tigabelas

948 185 96
                                    

Kanaya

"Habis ini kemana?" Tanya Kak Reece yang sedang fokus kedepan mengendarai motor.

"Ha apa? Kenapa?" Tanyaku yang sehabis melamun memandangi jalan.

"Ya masih muda udah congek" Ucap Kak Reece mengejekku dan langsung ku toyor kepalanya yang memakai helm.

Kurang ajar

Ku lihat kaca spion sebelah kanan yang ternyata Kak Reece melihat ke kaca spion juga. Sehingga kami bertatapan. Dan Kak Reece mengangkat kedua alisnya.

"Terserah aja kemana-mana. Yang penting.."

Yang penting sama kamu EA

"Yang penting apa?"

"Maksudnya tuh yang penting gak di rumah.

Oh itu dusta

"Nonton yuk." Ajak Kak Reece.

"Gak lah nanti ditinggalin kayak waktu itu."

"Wah jangan diingetin dong. Udah lama banget kan. Yang berlalu biarkanlah berlalu"

Halah bachod.

"Mau ya nonton?" Tanyanya lagi dan kujawab dengan anggukan.

***

Setelah sampai di mall, aku menunggu Kak Reece yang sedang memarkirkan motornya.

"Kak Reece" Panggilku dan spontan Kak Reece menengok dan mengangkat kedua alisnya.

"Apa?"

"Jangan langsung nonton ya nanti aja nontonnya." Ucapku sambil mengikuti Kak Reece yang berjalan di depan.

"Terus jadinya kemana?" Tanyanya sambil berhenti berjalan sambil menengok kearahku.

"Main temjon doloooo"

"Yaudah" Jawabnya dan menarik tanganku dan menggenggamnya seperti takut hilang.

Apakah Kak Reece termasuk kategori bucin? Disuruh ini mau, disuruh itu mau.

Sampai di timezone aku dan Kak Reece hanya bermain basket tapi Kak Reece curang.

Masa dia ngambil bola nya terus dicelupin ke ringnya sampai dapet score terus angkat, terus masukin lagi. Udah kayak nyelupin pempek ke cuka.

"Apa banget njay main kayak gitu." Omelku saat melihat Kak Reece bermain curang. "Ketahuan abang-abang timezonenya mamvus kaw." Lanjutku mengomel tapi Kak Reece malah mengangkat dagunya sambil membetulkan jambulnya.

Belagu amat sih punya cowo.

Saat aku lihat ke sekeliling timezone, mataku terpaku pada satu titik.

Anzayn

"Karis karis" Panggilku ke Kak Reece cepat.

"Apasih ah, nama gua bukan nama senjata tradisional."

Keris gblk

"Adaaa mantan doikuuu waktu esempe."

"Hah mana mana?" Tanyanya penasaran.

"Itutu yang pake jaket denim, njay makin cakep. Iiiiiiii dia ke arah siniiii"  Teriakku kecil seperti fangirling.

"Itu mantan doi kamu dulu? Beneran?" Tanya Kak Reece yang kujawab anggukan.

"Reece kan ya? Wa udah lama gak ketemu."

Lah ini kenapa? Kok kenal?

"Weee Jonahhh Marais kan?"

"Wah masih inget aja. Tumben Reece malmingnya sama cewek, biasanya bertiga sama Blake sama Jorj" Ejek Jonah ini kepada Kak Reece.

"Iyanih hehe baru dapet cewe gak boleh dianggurin"

"Sa ae kaw maemunah. Eh udah ya gue buru buru salam buat yang lain" Ucap Jonah sebelum dia hilang dari pandangan aku dan Kak Reece.

"Beneran dia doi kamu waktu SMP dulu?"

"Iyaaa beneran gak salah orang, ih dia makin gantenggg" Ucapku sambil senyum-senyum sebelum kena tabokan Kak Reece.

"Masih gantengan aku."

"Gakk ya nyadar gak sih muka kamu itu kek dragon. Lagian kok bisa kenal Kak Jonah sih?" Tanyaku penasaran.

"Iya dulu satu les gitu bareng Blake sama Jorj. Eh udah lah yuk nonton aja keburu malem pulangnya." Jelasnya singkat dan setelah itu kami ke bioskop yang berada tidak jauh dari timezone.

Setelah Kak Reece membeli ticketnya, kami berdua masuk ke theater yang memutar film itu.

"Gak papa kan filmnya ini?" Tanya Kak Reece ragu yang duduk di sampingku.

"Gak papa."

Dan saat filmnya mulai, aku nonton dengan serius walau terkadang aku tertawa.

"Manis ya kalo ketawa." Ucap Kak Reece.

"Sa ae ah dragon"

Dan saat aku kembali serius menonton aku merasakan kehangatan ditanganku yang ternyata Kak Reece menggenggam tanganku.

Saat aku menoleh kearahnya walau lampu bioskopnya remang-remang aku masih bisa melihat Kak Reece tersenyum dengan manisnya.

Dan dunia terasa berhenti dan dumb stuff dari LANY terputar dalam imajinasiku di saat seperti ini.

***

Gue nulis apaan sih sat. Alay bener macam anak SD main ke mall.



Want You BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang