07. Permintaan

3.8K 220 8
                                    

07. Permintaan

Indri membalikan badannya menatap sahabatnya kaget. Lalu ia berdiri, masih dengan membawa kue bolu yang ada di piring. Ia pun duduk di kasur dan melihat Disha yang sedang memejamkan matanya.

"Jangan bilang lo lagi jatuh cinta?" tanya Indri.

"Apaan sih, Dri. Gue hanya tanya kali. Yaudah anggap saja gue gak bilang apa-apa. Oke," balas Disha lalu merubah posisinya menjadi duduk, kemudian mengambil kue yang dibawa Indri.

"Gak mungkin."

"Kalau lo gak percaya yaudah." Disha lalu mengambil ponselnya.

"Ta—"

"Dhea sama Adel berisik di grup tuh," ucap Disha memotong ucapan Indri.

"Berisik apaan?" tanya Indri lalu mengecek ponselnya.

Four "D"

Dhea : Ada kabar gembira untuk kita semua

Adelia : Apaan?

Dhea : Gue putus!!!!!

Adelia : Cari lagi

Dhea : Ya harus dong, kira-kira siapa ya...

Adelia : Five Good Boy

Dhea : Ogah ah, gak seru nanti ketemu dia

Adelia : Balikan sono

Dhea : Ogah Del.

Adelia : Si ucup tuh.

Dhea : NO. Eh si Disha sama Indri mana nih gak nongol

Adelia : Nyari cogan mungkin, wkwk

Dhea : DISHA INDRI, keluar loh. Gak keluar gue golok

Indriyana : Apaan nih? Ramai amat.

Radisha : Brisik

Adelia : Dhea tuh, Dis. Bikin brisik.

Dhea : Apaan lo, Del. Lo juga ikut-ikutan kali.

"Gak usah dibalas lagi, Dis. Biar tuh anak berdua berisik," ucap Indri sambil terkekeh lalu meletakan ponselnya begitupun dengan Disha.

Grup "Four D" adalah grup Whatshap yang dibuat oleh Dhea 4 tahun yang lalu saat telah Disha meninggalkan Indonesia. Mereka memberi nama "Four D" karena panggilan mereka berawal D, yaitu Dis, Dri, Del, dan De.

***

Disha mendengus kesal ketika harus membawa setumpuk buku di tangannya. Gara-gara ia tadi tak mendengarkan penjelasan guru karena mengantuk, dia dihukum membawa buku teman-temanya ke kantor guru, sendirian.

"Gila kenapa ruang gurunya jauh sih," gumam Disha kesal.

Kakinya terus berjalan sampai ia melewati ruang musik yang berada di lantai satu. Pintu ruang musik itu terbuka sedikit, membuat suara dari dalam ruang kedap suara itu terdengar sampai luar.

Disha penasaran dengan alunan suara petikan gitar yang indah. Ia pun berhenti di depan pintu, dan berusaha mengintip. Ia sampai lupa dengan setumpuk buku di tangannya akibat mendengar petikan gitar yang indah itu. Dan karena ia terlalu fokus mengintip membuat tumpukan buku itu jatuh berserakan di lantai.

"Mampus," gumam Disha panik langsung mengambil buku-buku yang berserakan di lantai dengan tergesa-gesa.

Langkah kaki yang menghampirinya itu membuat gadis itu semakin panik, dan menyusun buku-buku tak beraturan. Dan langkah itu pun berhenti tepat di depan Disha. Membuat ia berhenti membereskan buku-buku itu. Namun, tak berani mendongak ke atas untuk melihat siapa orang itu.

RADISHA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang