Aku menghadap ke Emma yang berada dibelakangku dan terlihat dia makan jajanan yang kubelikan hingga daerah mulutnya celemotan oleh saus.
Tanpa kusadari jariku terjulur untuk menghapus noda saus yang ada disekitar mulutnya.
Ini macam rinso ya, sekali kucek langsung hilang.
"Wah Reece, makasih." Ucapnya ragu. "Masih ada gak? lapin lagi dong."
"Udah hilang."
Kalau boleh jujur, uang yang diberikan Bunda tadi hampir habis dipakai oleh Emma. Dia asal pilih jajan tanpa melihat harga.
Pantes gue dulu sering empty wallet.
Dan kami akhirnya setelah berjalan, akhirnya kami duduk di kursi yang disediakan oleh Mall ini. Dan tidak tahu kenapa tiba-tiba saja Emma menyodorkan minumnya yang tadi sudah dia minum setengah kepadaku.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Ini kamu tadi kelihatannya haus, ini minum aja gak papa"
Kalau boleh jujur mah ya, bener bener haus sih ini ya gimana gak uangnya dijajanin Emma semua.
"Beneran gak papa?" Tanyaku tapi masih ngambil minum itu dari tangan Emma dan kuminum sampai habis.
"Makin lucu ya." Responnya. "Udah yuk la pulang" Ajaknya dan menarikku berdiri mengajak pulang. Dan kami berjalan hingga ke parkiran didepan motorku dan memberika helm ke Emma dan memakai helm untukku.
Dan aku mengendarai motor dengan Emma diboncenganku. Tapi ku merakasakan tangan Emma melingkari pinggangku. Mau ngelepasin tangannya tapi gak bisa nyetir satu tangan.
"Emma, tangannya bisa gak jangan di situ? Di bahu gitu?" Tanyaku.
Kalo yang kayak gini Kanaya mah ya gak papa semangat empat lima malahan.
"Gak bisa. Maaf ya." Jawabnya yang aku hanya bisa pasrah hingga sampai rumah.
Dan Emma turun dari motor dan berdiri di hadapanku.
"Reece bukain dong kunci helmnya gak bisa kebuka." Ucap Emma sambil mendongakkan kepalanya didepanku.
"Gak lah. Tadi kan bisa waktu di mall. Masa sekarang gak bisa."
"Reece mah!" Omel Emma sambil menghentakkan kakinya.
Benar, Emma masih manja.
Yang akhirnya kuturuti membukakan kunci helm Emma.
"Kalo kayak gini gak percaya kamu udah punya pacar. Malah makin yakin kamu mau perjuangin aku lagi."
***
Dan aku pulang sampai rumah dengan menahan tangisanku.
Apasi lebay bener asw
"Dek denger-denger sih ya mantannya Reece lagi main kerumah Reece tao" Rumpi Bang Blake. "Namanya Emma."
Nah kan baru pulang udah diajak gosip coba.
"Bodo amat" Responku dan langsung masuk kamar tidak lupa mengunci pintu.
"Nih Abang kirimi fotonya lewat WA ya. Liat geh cakep tao dek" Teriak Bang Blake dari depan pintuku karena dia tidak bisa masuk.
Alhasil dikamar aku hanya menunggu notif WA dari Bang Blake.
Blake babi :
"KENAPA HARUS ADA REECE NYA SIH?" Teriakku ke Bang Blake.
Alhasil yang kulakukan adalah zoom sana sini foto apalagi tangannya.
Muka nya manis jir. Muka gue apanya.
Kanaya : Katanya ngumpul. Kok
gandeng cewek?Reece : Aya?
Reece : Masih on gak?
Kanaya : gk ud mti.
Harusnya aku sadar sedari dulu aku memang bukan siapa-siapanya.
***
Gimana ini gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Want You Back
Fanfiction❝No matter how long you're gone, i'm always gonna want you back❞ Is it real or just bacot? © 2018, Uangreeceh