📍FIM 3

75 10 1
                                    


Shinta dan Oliv. 2018 and still counting.

_______________________

🎵 - I'm only me when i'm with you - Taylor Swift - 🎵

'Gue bakal jadi orang yang ga punya malu kalo udah sama lo. We will change the world with our friendship '

___________________

2018

Shinta mengeluh pada hari pertama ia menjadi anak SMA. Lebih tepatnya, hari pertama ia upacara bendera dengan status siswa baru. Karenanya, ia harus menjaga sikap dengan sangat baik. Apalagi dengan dayang dayang osis yang selalu siap siaga di belakang mereka jika ada yang ketahuan menyalahi aturan.

Shinta menyenggolkan bahu ke teman sebelahnya. Teman yang baru ia kenal tadi pagi.

Perempuan itu menoleh, mengangkat sebelah alisnya pertanda bertanya. Shinta hanya membalas dengan senyuman masam dan geleng kepala. Entahlah, ia juga tidak tau apa yang barusan ia lakukan.

Lima menit kemudian berjalan lancar. Ceramah kepala sekolah juga sudah selesai tepat saat matahari pagi mulai membasuh seluruh lapangan.

Shinta menunduk, menghindari terik matahari pagi yang serasa membakar wajahnya. Lalu ia menoleh ke kanan. Tepatnya ke arah barisan kelas 10 MIPA 1. Matanya tertuju pada lelaki itu. Entah berasal dari SMP mana, yang jelas Shinta sudah jatuh hati pada pandangan pertama.

Tiba-tiba saja, perempuan di depan Shinta terhuyung ke belakang. Dengan gerakan refleks, Shinta menangkap tubuh perempuan itu. Kejadian itu langsung heboh, tapi hanya sebentar setelah Shinta, perempuan yang pingsan tadi, serta perempuan yang Shinta colek di sebelahnya, pergi ke UKS dengan anggota osis yang berada di belakang mereka.

Sejak hari itu. Shinta mengenal dua perempuan yang selalu menemaninya. Olivia Brigitte, si perempuan pingsan dan Deya Putri, perempuan yang ada di sampingnya.

Belum erat pertemanan mereka, Deya dipindahkan ke kelas MIPA 3. Hingga pada masa kelas 10, Shinta selalu bersama Oliv, tanpa Deya. Dan Deya, ia kembali sekelas bersama Shinta sejak kelas 11 hingga sekarang kelas 12. Tapi sayang, Oliv tak pernah bisa bersama mereka. Karena kelas 10 semester II, Oliv didiagnosis mengidap penyakit kanker stadium 1 dan semakin menyebar.

**

Shinta dan Deya membaringkan tubuh Oliv di ranjang UKS. Setelahnya mereka terduduk di kursi depan ranjang. Dalam hati, Shinta mensyukuri kejadian ini. Bukan karena ia tega melihat perempuan pingsan. Tapi setidaknya, dengan insiden ini, Shinta dan Deya bisa berdalih tidak melanjutkan upacara karena harus menemani temannya, Oliv.

"Deya" perempuan yang ada di samping Shinta mengulurkan tangannya setelah beberapa waktu.

"Shinta" balasnya sambil menerima uluran tangan itu.

Setelahnya tidak ada percakapan. Mereka berdua sama-sama terdiam hingga suara leguhan dari atas ranjang memecah keheningan. Dengan cepat, Deya dan Shinta mendekati ranjang.

"Lo gapapa?" Deya bertanya lebih dulu. Sedangkan Shinta mengambil air minum yang sudah disiapkan anggota UKS.

Oliv mengangguk dan meminum air yang diberikan Shinta. Tak lama, suara pintu UKS terbuka. Mereka bertiga dan anggota UKS yang berjaga di dalam sontak melihat ke arah pintu. Shinta menahan napas saat melihat siapa yang datang.

FIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang