Setidaknya tolong beri aku sedikit waktu. Cinta itu datang karna terbiasa.
-Rifky Farabian.
🌺🌺🌺
Saat berada di dalam mobil, Cheyra merutuki dirinya sendiri. Ia menyesal telah memberikan begitu saja lollipop pemberian Rifky untuknya.
"Gila gila gila" Cheyra menjambak rambutnya frustasi tanpa memperdulikan rambutnya akan berantakan.
Supir taksi online yang sedari tadi memperhatikan Cheyra dari mulai ia berbicara sendiri, memaki dirinya sendiri, menepuk jidatnya berulang-ulang kali, dan menjambak rambutnya dibalik kaca spion pun bergidik ngeri. Baru kali ini ia mendapat orderan dari customer yang aneh seperti ini. Meruntuki dan memaki dirinya sendiri.
"Mba" Panggil Supir taksi online itu.
Cheyra tak merespon. Ia masih sibuk bergerutu sendiri.
"Mbaa"
"Mbaaaa"
"Mbaaaaaa!!" Panggilnya agak sedikit berteriak.
"Duh apa sih mas!? Saya denger gausah teriak-teriak bisa kan?" Kesal Cheyra.
"Tuhkan udah gua duga. Pasti gua yang kena. Untung cantik"
"Maaf mba. Habis daritadi saya panggil-panggil ga direspon dikira saya mbanya--
"Gue budek gitu!?"
"Bukan saya yang bilang ya mba wkwk"
"Kalo boleh saya kepo, mba lagi kenapa sih kok daritadi saya peratiin kayak gelisah frustasi gitu?" Kepo sang supir
Cheyra diam sejenak.
Bukannya menjawab, Cheyra justru bertanya balik kepada supir taksi itu, "Mas, kalo misalnya mas kasih sesuatu ke cewek tapi cewek itu malah ngasih balik pemberian mas ke orang lain. Kira-kira apa yang mas rasain?"
"Itumah gausah ditanya. Coba menurut kamu, kalo kamu jadi si cowok apa yang kamu rasain?"
"Kecewa" Jawab Cheyra
"Nah yaudah itu kamu bisa jawab. Gaada orang yang gak sedih yang gak kecewa pas dia tau kalo pemberian yang udah dikasih dia kasih tulus apalagi ke orang yang dia sayang itu ternyata dikasih lagi ke orang lain. Kita para cowok yang apalagi sedang berjuang lebih suka jika cewek yang kita perjuangin itu menghargai setiap usaha yang kita lakuin buat dia. Jadi, kita semakin yakin kalo cewek yang lagi kita perjuangin emang bener-bener pantes untuk diperjuangin. Kalo boleh tau emang kenapa nanya kayak gitu?"
"Engga kok. Gue nanya doang. Btw, thanks ya. Hmm gua turun di cafe sebrang sana aja deh" Ucap Cheyra
"Okeoke" Ucap supir itu. Bisa ditebak dari wajah, gaya bicara, dan penampilan supir itu umurnya bisa dibilang mungkin hanya terpaut beberapa tahun dari Cheyra.
Setelah sampai tepat di depan cafe, Cheyra berterima kasih dan 2 lembar seratus ribuan kepada sang supir.
"Loh ini kelebihan seratus mba"
"Ambil aja. Anggep itu sebagai rasa terimakasih gue. Btw, jangan panggil gue mba, panggil Cheyra. Umur gue masih 17 tahun"
"Serius nih? Okedeh. Thanks ya. Oiya, nama gue Ervan. Gue harap kita bisa ketemu lagi yaa. See you!"
Cheyra tersenyum manis, "See you!"
Setelah taksi online itu hilang dari pandangannya, Cheyra berjalan memasuki cafe. Cafe yang memang sudah menjadi langganannya. Ia kesini bukan hanya karna ada sesuatu yang membuatnya pusing saja, tapi hampir setiap weekend atau sepulang sekolah ia suka mampir kesini entah hanya untuk membeli secangkir moccachino dan sepotong cheese cake kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.Y.R.A
Ficção AdolescenteAku tak tahu kapan, apa, dan bagaimana. Intinya sekarang adalah aku jatuh cinta❤