Vote and comment
06.45 am KST
Sinar matahari sudah mulai terlihat. Terlihat bahwa gadis itu masih menikmati mimpinya.
"Hei pemalas cepat bangun" ya itu adalah kakak tiri Rose, Jimin
"enghh" Rose menggeliat ketika kakaknya membangunkannya.
"ayo cepat bangun, nanti ibu akan marah dan berteriak. Kau tahu kan bahwa aku sangat malas mendengar omelan ibu. Meski omelan ibu tertuju padamu tetap saja aku merasa terganggu" omel Jimin pada Rose
"hoaamm...iya-iya aku bangun, hentikan omelan mu itu. Aku pusing mendengarnya" ujar Rose lalu bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi
Jimin pun keluar dari kamar Rose dan hendak masuk kamarnya. Tapi langkahnya terhenti, karena melihat sesosok bayangan juga yang keluar dari kamar Rose.
Tubuh Jimin pun membeku.
Pasalnya, hanya Jimin yang masuk kekamar Rose. Tidak ada siapa-siapa lagi selain dia.
"aish menakutkan, sejak pertama kali aku melihat gadis itu. Aku selalu merasa janggal. Ah entahlah" gumam Jimin membuang rasa takutnya jauh-jauh. Dia pun melangkah kan kakinya kembali
"jaga dia"
Suara bisikan itu menghentikan langkah Jimin terhenti, tubuhnya membeku.
'oh Tuhan apa lagi ini' batin Jimin,
Dia pun memejamkan matanya, lalu mengeluarkan kalung jimat nya lalu melambai-lambaikan nya keseluruh arah sambil bertreriak,
"pergi, menjauh dariku! Aku punya jimat"Setelah tidak terjadi apa-apa, dia pun membuka matanya kembali,
"aku bisa gila kalau seperti ini. Berkati aku Tuhan, jangan sampai aku gila" ucap Jimin sambil mencium kalung jimatnya,"Karena aku masih punya 2 anak kucing yang harus aku nafkahi" lanjut Jimin lalu masuk kekamarnya.
***
H
ari ini seperti biasa, Rose datang ke tempat kursus tari nya.
Dan seperti biasa lagi, ada Lalisa Manoban atau bisa disingkat Lisa yang menunggunya di kursi yang berada tak jauh dari toilet wanita.
"lama sekali kau datang, sudah jam berapa ini?" dengus Lisa sambil melihat jam di tangannya.
"maaf, aku tak bisa tidur semalam" ucap Rose sambil menundukkan kepalanya, meminta maaf.
"ya sudah, ayo kita masuk. Anak-anak lain pasti sudah mulai latihan" ujar Lisa sebal sambil berjalan masuk ke dalam ruang latian dance.
Oh iya, biar kujelaskan sesuatu. Tempat kursus tari Rose ini memiliki tingkatan, yaitu; New Student, Junior, Senior, dan Pro. Tingkatan itu ditentukan sesuai dengan kemampuan atau skil dance peserta.
Dan Rose berada pada tingkatan senior dan sebentar lagi akan naik ke tingkat pro. Sedangkan Lisa sudah pada tingkatan pro.
Walau sifat mereka bertolak belakang, tetapi mereka tetap bersahabat. Walau Lisa agak sedikit kurang ajar pada Rose. Karena Rose lebih tua darinya dan Lisa tidak memanggilnya dengan sebutan kakak.
Lisa paham betul lika-liku kehidupan Rose. Walau Lisa keliatan tak acuh dan tak perduli dengan Rose tapi percayalah ketika Rose jatuh dalam masalah, Lisa lah orang pertama yang mengulurkan tangannya untuk Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Angel
Random'Malaikat misterius yang datang menyelamatkan ku, siapa dia?'