Chap 2

1.3K 135 2
                                        

"Tidak usah takut" entah mengapa sehun malah membalas pelukan luhan
.
.
Luhan semakin mengeratkan pelukannya pada sehun dan sehun hanya membalasnya untuk sekedar menenangkan luhan. Tuan oh sedang tidak tahu saja bahwa sebenarnya perasaan itu sudah mulai tumbuh kkkk~

"Ayo aku antar pulang" kata sehun tapi tidak ada balasan dari luhan

"Lu?" panggil sehun lagi, tapi tetap tak ada jawaban

Akhirnya Sehun mendongakkan wajah luhan, dan ternyata luhan sudah tertidur dengan damai

"Oh shit! Kenapa dia selalu menyusahkan ku?" Sehun menggerutu kesal dan akhirnya dia menggendong luhan dan membawa nya masuk kedalam mobil

"Yak! Luhan bangunlah! Aku tidak tau rumah mu" teriak sehun tepat di telinga luhan

Luhan yang merasa tidurnya terganggu langsung bangun dan tak sengaja membentak sehun

"YAK! Kau telah mengganggu tidurku, dasar tidak sopan!" teriak nya sangat kesal dan menutup mulut nya saat tau Sehun yang dia bentak

"Kau? Berani membentakku?" tanya sehun dengan ekspresi datar dan nada dinginnya

"M..mian sehun, ak aku sungguh tidak sengaja" tubuh luhan bergetar takut

"Cepat turun" kata sehun dingin

"T..tapi a..aku"

"Cepat turun xi luhan!" bentak sehun pada luhan

Luhan benar ketakutan saat melihat sehun marah seperti ini, sehingga tak terasa cairan bening keluar tanpa ijin darinya.

"Ne, mian" luhan menundukan kepalanya setelah itu dia keluar dari mobil dengan mata yang terus mengeluarkan air mata

"Hiks..aku tidak sengaja membentaknya hiks..apa hiks..dia marah padaku? Hiks.." luhan terus berucap seperti itu di sepanjang jalan

Dia jalan kaki untuk menuju rumahnya. Karena uang nya sudah ia berikan pada ahjuma malang dan bis pun sudah tidak ada yang lewat. Dan shit ini sangat dingin.

"Eomma hiks..ini sangat dingin..lulu tidak kuat" tubuh luhan semakin menggigil karena kedinginan

Lalu tiba-tiba ada mobil hitam mewah yang berhenti dihadapan luhan. Dan tak lama turunlah seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan di usianya

"Lulu?" tanya pria itu pada luhan. Luhan hanya mengedipkan matanya bingung

"Ahjusi mengenalku?" tanya luhan dengan wajah polosnya

"Tentu saja, kau lupa dengan paman mu ini? Oh sungguh terlalu" ucap pria itu seperti sedang merajuk. Oh tak sadarkah dia bahwa dia sudah bukan remaja lagi?

"Mian paman, tapi aku memang tidak mengingatmu" kata luhan membungkukkan badan nya

"Ah tak perlu meminta maaf, baiklah aku paman oh. Apa kau ingat?"

Luhan mengingat-ngingat apa dia memiliki paman yang bermarga oh itu?

"Ah ne paman oh, sudah lama tidak bertemu. Maaf aku sempat melupakanmu paman"

"Tidak masalah, kenapa kau tidak pulang? Ini sudah malam, tidak baik untuk mu"

"Hm tadi aku ada urusan dan hendak pulang, sudah tak ada lagi bis yang berhenti disini" luhan mengerucutkan bibirnya lucu

"Oh begitu, ya sudah biar paman antarkan" kata paman oh pada luhan

"Ah jinjja? Kebetulan sekali lulu sudah kedinginan hehe. Apa boleh paman?" tanya luhan memastikan kembali

"Tentu saja boleh gadis cantik" kata paman oh sambil mencolek hidung luhan

"Heum ne gomawo paman" ucap luhan tersenyum tulus

Fake Love [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang