[6] Where is he?

113 10 0
                                    

Keesokan harinya

Rose terbangun dan mendapati Jimin tidak ada disebelahnya.

'Kemana dia pergi?' Batin Rose

Rose bangkit dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi. Ia mencuci wajahnya yang kusut itu dan mengelap wajahnya yang basah terkena air.

Rose menatap dirinya sendiri didepan cermin. Ia baru menyadari bahwa ia memiliki wajah yang lumayan cantik.

Sekilas Rose tersenyum dan senyuman itu musnah ketika ia kembali mengingat kejadian kemarin.

'Aku lupa kemarin aku menjadi pembawa masalah, aku harus minta maaf kepada Jimin' batin Rose

Rose keluar dari kamar mandi dan terkejut karena Jimin ada dikamarnya dan membawakan sarapan.

"Lain kali kalau masuk itu ketuk pintu dong. Kan aku jadi kaget" ucap Rose.

"Apakah kakakmu ini yang semalam Tertidur dikamarmu perlu mengetuk pintu??" Ucap Jimin dengan menekankan kata tertidur

Rose merasa malu karena ia telah membiarkan kakaknya ini tidur dikamarnya.

'Seharusnya kemarin aku membangunkannya saja' batin Rose

"Hey, apa yang kau pikirkan? Ayo cepat duduk disini dan makan" ucap Jimin

Rose duduk disebelah Jimin dan langsung mensantap sarapannya. Kali ini sarapannya adalah makanan kesukaan Rose, PANCAKE.

"Wahh ternyata Kak Jimin bisa masak ya" ucap Rose meremehkan

Tentu saja Jimin tak senang mendengarnya terutama Rose mulai sering memanggilnya kakak kakak dan kakak, ia mulai bosan dengan panggilan itu. Ia merasa sudah tua sampai dipanggil kakak.

"Hey berhentilah memanggilku kakak. Kita cuman beda 2 tahun tau" ucap Jimin dengan nada kesal

"Tapi tetap saja kau lebih tua" ucap Rose tak mau kalah dengan Jimin

"Dasar kau ini memang menyebalkan!" Ucap Jimin kesal ia sudah ingin marah

Rose tidak menyadari bahwa Jimin benar benar tidak suka dipanggil kakak olehnya.

"Oh ya? Aku menyebalkan? Sebenarnya aku tidak dapat lepas dari kata 'menyebalkan' untuk kak Jimin" Lagi lagi Rose menekankan kata "kak"

"Dasar tak pekaaaaa!" Ucap Jimin setengah berteriak

Rose tidak dapat berkutik ketika Jimin mengatakan kata tak peka. Ia mulai berfikir apa yang dimaksudkannya.

Jimin mulai panik karena dia keceplosan. Ia seharusnya tidak terlalu termakan emosi.

Rose temenung seketika. Otaknya terus berfikir berfikir dan berfikir.

'Apa maksudnya....' batin Rose

"Maaf, aku tak bermaksud mengatakan hal itu bukan itu yang ingin kukatakan" ucap Jimin dengan nada setengah panik

Jimin tidak tau harus berbuat apa lagi, sehingga ia langsung keluar dari kamar Rose.

Rose benar benar merasa bersalah ia merasa bahwa ia telah kelewatan batas.

'Aku harus segera Minta maaf pada Jimin' batin Rose

Rose keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamarnya kak Jimin. Saat ditengah perjalanan ia merasa bahwa sesuatu tengah menahannya untuk pergi ke kamar kak Jimin.

'Kok kayak ada penghalang ya?' Batin Rose

Seketika Rose teringat tentang orang yang menyelamatkannya.

'Masa iya dia tak kasat mata?' Batin Rose

Rose melihat keselilingnya dan Ia tidak melihat apapun. Rose ingin lanjut berjalan lagi tetapi ia benar benar merasa terhalang. Ia merasa sesuatu menghalanginya untuk berjalan lebih jauh lagi.

'oh c'mon kenapa lidahku keluh sekali? Aku tidak bisa berbicara'

'Prank!'

Suara piring jatuh pun berbunyi, tak jauh dari tempat Rose berdiri sekarang.

Dan secara bersamaan sesuatu yang menghalangi langkah Rose pun menghilang, begitupula lidahnya yang tidak keluh lagi sehingga ia dapat meneriaki Jimin

"Astaga! Jimin!" teriak Rose sambil berlari kearah Jimin yang sekarang kakinya berlumuran darah akibat terkena pecahan beling.

"Akh! Rose sakit!" rintih Jimin

"wait for minute, aku akan membawa kotak p3k dan mengobati kakimu" ujar Rose lalu segera pergi untuk mengambil kotak p3k

"palli" ujar Jimin sambil meringis

Tak lama Rose pun datang dengan kotak p3k.

"sini kakimu" ujar Rose,

"mungkin ini agak sakit, tapi ini harus dilakukan agar mencegah imfeksi dan pecahan piring nya tertinggal dikakimu. Kau tidak mau kan kakimu nanti diamputasi karena membusuk?" omel Rose

"kau ini! Masih saja mengomel disaat yang seperti ini-ahkk pelan-pelan membersihkannya" omel Jimin balik

'kenapa kedua orang ini sangat menyebalkan?'-Jy

"diamlah!" ketus Rose

***

Setelah insiden kedua kakak beradik itu yang saling adu bicara itu selesai.














FX and JY ♡

The Mysterious AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang