• MODUS •

16 5 0
                                    

Pukul 06.00

"Widihhh kesamber gledek jenis dan species apa lu El tiba-tiba ke dapur gini?" Ledek Cheyra

"Lu tuh bisa ga sih Ra kagak ngeledekin gua terus. Nyebelin banget sih" Sebal El

"Iya iya oke. Tapi ada bagusnya juga sih, hari ini gua lagi mager masak"

"Gua ga masakin nasi gorengnya buat elu curut. Geer nya makin makin lu Ra"

"Lah? Terus buat siapa?" Heran Cheyra

El tidak merespon. Ia justru malah melamun sambil senyum-senyum sendiri. Entah apa yang saat ini sedang ia pikirkan. Tapi, jika seseorang sedang melamun sambil senyum-senyum sendiri itu kata orang seseorang itu sedang--

Jatuh cinta.

"Woi! Gosong dah ntu nasi lu diemin kek gitu" Tegur Cheyra.

"Mikirin apasih lo sampe senyum-senyum sendiri gitu? Sawan gua liatnya" Cheyra bergidik ngeri

"Rifky" Ucap El pelan

"Ha? Siapa?"

"Budeg lu ah"

"Tadi lo sebut nama Rifky? Rifky siapa?"

"Rifky? Gua gak nyebutin nama Rifky kok. Lu salah denger kali. Kuping lu kan error Ra"

"Mana ror?_- gua denger jelas lu sebut nama Rifky tadi. Lo suka sama ifky?" Tanya Cheyra to the point.

"Lo kenal kak Rifky udah lama?" Tanya El balik

"Yeuu si kutil gua nanya malah nanya balik"

"Jawab aja sih Ra"

"Kenapa sih emangnya? Udah ah gua ganti seragam dulu" Elak Cheyra

"Lo panggil kak Rifky itu Ifky. Panggilan lo untuk kak Rifky itu beda dari yang lain. Seolah-olah kak Rifky itu special di mata lo" Jelas El

"Ya hmm itu ya karna itu gua reflek aja panggil dia Ifky. Gua ngerasa udah gak asing aja sama namanya"

"Terus lo kenal kak Rifky dimana?"

"Di cafe. Gua gasengaja nabrak dia dan numpahin minuman ke bajunya alhasil gua kudu tanggung jawab. Udah ah banyak pertanyaan lo kek wartawan. Bhai" Bohong Cheyra. Ia terpaksa berbohong karna ia tak mau El sampai tahu kalau sebenarnya Rifky lah yang sksd dengan dirinya. Ia takut dugaannya benar kalau El sedang menyimpan rasa kepada Rifky.

Setelah Cheyra pergi, El hanya mengendikkan bahunya. Selama ini, Cheyra selalu terbuka dan jujur dengannya. Untuk itu, apapun yang Cheyra katakan ia akan percaya. Karna ia juga berpikir Cheyra tak akan mungkin suka kepada Rifky. Toh, sejak dari dulu, El dan Cheyra tak pernah menyukai pria yang sama. Maka dari itu, Cheyra dan El tak pernah bertengkar hanya karna satu orang cowok. Menurut mereka, bertengkar hanya gara-gara satu cowok itu gaada elite-elite nya. Sahabat akan selalu ada disampingmu. Kalau pacar? Dia belum tentu akan selalu ada disampingmu bukan?

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh dan Cheyra sudah siap dengan seragam sekolah serta ia sudah memakai tas yang ia sampirkan di bahu dan sneakers hitamnya.

"Nih Ra, gua bikinin sarapan buat lo"

"Lah tadi katanya bukan buat gua"

"Ya emang bukan. Ini ada sisa sedikit, daripada sayang kan mending lu makan hehe"

"Sialan. Berasa tong sampah gua"

"Jangan berasa lagi Ra. Emang iya wkwk"

"Shit!"

K.Y.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang