"Channie!" Teriak seorang yeoja dari seberang jalan
Chanyeol mencari sosok perempuan yang memanggilnya tadi tapi tidak ada. Lampu penyebrangan telah berwarna hijau, artinya dia sudah boleh menyebrang. Saat Chanyeol berada di tengah zebra cross tiba tiba sebuah truck melaju dengan kecepatan tinggi menabraknya. Seketika Chanyeol berada di ruangan yang serba putih.
"Tugasmu masih belum selesai..."
***
Chanyeol terbangun dari mimpinya. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat. Chanyeol melirik kearah jam alarm di sebelah kirinya.
03.00am
'Jam 3 malam? Yang benar saja' batin Chanyeol
Chanyeol beranjak dari kasur dan berjalan menuju lemari untuk mengganti pakaiannya. Setelah itu ia keluar dengan hati hati berusaha untuk tidak membuat suara. Karena masih di Dorm ia tidak ingin membangunkan yang lain terutama setelah habis berlatih berjam jam dan makan sedikit karena diet. Chanyeol duduk di sofa dan mencari cari remote control TV. Tidak ada ia tidak menemukannya.
"dimana mereka menaruhnya?" Kata Chanyeol sambil berjalan kesana-kemari mencari remote control tv.
Setelah beberapa menit mencari dan tidak menemukan remote control tv, Chanyeol pun beranjak kembali ke kamarnya.
Sesampai dikamar, Chanyeol duduk didepan cermin. Dan memandang pantulan dirinya di cermin itu.
"Lihatlah orang tampan didepanku ini" kata Chanyeol bermonolog sambil memuji dirinya sendiri di depan cermin.
"Kau adalah superstar" sambung Chanyeol.Tiba-tiba pantulan bayangan Chanyeol di cermin berubah menjadi warna putih yang sangat menyilaukan.
"jalankan tugasmu"
Dan tak lama kemudian cahaya putih menghilang bersamaan dengan Chanyeol yang juga menghilang.
***
Rose baru saja pulang dari latihannya. Mungkin sudah terlalu larut khususnya untuk seorang anak gadis pulang selarut itu.Ya mungkin ini juga adalah dampak dari Rose yang tidak fokus sepanjang latihan dance bersama Lisa, Jennie dan Jisoo.
Bagaimana tidak, Rose terus menerus memikirkan pria yang di temukan di lift saat bersama Jimin itu. Pria yang dianggap Rose adalah malaikat penyelamatnya selama ini.
"Kakiku pegal" ringis Rose sepanjang perjalanan.
Tadinya dia ingin meminta Jimin menjemputnya tapi Rose mengurungkannya karena ia berfikir bahwa si kakak tirinya itu sudah larut dalam tidurnya.
Ia tidak mau menyusahkan Jimin dan ibunya yang mebiayai hidupnya dan memberinya tempat tinggal.
Menumpang pada Jisoo dan Jennie? Ah Rose merasa canggung pada mereka karena mereka baru saja berkenalan.
Pada Lisa? Aih rasanya itu tidak mungkin karena sepanjang latihan tadi Lisa sudah marah-marah pada Rose karena ia tidak fokus. Rose terlalu takut untuk meminta tumpangan pada Lisa.
Sibuk dengan pikirannya sendiri, Rose tidak sadar bahwa sedari tadi dia diikuti oleh tiga orang preman yang sangar dibelakangnya.
"hi babe" kata seorang dari tiga preman itu pada Rose yang jelas membuat yang dipanggil terkejut.
Rose ketakutan bahkan sangat ketakutan. Ia ingin teriak tapi suaranya tidak mau keluar. Air matanya sudah merembes membanjiri muka cantik miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mysterious Angel
Random'Malaikat misterius yang datang menyelamatkan ku, siapa dia?'