa saat, lalu sambungan pun terputus
"Prill, are you okay, hmm?" Tanya vanya lembut sambil mengusap lengan sahabatnya itu
Prilly hanya tersenyum sambil menepuk pelan tangan vanya yang sedang memegang lengannya
"Lo ada masalah sama kak Ali?" Tanya vanya hati-hati
"Ah, gak ada apa-apa kok, kenapa tiba-tiba nanya begitu?" Jawab Prilly dengan senyumnya
"Are you sure??" Tanya Vanya tak yakin dengan jawaban Prilly
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious Girl 2
FanfictionMemang tak mudah membuat Ali yang dingin menjadi yang sekarang. Semua butuh perjuangan, terutama untuk hubungan ini. Ali dan Prilly sama-sama mempertahankan hubungan ini. Semakin hari, semakin bertambah perasaan cinta mereka. Ya walaupun tak semulus...