"Aa' kok tukang rusuhnya belum pulang sih?" Tanya Lexi berbisik kepadaku karena dia sepertinya risih.
"Ya gak tahu. Diem dulu ah ini ini calon kakak iparmu dik lagi ngambek" balasku.
"Kenapa Reece?" Tanya Emma tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Itu tadi bilang kakak iparnya Lexi. Kamu manggil aku?"
Satu dua air bening
Yakali anjing."Apasi" Respon Lexi. "Bundaaaaa" Teriak Lexi memanggil Bunda yang lagi makan di meja makan.
"Apa dik?"
"Aa' Reece mau ada perlu keluar bentar boleh gakkk?" Izin Lexi mewakiliku.
"Buat apa emang?"
"Mau ke rumah Blake bentar doang boleh kan?" Izinku lagi.
"Iya jangan lama-lama ya."
Setelah mendapat izin dari Bunda aku langsung berdiri.
"A' hutang ya karena aku aa' diizinin. Squishy ya oke?"
Game yang cuma bisa dipencet-pencet doang harganya mahal bener.
"Gak ah gak mau mainan kamu gak guna mahal iya."
"Reece aku ikut ya?" Celetuk Emma.
"Teteh gaak usah ikut, jangan. Kak Reece kalo naik motor suka ngerem mendadak." Cegah Lexi.
"Ya bagus dong nanti Teteh kan bisa deket sama Aa' kamu" Ucap Emma mulai gatel.
"YA POKOKNYA JANGAN KOK MALAH NYOLOT" Kesal Lexi sampai teriak untung Bunda udah selesai makan lagi nyuci piring di dapur.
Yang nyolot aslinya sapa sih anjink?
Dan setelah itu malah terjadi adu bacot Emma sama Lexi. Mungkin Emma yang dari dulu main ke sini mulu jadi udah berasa rumah kali ya? Gak ada malu dia kemana-mana di rumah ini.
Disaat mereka sedang adu bacot aku mengambil jalan untuk bisa kabur dari mereka.
***
Sekitar 15 menit aku mengendarai motorku ke rumah Kanaya. Dan ku lihat didepan rumah Kanaya ada motornya George ngapain dah.
Setelah ngucap salam aku masuk rumah dan terlihat didepan pintu kamar Kanaya ada George dan juga Blake yang sedang gelar tiker tidur-tiduran.
"George ngapain dah?" Tanyaku yang berdiri didepan mereka.
"Ini si Blake gak ada temen dia adiknya ngambek. Nyuruh gua main yoda cus."
"Gara-gara lo ris adik gue ngambek. Mantan sih dibawa-bawa"
"Gak tahu anjir dia kek jelangkung dateng-dateng"
Yang malah berakhir aku curhat ke Blake dan George dengan suara yang tidak terlalu besar.
Dan tiba-tiba kumendengar ada suara pintu terbuka.
"Bang Blake iniii cookies basi gue masih mau lo makan--------- gak? Tanyanya yang malah matanya bertabrakan dengan mataku.
"Babi" umpatnya dan masuk kembali ke kamarnya dan aku dengan cepat kilat menahan pintu agar tidak tertutup.
"Astaga dragon, pergi ah sana." Omelnya tapi ku masih menahan pintu.
Ini kayak rebutan pintu anjay.
"Nanti pintunya rusak lohhhh"
"Gak papa nanti tim bedah rumah dateng." Jawabku yang malah mendapat tendangan dari Kanaya di perutku yang langsung membuatku melepaskan pintunya.
Saat ku melihat ke arah George dan Blake, mereka nontonnya serius sekali.
"Hayolo rici" Ucap Blake dan George bersahut sahutan.
Ini juga anjir berdua.
"Alhamdulillah jeng tadi aku ngetuk kamar Aya gak kena tendang." Celetuk George menghadap Blake.
"Iya sist alhamdulillah ya."
***
Kanaya
Ngapain coba dia kerumah?
Tadi sebenarnya Kak George juga sempet ngetuk pintu sih. Tapi aku sudah malas.
Sepertinya Bang Blake sudah pasrah karena aku tidak mau keluar kamar. Makanya dia meminta bantuan ke Kak George
Ya salah dia juga manas manasin kan.
Kenapa juga layar HP ku ada foto Kak Reece sama si Emma terus sih.
Line!
Calum : Ay, kata Manda sama Kinan
lo lagi sedih? Mau cerita?***
Pas ada cewe yang galau di sosial media, langshong di chat, langsung jadi pendengar yang baik.
Isi story gue dara arafah semua anjay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Want You Back
Fanfiction❝No matter how long you're gone, i'm always gonna want you back❞ Is it real or just bacot? © 2018, Uangreeceh