02. Five Good Boys

4.8K 265 16
                                    

02. Five Good Boys

Suara bel istirahat membuat semua murid bersorak gembira. Setelah guru yang mengajar keluar dari kelas, semua langsung berhamburan keluar. Dan kelas  XII IPA 3 itu telah sepi. Hanya ada 4 orang di sana, termasuk Disha.

"Udah gak ada orangkan ini?" tanya seorang gadis salah satu dari mereka. Sambil menatap sekitar memastikan kelas benar-benar sudah sepi.

"Gak ada orang juga," balas gadis yang duduk di sebelahnya.

"AAAA.... Disha gue kangen lo banget," ucap gadis yang bertanya tadi lalu berjalan ke arah Disha dan memeluknya.

"Ya ampun Dhea, kasihan tuh Disha gak bisa nafas lo peluk."

"Biarin. Gue kangen tauk. Bayangkan hampir lima tahun, Del. Kita gak ketemu sama Disha." Dhea lalu melepaskan pelukannya.

"Gue juga kangen lo kok, Dhe," ucap Disha sambil terkekeh.

"Yah kita gak dikangenin tuh, Dri."

"Kangen kalian juga. Banget."  Lalu mereka pun saling berpelukan melepas rindu yang bertahun-tahun telah terpendam.

Radisha Kaena J. Gadis cantik, pindahan dari London itu sebenarnya punya sahabat di sekolah barunya ini. Sahabat yang telah berpisah dengannya selama lima tahun. Namun, meskipun berpisah mereka tetap saling memberi kabar satu sama lain.

Dan sebelum masuk di sekolah ini, Disha telah menyuruh mereka untuk seolah tak mengenal dia. Karena ada beberapa alasan yang mereka sudah tahu. Tentu saja mereka langsung menyetujui karena itu demi kebaikan Disha, sahabat mereka.

Adelia Zevanna, gadis yang tak kalah cantik dengan Disha. Biasanya dia dipanggil, Adel. Sudah bersahabat dengan Disha sejak kelas 4  SD. Dia yang paling lama bersahabat dengan Disha. Gadis ini lebih banyak diam, dibandingkan kedua sahabat Disha.

Indriyana Irawati, atau biasa dipanggil Indri. Gadis cantik keturunan jawa. Bersahabat dengan Disha sejak kelas 6 SD. Indri, sahabat Disha yang paling care ke semua orang. Pendengar yang baik kalau ada yang cerita. Dan paling jago akting, namun suka keceplosan kalau ngomong. Kan sama aja kalau jago sandiwara ujung-ujungnya ketahuan.

Dan yang terakhir Dhea Khalvina Putri, atau biasa dipanggil Dhea. Paling cantik diantara mereka. Dan paling banyak mantannya sejak masuk bangku SMA. Bersahabat dengan Disha sejak MOS SMP. Dia dijuluki playgirl SMA Pancasila karena entah berapa kali sudah berganti cowok. Namun, Dhea sebenarnya baik karena suatu alasan dia berubah menjadi play girl seperti itu.

Semenjak SMP mereka bersama, tepatnya saat mereka bertiga ternyata satu kelas. Namun, baru satu semester Disha memutuskan untuk pindah sekolah meninggalkan mereka. Dan karena Disha juga pindah ke luar negeri dan tak pernah pulang ke Indonesia hampir lima tahun, membuat mereka tak bisa bertemu.

"Udah deh pelukannya. Disha mau ngambil buku di perpustakaan."  Mereka lalu melepaskan pelukannya.

"Lo antar Disha gih, Dri. Gue sama Adel ke kantin. Nanti kalian nyusul."

"Siap. Yuk, Dis."

Disha dan Indri pun pergi ke perpustakaan untuk mengambil buku paket. Sedangkan Dhea dan Adel pergi ke kantin.

"Bukunya taruh loker lo dulu aja, Dis. Nantin lo bisa bawa pulang sebagian dulu. Biar gak keberatan," ucap Indri ketika mereka kini sudah membawa tumpukan buku paket milik Disha.

"Oke."

Setelah menyimpan buku paket di loker. Mereka berjalan menuju kantin. Telinga Disha bisa mendengar pembicaraan orang-orang yang melihatnya kini. Bahkan sampai kantin pun ada yang membicarakannya.

"Siapa tuh cantik banget."

"Kok gue baru lihat ya, itu siapa? Cantik."

"Murid baru tuh sepertinya."

"Itu murid baru, pindahan dari luar negeri. Gila cantik parah."

"Wih murid baru, langsung kumpul sama Dhea dkk tuh."

"Tambah satu nih murid cantik SMA Pancasila."

Disha mengabaikan semua orang yang membicarakannya. Meskipun kebanyakan memujinya, namun ada beberapa yang menjelek-jelekannya.

"Wah ada yang banyak fans nih anak baru," ucap Dhea ketika Disha datang bersama Indri dengan membawa sepiring makanan di tangan masing-masing dan segelas minuman.

"Gue gak nyangka kalau kayak gini."

"Lo cantik, Dis. Jelas aja banyak yang fans."

"Beruntung lo banyak yang fans daripada haters," sahut Adel.

"Adel." Indri menatap Adel tajam.

"Apa?" tanya Adel bingung. Indri pun langsung mempelototi Adel. Dan gadis itu pun membekap mulutnya.

"Ups, sorry Dis. Gue gak bermaksud."

"Gue udah gak papa kok, guys tenang aja." Disha tersenyum. Indri pun bernafas lega mendengar ucapan Disha.

"Dhe noh pacar lo yang ke 38." Indri memberitahu Dhea ketika melihat seorang cowok yang berjalan ke meja mereka.

"38? Bukannya seminggu yang lalu lo bilang ke gue, baru 37?" tanya Disha kaget.

Indri terkekeh. "Yah lo kayak gak kenal Dhea, Dis. Nyesel gue punya sahabat kok hobinya koleksi mantan."

"Diakan saingan, Dis," sahut Adel.

"Saingan?"

"Kalian gak usah men—"

"Sayang tadi pagi kok udah berangkat duluan sih. Gue kan udah bilang, mau ke rumah lo," ucap pacar Dhea.

"Lo lama sih. Jangan ke sini. Gue lagi ngumpul sama temen gue. Jangan ganggu." Dhea terlihat kesal.

"Tapi—"

"Pergi atau putus," potong Dhea.

"Oke gue pergi. Jangan lupa makan." Cowok itu lalu pergi.

"Gak lo suruh gue udah makan kali," gumam Dhea kesal.

"Gila lo, Dhe. Gak takut karma apa?" ucap Disha kaget melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Ya gitu, Dis. Sahabat lo, gara-gara tersakiti jadi sering menyakiti." Indri lalu menghela nafas. Disha hanya geleng-geleng tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"B aja kali, Dis. Seru tauk." Dhea terkekeh.

"Seru pala lo," sahut Adel sambil menggelengkan kepalanya. Dan Dhe hanya tertawa melihat sahabat-sahabatnya.

"Lo playgirl, tapi belum pacaran sama semua Five Good Boys SMA Pancasila. Jangan bangga," ucap Indri membuat tawa Dhea berhenti dan berganti decakan.

"Yah baru satu aja udah bikin Dhea Khalvina Putri jadi playgirl, Dri. Apalagi semua."

"Sepertinya ada cerita menarik yang belum gue denger nih," ucap Disha bersemangat.

"Gak usah didengerin mereka, Dis. Mending lanjut makan aja yuk." Dhea mengalihkan pembicaraan.

"Yah cerita dong," ucap Disha kecewa.

"Jadi gini, Dis. Dhea itu jadi playgirl karena pernah pacaran dengan salah satu Five Good Boys SMA Pancasila. Saingan tuh mereka berdua, banyak-banyakan mantan. Karena Dhea per—"

"Indriyana, lo bahas dia lagi gue pukul sama botol saos ini," potong Dhea sambil memegang sebotol saos.

"Diam, Dhe."

"Nah itu dia Five Good Boys SMA Pancasila," ucap Adel sambil menatap lima anak laki-laki yang berjalan memasuki area kantin. Disha pun mengikuti pandangan Adel. Matanya membelak ketika melihat salah satu dari mereka.

***

Part-part awal masih perkenalan tokoh dulu😅

22 Juli 2018

RADISHA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang