tiga

1K 227 126
                                    

Kanaya

Aku diam.

Putar badan ke kanan, lalu ke kiri.

Terlihat sudah pukul 11.30 malam sekarang. Dan masih menunggu seseorang yang jauh disana yang tidak aku tahu, akankah dia mengirim pesan?

Terkadang terlintas sebuah kalimat.

"Buat apa mengharapkan yang tak pasti?"

Memangnya dia pasti?

Kak Reece.

Orang yang rajin buat SG tapi jarang ngasih kabar.

Udah SG nya isinya sama Anais semua rata-rata. Kayak gak punya teman aja.

Dari pagi online WA tapi gak pernah chat.

Kalo ngechat itu cuma kayak,

Ting!

Reece : Selamat malam.

"Bodo amat anjink." Umpatku kesal

***

"Pantengin aja terus itu layar HPnya sampe matanya keluar." Sindir Bang Blake.

"Bacot ih."

"Anak perempuan ngomongnya dijaga heh." Nasihat papa yang sepertinya mendengar apa yang kuucapkan.

"Emangnya liatin apa sih dik?" Tanya mama dan duduk disampingku dan dan geser-geser untuk melihat isi HPku. Dan langsung saja aku lock HPku.

"Apasih ma. Kepo deh." Ucapku dan menyembunyikan HPku.

Salah sendiri. Udah tua masih kepo.

"Ituloh ma, jadi ya Aya ini daritadi nge-stalk Rici terus loh ma. Abistuh kalo ada yang foto sama cewek langsung di screen shoot. Terus deh dipantengin terus di zoom trs diliatin ceweknya kayak pengen nerkam." Jelas sudah penjelasan Bang Blake.

Comel,Ember.

Langsung saja kutabok mulutnya.

"Gak ada ngebantu-bantunya sama sekali sih lu ah."

"Jangan marah-marah gitu dik. Wajar Reecenya gak chat kamu. Kan dia sibuk."

AHAHAHANJAY DONG SIBUK.

SIBUK UPLOAD SG KALI AH

"Yakali ma, sibuk gawenya jalan-jalan terus berduaan lagi hih. Dasar cabe."

"Kok sensi sih dik. Lo siapanya Reece emang?" Sindir Bang Blake.

"Bang, tau bacot gak?"

"Gak usah mulai berantem dong ih. Ngomongnya yang gak mama ngerti. Bacot apaan emangnya dik?"

"Aku nasihati ya adikku sayang, jangan motong ya. Nih." Ucap Bang Blake. "Kok masih mau sih, dikasih harapan mulu. Dikasi kepastian mah enggak ada"

***

Reece's

"Reece!" Panggil Anais.

Dan aku menengok kearahnya dan tersenyum manis. Manis.

Tapi lebih pahit kenyataan.

Anais pun tidak tahu kenapa tiba-tiba menarik tanganku paksa tapi bukan kasar. Nariknya halus. Tapi lebih halus Aya.

"Loh emangnya mau dibawa kemana?"

"KUA" Jawab Anais.

Apasi gak lucu njir.

"Serius."

Dan dia pun tertawa sebentar dengan menutup mulutnya dengan tangannya.

Lah, Aya mah ketawa teriak-teriak gak tau malu. Tapi q lebih like.

Kalau gitu Anais juga like dongs ya?

"Temenin aku makan ya?" Pintanya melas.

Aku..
..aku
..aku..

"Lah kan tadi aku nolak gak bisa." Jawabku jujur.

Dan dia tetap saja menarik tanganku "Pokoknya harus nemenin ya gak mau tau."

Biasanya jika ada Aya dia pasti mengatakan "Apasi mau banget diturutin." Dan sepertinya saat ini aku sepaham dengannya.

Yaudah akhirnya aku pasrah saja dan kami makan seperti normalnya orang makan. Tapi, HPku terus saja diliat-liat WA,Line,Kakaotalk,Email,Gmail,Twitter,Instagram,Facebook,Skype, Tinder.

Nax gahol banghed kan gueh.

Dan tiba-tiba saja Anais mengatakan "Apa banget sih. Ni cewek, ngebet banget di reply chatnya." Dan langsung saja ku melihat HPku yang dipegang Anais.

Kanaya : P

***

Late update banghed.
Maap ye gengs gua gak ada ide.
Maap makin ke sini makin gak lucu. Gua bukan pelawak soalnya.

Eh btw, gua masa nyanyi lagu One Thing nya 1D terus ada nyamuk masuk ke mulut terus gue batuk-batuk #Menolak4get

Want You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang