"udah Hazz.." katamu sambil melepas bibirmu. "kok?" tanyanya. "hujannya udah reda. Ga terlalu dingin lagi.." jawabmu. Padahal kamu hanya mencari cari alasan agar kamu tidak terlena masuk kedalam buaiannya Harry. Ia pun terbengong setelah kamu mengatakan itu. "berarti daritadi kita.. Itu.. Cuma buat ngangetin badan kamu doang?" tanyanya dengan heran. "kita Hazz.. Kamu juga anget kan?" tanyamu yang
lantas saja membuat Harry termangu. Lalu dia mengangguk dengan ragu.
"mau berangkat sekarang ga? Kalo
mau berarti kita tidur di pantai kalo enggak berarti tidur disini. Kalo disini lebih anget sih, teduh juga. Tapi takut ga bangun besok pagi karna teduh! Gimana dong?" tanya mu panjang lebar pada Harry dan Harry masih menekuk wajahnya.
"terserah.." jawabnya singkat sambil mengambil jaketnya yang sudah tidak terlalu basah menjadi bantalnya. Ia lalu tidur membelakangi mu. Kamu pun mengikutinya, mengambil
jaketmu dan menjadikannya bantal lalu membelakangi Harry. "haah.. Rambut gue basah lagi deh gegara kena nih jaket!" gerutumu. (bayangin
aja lama nya cium Harry dari rambut basah nyampe kering! )
Namun Harry tidak menyahut apalagi menanggapi keluh mu. Kamu pun memejamkan matamu tanpa mempedulikannya.
**
"Harry.." kamu memanggilnya
berharap ia belum tidur. Karna kamu tak bisa tidur. "mmm.." sahutnya dengan suara berat. "belom tidur?" tanya mu sambil bangun dari tidurmu dan duduk dibelakangnya. Ia pun membalik tubuhnya ke arahmu namun masih dalam posisi tidurnya.
"belom, kenapa?" tanyanya dengan jutek. Seperti Harry pertama yang kamu kenal. Kamu menggelengkan kepalamu sambil tidur kembali. Ah.. Karna apa? Harry tidak akan mau menemanimu ngobrol. Kamu pun
memaksa mata mu agar terpejam
pulas.
**
"hey.. Bangun tukang tidur!!" teriak Harry dari luar gua. Kamu pun membuka matamu perlahan dan menguceknya beberapa kali agar bisa sadar sepenuhnya.
Hari sudah pagi dan Harry diam
disana dengan menggenggam dua
buah..
Dayung? Ya itu dua buah dayung.
Kamu langsung bangun dari posisimu dan melangkah ke arahnya. "lo bikin dayung ini?" tanya mu kagum. "iyah.. Hehe! Sorry ya gue pinjem piso sama
talinya ga bilang bilang!" jawabnya.
"ga apa apa. Nah gitu doong!" katamu tersenyum sambil mencubit pipinya membuat Harry ikut tersenyum. "kok
waktu dikapal lo jarang senyum sih?"
tanyanya tiba tiba membuat senyum yang sudah kamu buat mengendur kembali. "gue ga suka aja kalo lagi kerja main main!" responmu datar.
"senyum bukan berarti main main kamu tau?" tanyanya sambil
mengambil jaket, tas pinggang, juga botol minum kedalam gua. sepertinya Harry udah ga ngambek lagi. "ga suka
aja!" ucapmu sambil duluan berjalan mendahului Harry membawa kedua dayung itu. Harry pun berhasil
menyusulmu, menyamakan langkah denganmu. "lo juga kenapa nyebelin banget pas dikapal?" balasmu. "gue
sebenernya kesel aja sama manusia pelit senyum. Gue ngerjain lo karna gue sebel! Sebel banget. Ya udah gue
buat lo cemberut setiap saat aja, biar lo tau nikmatnya tersenyum!" jawabnya dan kini membuatmu benar benar tersenyum. "naah gitu kan
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobody Compares
FanfictionGenre: Romance Survival Cast: (y/n) as yourself Harry Styles Zayn Malik Louis Tomlinson Liam Payne Niall Horan Luke Hemmings Ed Sheeran