Flashback

156 26 4
                                    

"Bae, kau ini shinigami yang sangat cengeng. Memang tugas kita untuk mengambil nyawa seseorang yang sudah di takdirkan untuk meninggal di buku Death Note kan?"

"Tapi Guan. Aku tidak tega saat ada yang memohon padaku karna ia memiliki keluarga."

Guanlin mengacak-acak rambut Jinyoung karena ia sangat gemas dengan tingkah kekasihnya ini.

"Baiklah tapi ingat jangan pernah melepas nyawa seseorang yang memiliki tanda sebagai seorang hollow. Dia bisa merasukimu dan membuatmu menjadi shinigami yang di kutuk. "

Jinyoung mengangguk kan kepalanya ke arah Guanlin.

"Ayo pulang, kita sudah terlalu lama di dunia manusia. "
Guanlin menarik pelan tangan Jinyoung. Namun Jinyoung tidak mau bergerak sama sekali.

"Ayo pulang baby."

"Tidak mau. Aku masih ingin melihat dan merasakan daun-daun maple yang gugur menerpa wajahku."

Guanlin lagi-lagi harus sabar dengan tingkah Jinyoung jika sudah melihat daun maple.

"Kita harus melapor ke ayahku dulu,Bae."

"Menyebalkan sekali. Kenapa ayahmu harus seorang raja shinigami,Guan. Padahal aku senang bermanja-manja dengan ayahmu tapi tidak bisa menunjukkannya di hadapan shinigami lain karna dia seorang raja."

Guanlin yang mulai bosan mendengar ocehan Jinyoung, langsung mengecup bibir Jinyoung dan sukses membuat Jinyoung terdiam membeku.

1 detik....

2detik....

3 detik....

"APA YANG KAU LAKUKAN!" Jinyoung berteriak histeris setelah sadar akan apa yang di lakukan Guanlin.

"tapi kau suka kan? lihat wajahmu sampai memerah seperti itu." Guanlin justru menggoda Jinyoung. Saat Jinyoung ingin memukul kepala Guanlin.

"Pulang atau ku cincang kalian." Jisung yang tidak sengaja melihat kelakuan mereka berdua. Langsung menghampiri keduanya.

"Yak! Kalian akan menikah besok kenapa masih seenaknya berkeliaran."

Mendengar ocehan Jisung membuat mereka segera menghilang. Mereka kembali ke Under Wrold.

"Untung lah kita bisa kabur dari Jisung hyung." Jinyoung duduk di ruang tengah kediaman Guanlin. Guanlin juga ikut duduk di samping Jinyoung dan lebih memililih mengelus kepala Jinyoung.

"Besok kita akan menikah dan menjadi sepasang suami istri. " Guanlin tersenyum mendengar ucapan Jinyoung.

Jinyoung yang mulai curiga karna perubahan senyum Guanlin seakan menyiratkan sesuatu yang tidak baik.

"Ada apa dengan senyummu itu?"

"Aku bisa menyentuhmu sepuasnya." Pukulan keras melayang dan tepat mengenai kepala Guanlin.

"Dasar mesum cap lele."

Saat mereka berdua asyik-asyiknya bermesraan Jisung datang dan langsung duduk di tengah di antara keduanya.

"Berani sekali kalian kabur dari ku tadi!" Jisung menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Apa kau berubah menjadi x-men, hyung?" Pertanyaan konyol itu keluar dari mulut Guanlin.

"Jika bukan adikku, kau sudah ku cincang untuk jadi makanan cercebus peliharaanku."

Jisung yang sibuk berceramah tiba-tiba berhenti dan melirik buku death notenya yang terbuka.

"Hnm, hari ini kalian beruntung."
Ia segera pergi meninggalkan Guanlin dan Jinyoung yang bersorak bahagia terbebas dari ceramah panjang kali lebar Jisung.

"Guan, Woojin mana ya? Biasanya dia yang paling berisik."

Pertanyaan Jinyoung itu hanya di balas sikap cuek Guanlin.

" Sudah lah aku lelah aku mau tidur baby." Guanlin pergi dari hadapan Jinyoung.

Jinyoung berjalan membuntuti Guanlin,namun tiba-tiba buku death notenya terbuka.


Aloha Undker update 😢
Berasa baru bangkit dari kubur nih tapi beberapa chap ke depan bakal berhubungan sama flashback biar pada paham apa yang terjadi,eakk 😂😂

Maaf ya pendek bener updateny v:

Salam manis Undker ❤

See next chapt 🍃

The Maple LeafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang