Chap 6

288 35 4
                                        

"Ayo" Luhan menarik tangan Sehun
.
.

Mereka pun mandi bukan mandi bersama loh ya, beda kamar mandi GAISS😐

Setelah mandi dan berpakaian Luhan hendak ke kamar Sehun sebelum sebuah suara piano menghentikan langkahnya, dilihatnya Sehun sedang duduk sambil memainkan piano dengan rambut basahnya Sehun terlihat sangat tampan. Luhan mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut Sehun

"Seperti anak kecil saja" ucap Luhan yang membuat Sehun membalikkan badannya untuk melihat siapa Pemiliki suara tersebut.

Tanpa ijin Sehun, Luhan mengeringkan rambut Sehun menggunakan handuk.

"Kau ini sudah besar, tapi tidak bisa mengeringkan rambut" omel Luhan pada Sehun

Sehun hanya diam dan memandang Luhan, Luhan yang melihat Sehun terdiam menjadi gemas lalu mencium hidung Sehun. Sehun terkejut dan dia langsung menatap tajam ke Luhan

"Hehe maaf, kau terlihat menggemaskan saat sedang bengong" ucap Luhan sambil tertawa kecil dan mendudukan dirinya di samping Sehun

"Tidak sopan" jawab Sehun dengan nada ketus lalu fokus kembali pada piano nya

"Hunnie ayo kita duet, kau memainkan piano dan aku menyanyi" ajak Luhan pada Sehun, ini adalah salah satu cara untuk mengembalikan ingatan Sehun

"Lagu apa?" tanya Sehun

"Because I miss you" jawab Luhan sambil menatap mata Sehun dan tersenyum manis padanya

"Ah baiklah" Sehun mengangguk gugup saat ditatap oleh Luhan

Sehun mulai memainkan piano nya dan Luhan yang mulai bernyanyi

jeo gureume dalbicce
nae maeum boilkka
biccbaraen damjang arae
na sumeobopnida

Sehun memperhatikan wajah Luhan, dia seperti pernah melakukan hal ini dengan seseorang tapi entah kapan.

ireumeopsneun deulkkoccdo
neul hamkkehaneunde
wae nan hollo nunmulman
heulligo issneunji

Sehun melihat bayangan anak perempuan dengan laki-laki bermain piano dan menyanyikan lagu yang sama tapi dia tidak bisa melihat wajahnya, dia hanya melihat bayangan nya saja. Sehun mendekati bayangan itu bermaksud ingin melihat wajahnya tapi semakin dia mendekat kepala nya serasa semakin sakit.

geuriwo geuriwoseo
deoneun mot ijeul saram
nunmuri gaseumi
geudael bureugo isseo
saranghae saranghaeseo
deoneun mot bonael saram

Oke Sehun sudah tidak tahan, dia menekan kencang piano nya dan menghentikan nya.

Luhan terkejut dengan apa yang dilakukan Sehun, dia langsung berhenti menyanyi. Dia menatap Sehun

"Ada apa Sehun?" tanya nya sambil menatap Sehun khawatir.

"Kepalaku sakit, aku ingin istirahat" Sehun berdiri dan pergi ke kamarnya

"Apa dia mengingat sesuatu lagi?" tanya Luhan pada dirinya sendiri, setelah itu dia pergi ke dapur membuatkan teh hangat untuk Sehun.

"Untuk siapa itu Lu?" tanya eomma Sehun pada Luhan yang sedang mengaduk teh

"Ini untuk Sehun eomma, dia sedang sakit" jawab Luhan sambil menaruh sendok bekas mengaduk nya.

"Ah begitu, jika ada apa-apa panggil eomma saja ne"

"Ne eomma, Lulu antarkan ini dulu" Luhan pergi ke kamar Sehun membawa teh

"Sehun, aku membawakan teh untukmu" Luhan mengetuk pintu kamar Sehun tapi tidak ada jawaban.

Luhan masuk ke dalam kamar Sehun dan menemukan kamar tersebut gelap serta Sehun yang sedang duduk dibalkon kamar.

Fake Love [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang