season 2

20.6K 1.3K 74
                                    

office

author pov.

ruangan kedap suara, pintu yang terkunci rapat, dan dengan kim nabi yang berada di bawahnya adalah sesuatu yang menyenangkan yang kini menari-nari di kepala seorang park jimin.

kepala bagian akunting yang mempesona jimin sejak lama, wanita yang sedikit angkuh dan keras kepala seperti dirinya.

pria memang suka sesuatu yang menantang dan nabi adalah satu dari sesuatu yang suka jimin taktlukan, dan tidak pernah bosan. entah kenapa. 

tapi, kali ini wanita itu tidak datang dengan raut wajah yang bagus. jimin sudah cukup pusing dengan pekerjaannya dan ingin mendapat pelepasan malam ini,  namun nabi sepertinya datang bukan untuk menjelaskan kenapa wanita itu tiba-tiba saja menghilang begitu saja dari kamarnya 1 bulan lalu.

jimin menarik uluran tangannya dan berjalan mundur, menatap kim nabi yang sepertinya memang sedang tidak bercanda.

jimin tahu kinerja tim akuntansi memang tidak boleh di pertanyakan lagi, meskipun mereka menempati ruangan terbawah dan hampir tidak pernah keluar dari sana, jimin tahu tim akuntansi perusahaan nya sangat profesional.

itu semua berkat kim nabi, dan hal ini menjadi salah satu alasan kenapa jimin terlalu terpesona.

sedangkan di sana, niatan nabi menciut seketika hanya karena jimin yang mengelus rambutnya. bayangan nabi satu bulan lalu terbangun di kamar atasannya tiba-tiba kembali merasuki nabi. 

bukan pertama kali.

bahkan sering.

dia tau malam itu nabi benar-benar membuat jimin marah, jimin saat itu jauh lebih menyeramkan dari Mr. park yang semua orang lihat di kantor.

nabi memutuskan untuk terakhir kalinya terbangun di samping jimin dan tidak akan kembali, membangun hubungan antar pegawai dan atasan seperti biasa. 

mereka sama-sama manusia yang sudah dewasa. insiden pesta perusahaan 6 bulan lalu membuat mereka menjadi seperti sekarang ini, bukan teman, kekasih juga bukan.

istilah asingnya mereka hanyalah partner sex atau fuckbuddy yang bekerja di gedung dan udara yang sama.

harusnya nabi menolak bahkan melaporkan jimin atas tuduhan pelecehan. hanya saja pesona jimin terlalu luar biasa untuk di lewatkan dan salahkan fakta bahwa wanita dewasa memiliki hormon seksual yang lebih tinggi dibanding pria, jika di kalkulasikan. 

saat itu nabi memutuskan untuk berhenti di tengah jalan dan siapa sangka jimin terlihat sangat marah bahkan mengikat kedua tangannya dengan 3 dasi mahal.

akan tetapi nabi berhasil membuka simpulnya setelah 2 jam lamanya, dan tentunya dengan menunggu jimin tertidur lelap.

nabi meremang, dia tidak menapik kalau tubuhnya merindukan yang nama nya sentuhan jimin. pria pertama dan satu-satu nya yang pernah menyentuhnya.

tetapi atas saran kakak sepupunya setelah bercerita panjang di telefon, eonni nya itu meminta nya untuk memikirkan masa depan, konsekuensi, karir dan perasaannya kelak.

nabi membangun image sebagai ketua akuntansi yang profesional, dan lulusan luar. dia dulu adalah pribadi yang dingin dan keras, tak tau menau tentang hal liar hingga jimin datang.

jimin kembali berjalan duduk di kursi nya, menekuk kedua tangannya menopang dagu dengan punggung tangannya, "sepertinya kau ingin bertanya sesuatu yang penting... ", ujarnya dengan suara yang sengaja di rendahkan.

kim nabi berpikir keras, hingga dia menyadari sesuatu hal.

kepalanya yang semula menunduk berlahan terangkat, "apa kau sengaja ?", katanya dengan hati-hati. takut terdengar seperti menuduh atau percaya diri.

setiap bulan harusnya setiap ketua divisi mengikuti rapat dan melaporkan keadaan, tetapi sudah 5 bulan nabi meminta perwakilan rekannya yang tak pernah ke lantai atas itu untuk mewakilinya.

nabi bisa merasakan aura panas mengelilingi tubuhnya.

jimin sendiri tertawa tanpa suara, pria itu menatapnya dengan geli bercampur senang yang sepertinya di buat-buat, "aku hanya melakukan percobaan, dengan cara apa aku harus memanggil ketua divisi keuangan, dan sepertinya aku berhasil !", jimin kembali berdiri dan berjalan mendekati tubuh nabi.

"baby girl, kau tau kan aku tidak suka terbangun sendirian ?"

sialan untuk suara rendah dan serak jimin. dia sering mendengar suara pria di tim nya, tetapi suara jimin bisa membuat nabi hampir tersedak ludahnya sendiri.

imajinasi nabi yang sudah terkena cipratan kecil ketidak sucian itu meliar. membayangkan hal-hal yang seharusnya tidak boleh ia bayangkan.

di ruangan yang kedap suara, terkunci, hanya mereka berdua dan meja jimin yang sepertinya sangat lebar , panjang, dan kosong....

"park jimin... kita sedang di kantor.. shh~", protes nabi terhalang saat jimin secara tiba-tiba sudah melesatkan kepalanya di ceruk lehernya dengan mudah. tenggelam di antara rambutnya yang tergerai.

jimin terkekeh melihat reaksi yang ia dapat dari nabi, "dan aku atasan mu park nabi...", bisik jimin.

pria itu kembali menenggelamkan kepalanya, menghirup aroma tubuh nabi sebelum menyampirkan rambut nabi yang panjang dan memberikan kecupan kecil di kulit lehernya yang terbuka.

"na..namaku bu-bukan park-- ngh!", kelopak mata nabi tertutup rapat merasakan sapuan basah di lehernya, dingin.

jimin begitu merindukan tubuh mungil nabi, bagaimana bisa wanita biasa dan yang awalnya bahkan jimin kira tidak ada itu bisa mempengaruhi dirinya hingga begini ?.

tangannya mencengkeram pinggul nabi agar berhenti bergerak gelisah.

hembusan nafas jimin menerpa wajah nabi, memaksanya untuk membuka mata dan mendapati jimin sudah menatapnya dengan mata nya yang sayu, "


















"I have to punish my kitten first, before we start our deep conversation"



















to be continued.

:')

Blow Job - Park Jimin [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang