23 Juli 2018 Pukul 02.20 WIT
Gadis itu berlari, nafasnya mulai habis. Paru-paru di dadanya terasa terbakar. Sambil mengecek sesekali kearah belakang, mahluk yang mengejarnya semakin dekat. Ingin teriak namun tidak bisa. Kaki nya sudah tidak kuat lagi untuk berlari. Saat itu juga gadis tersebut jatuh terjerembab.
Mahluk buas itu loncat menerkam. Gigi-gigi nya terlihat buas matanya menyala beringas. Putus asa dan ketakutan semua emosi di rasakan oleh sang gadis. Dalam waktu sepersekian detik. Saat gadis itu menutup mata suara dentuman keras terdengar di depannya.
Gelombang angin menerpa tubuhnya. Di lihat seseorang berdiri diantara dia dan monster yang jatuh tergeletak. "Semua akan baik-baik saja, kamu istirahatlah disitu". Ucap sosok yang berada di depannya. Kamen Rider telah tiba. Lalu di putar lagu Opening.
Wuiiiih, keren banget kalau hal itu terjadi. Apalagi lagunya make lagu Opening Ultraman Nexus yang super kece. Udah itu ganteng maksimal ha ha ha. Tapi ya itu tidak pernah terjadi dan kalau pun ada, itu sangat norak dan memalukan. Ya kenyataan tidak pernah seindah mimpi.
Sejauh ini yang Aku alami, Kamen Rider jatuh-jatuhnya seperti unit kepolisan khusus dan independen. Mungkin banyak orang bertanya-tanya, apa Kamen Rider tidak mengganggu kerja polisi. Ha ha ha, yang terjadi malah sebaliknya. Namun itu dulu.
Dahulu sebelum pahlawan-pahlawan Independen seperti Kamen Rider muncul. Polisi mengira kami termasuk komplotan momon. Tapi dengan berjalannya waktu, mereka bisa memaklumi keberadaan kami. Karena kejahatan kriminal oleh manusia saja sudah membuat kewalahan, apalagi di tambah dengan serangan momon.
Pernah suatu hari setelah pertarungan, ada pihak kepolisian menghampiri Ku dan menawari kerja sama dengan mereka. Aku menolaknya, walau mungkin itu hal yang bagus. Namun sebagai orang berkepribadian bebas Aku benci di perintah orang lain. Cukup anting ini saja yang merepotkan Ku.
Tapi semakin kesini keadaan negara bagain eksekutif, legislatif dan kepolisian akhir-akhir ini memburuk. Manusia, ya itu alasannya. Sifat egois, serakah ingin mengusai semuanya. Sepertinya sudah mendarah daging ke setiap Infividu yang berkuasa.
Hal ini membuat Ku teringat pesan dari diriku di masa depan untuk mengubah nasib tidak hanya umat manusia, namun kesejahteraan penduduk nya juga. Tapi bagaimana?
Sampai sekarang Aku bingung bagaimana melakukannya. Tidak semua di pemerintahan itu buruk. Para momon yang terus menyerang juga membuat Aku sibuk untuk memikirkan hal seperti itu. Pernah terlintas dipikiran Ku untuk mengobrak-abrik secara paksa. Ya memberontak dengan kekuatan fisik.
Namun hal itu hanya membuat Ku menjadi kriminal dan buronan negara. Karena yang dibutuhkan adalah buah hasil jangka panjang. bukan kemenagan sesaat yang akan membawa kehancuran negri dan umat manusia. Karena menjadi kriminal bukanlah hal yang patut dibanggakan, Aku pernah merasakannya, namun itu cerita untuk lain kali.
Ngomong-ngomong hal seperi ini pernah di lakukan oleh seseorang, entah aku menyebutnya pahlawan atau kesatria super lainnya?
Yang pasti dia melawan pemerintahan, seorang diri. Entah ini berita yang benar atau tidak tapi dia menyerang dan meghancurkan gedung kenegaraan. Rencananya tidak begitu berhasil. Walau pun pada akhirnya pesan yang dia tanamkan, membentuk beberapa pemberontak lainnya. Aku pun tidak tahu kelanjutan ceritanya karena tidak ada berita tertangkapnya orang itu.
Yang pasti dan Aku sangat yakin pemerintah tidak akan membiarkan hal ini terjadi kembali. Dari rumor di Internet, ada yang bilang pemerintah membuat mesin tempur khusus untuk melawan kekuatan di atas normal. Atau ada yang bilang pemerintah memperkerjakan orang- orang berkekuatan khusus untuk menjaga mereka.
Yang menjadi pemikiran Ku saat ini. Bila hal itu benar, tentang mesin tempur dan bodyguard super. Mengapa mereka tidak membantu orang seperti Aku mengalahkan monster. Atau jangan-jangan mereka yang mengirimkan monster itu sendiri. Atau hanya Aku saja yang tidak tahu karena hal itu tidak di beritakan.
Apa pun jawabannya. Aku hanya berharap yang terbaik untuk kehidupan di masa depan. Diriku dari masa depan sudah seperti setengah putus asa saat menceritakan kondisi dunia di waktu nya. Untuk saat ini Aku tidak, atau mungkin belum menemukan jawabannya.
Oh iya, Karena tadi bahas pahlawan lain, Aku menjadi teringat beberapa tahun silam saat Aku masih kuliah. Aku pernah bertemu salah satu pahlawan atau mungkin Kamen Rider lainnya. Bukan Bucenk, soalnya dia manusia biasa dan entah dari mana memiliki alat "pembasi zombi".
Seperti biasa, anting yang Aku gunakan menggangu rutinitas kehidupan Ku sebagai manusia normal. Tugas yang harus di kumpulkan ke dosen akhirnya Aku titipkan ke salah satu teman kampus Ku. Walaupun pada akhirnya karena sikap Ku yang seperti itu, dosen itu mengundang ku untuk bertemu dengannya di semester depan. Untuk mata kuliah yang sama.
Tapi sekarang Aku tidak mau bahas hal itu. Yang pasti setelah menitipkan tugas, Aku langsug berangkat ke tempat kejadian. Jalanan siang itu macet, dan Aku sedikit mengutuk diri kenapa menggunakan sepeda motor, tidak berubah dan langsung lari ke TKP. Ya harusnya Aku mengurangi sifat narsis Ku yang masih tersisa.
Namun ada hal lain yang Aku khawatirkan. Bila Aku berubah diawal, itu akan lebih menguras tenaga Ku dan dapat terjadi deformasi paksa ke tubuh manusia. Itu sangat berbahaya, karena untuk "berubah" kembali menjadi Kamen Rider waktu interval yang aman sekitar setengah jam.
Aku memakirkan motor Ku di toko kopi, dan bergegas ke TKP. Jarak saat itu tinggal 100 meter, Aku berubah dan melaju lebih kencang. Dua detik lagi Aku sampai tujuan, tiba-tiba titik merah di radar menghilang. Sejak tadi Aku memang merasa ada janggal dari pergerakan momon, seakan dia menggiring Ku ke arah yang sepi seperti lorong belokan di belakang gedung ini.
Tempat itu masih dipenuhi kepulan asap. Momon yang mati beberapa diantaranya terkadang mengeluarkan asap ketika hancur. Di balik kepulan asap itu ada sosok yang bergerak, Aku mencoba mendekat secara perlahan. Sosok itu kabur dengan cepat. Relfeks Aku mengejarnya.
Dia memanjat gedung-gedung dengan cepat, meloncat-loncat diantara dua bangungan seperti kelinci yang lincah. Aku mengikuti di belakangnya, Dia masih berlaci dan meloncat di puncak-puncak gedung. Ketika jarak kami memendek Aku berteriak "Tunggu!" Dia berhenti tepat di ujung tiang bendera depan gedung pemerintah kota.
Dari lekuk tubuhnya dia Wanita. Dia seperti Tsuruhime, ranger putih Kakuranger. Berdiri tegap namun anggun, menatap Aku tanpa berkata apapun. Suasana sangat canggung saat Aku menyadari dia perempuan, tiba-tiba semua pertanyaan di otak menjadi nge-blank .
Beberapa detik kemudian dia masih menatap, Aku lalu berteriak secara canggung.
"Dari mana asal mu?!". Tangannya bergerak lalu menunjuk langit. Secara relfleks Aku mengangkat kepala,"dari atas?" Gumam ku. Kemudian saat kembali melihat kedepan. Dia sudah melompat menerjang Ku.Dengan cepat Aku bergeser menghindar. Seakan waktu melambat, kami saling tatap di balik helm masing-masing. Jarak kaca helm kami berdua sekitar 9cm. Mata Ku fokus ke kepalanya, badannya melesat melewati ku. Aku sedikit tersentak akibat gerakan yang tiba-tiba.
Terjangannya itu melewati atap gedung dan meluncur ke bawah. Lalu tubuhnya hilang dari pandangan ku. Tersadar dia melarikan diri, Aku berlari ke sisi lain atap gedung, menengok kebawah. Dia telah hilang, membaur dengan keramaian pegawai yang berlalu-lalang di luar gedung.
Kadang-kadang Aku mengingat-ingat kejadian itu sebelum tidur. Bertanya-tanya siapa gerangan sosok itu. Sekujur tubuhnya yang putih agak kusam, dengan bentuk pola suatu binatang tapi Aku tidak tahu pasti. Helm yang menutupi kepalanya juga berbentuk sedikit lonjong, lumayan mirip kelinci dengan pola dua mata dan mulut di bagaian mukanya.
Dua tahun berlalu tapi Aku belum pernah bertemu dengannya lagi. Ya karena tidak ada niat mencari dan sibuk melawan momon, walau kadang berharap bertemu dia ketika sedang bertarung. Tapi kita jalani saja mungkin besok adalah hari yang di tentukan, ha ha ha.
Good nite my self.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Kamen Rider
RandomMereka merasa aman ketika aku melawan monster tapi mereka gak peduli waktu aku patah hati. Diary keseharian Kamen rider.