season 4

19.6K 1.1K 76
                                    

⚠⚠

Warning. Untuk 17 tahun ke bawah, kalian bisa skip part ini.

Gak guna aja kalau di baca ama kalian, pesan joonie

😅

Author pov.

Disini lah nabi berdiri dengan wajah paling bodoh yang dia punya. Baru saja dia mendengar atasannya meminta- bukan, lebih mendekati ke arah memaksa dan memohon. Dia tidak punya gangguan pendengaran sejak kecil, nabi juga rajin membersihkan telinga dan nilai bahasa inggrisnya bisa di kategori kan yang terbaik di kelas.

Sex tape?

Sebelum mendengar protes dari bibir nabi jimin sudah melangkahkan kakinya menuju kamar nabi.

"Apa yang kau lakukan ?!", ujar nabi yang sudah memasuki kamar. Dia marah.

Nabi menelan ludahnya kasar, "Jimin....", suaranya menghilang seiring jimin yang mengeluarkan ponsel mahalnya.

pria itu menekan sebuah aplikasi, "This is gonna be fun~", jimin bergumam pelan. Mengabaikan nabi yang berdiri di sana dengan gelisah.

Pun nabi mendekat dan berusaha menghentikan jimin, "ji-jimin, kau gila... jim !", nabi merebut ponsel jimin.

Nabi mengira jimin akan melawan. Tetapi jimin justru menyerahkan ponsel hitam itu begitu saja. Pria itu tersenyum sambil menggeleng kepala nya melihat tingkah nabi yang menurut nya terlalu berlebihan.

Belum sempat menaruh ponsel jimin nabi sudah merasakan dirinya terhempas dengan mudah ke atas kasur.

"A-apa yang kau lakukan ?!", nabi menutupi wajahnya dengan ponsel jimin.

Jimin semakin merapatkan tubuhnya pada nabi, mensejajarkan wajah mereka, "kemana si kepala kim yang arogan, hm... ", tangannya menyusuri wajah nabi dan menarik ponsel miliknya kembali.

Jimin meletakan ponselnya di samping nabi, "hah~ I really miss this... ", jimin memejamkan matanya menghirup wangi nabi yang berhasil membuatnya gila.

Jimin hendak mencium bibir nabi tetapi wanita itu segera menghindar membuat bibir jimin bertemu dengan pipi nabi.

Pria itu sedikit bangkit, "Hey... ", protes jimin dengan suara serak.

Nabi tidak mau melihat jimin. Ini memalukan. Mata dan pikiran nya tidak fokus, dan mendadak tubuhnya terasa panas seiring jimin yang mulai menggerakkan kecil tubuh mereka. Memberi sengatan-sengatan kecil di tubuh yang masih terbalut kain cukup tebal.

Nabi mendorong tubuh jimin hingga terduduk. Nabi berlahan bangkit dan memilih duduk di sisi ranjang. Memunggungi jimin, "i-ini tidak benar jim... ", ujarnya menatap kosong karpet abu-abu di bawahnya.

Dia sadar akan batasan yang sudah dirinya langgar selama ini. Awalnya nabi berpikir hal ini akan mudah. Pemikiran nabi terlalu mudah saat itu. Dia pikir jimin akan menjadikannya partner one night stand selanjutnya, namun pemikiran nya salah.

Jimin menghubungi nya lagi dan lagi dan kesalahan yang nabi lakukan adalah nabi menerima sentuhan jimin begitu saja.


Dan lagi, disini lah mereka.


Dan entah sejak kapan jimin sudah duduk di samping nya. Dia sedikit kesal mendengar kata-kata nabi.

Jimin menarik dagu nabi pelan, memaksa agar nabi melihatnya, "tidak benar ?", nabi menganggukkan kepalanya pelan.

Manik jimin sedari tadi menatap bibir nabi. Menjilat bibirnya sendiri sebelum menarik nabi ke pangkuannya. Mengurungnya ke dalam dekapannya.

"we already wrong at the beginning. What are you afraid for?"

Blow Job - Park Jimin [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang