Pertemuan adalah hal bermakna bagi setiap orang
"Bhumi enggak pulang?" Tanyaku yang melihat bhumi belum juga beranjak dari rumahku.
"Senja masuk aja dulu"
Oh aku hampir lupa kebiasaan bhumi melihatku masuk kedalam rumah. Begitu tersadar, Aku segera masuk dan mendengar suara motor bhumi menyala dan menjauh dari halaman rumahku.
"Tumben hari rabu dianter bhumi, biasanya bhumi gamau nunggu kamu latihan" bunda menyambutku bukan dengan salam.
"Assalamualaikum bundaku sayang"
"Heheheh waalaikum salam putri bunda tersayang"
"Tadi waktu ada bhumi kenapa bunda enggak keluar dan tanya langsung aja ke bhuminya"
"Kapan kapan ajadeh nja, bunda tadi beberes"
"Senja keatas bun"
"Turun lagi buat makan, laper kan pasti"
"Banget bun bun"
~~~
Lala Balwel
La sabtu lo dateng kan
Yaaa dateng lahh nja nja, satu sekolah aja hampir dateng masa iya gue gadateng
Oke sip, lo harus nonton gue paling depan
Biar bisa jadi tukang foto sama video loh kan. Halah paham gue nja
Lala terPENGERTIAN 😘
Atur ajalah sekalian bakso kantin
Makin bulet mampus lo la
Sebelum aku melihat balasan lala, terdengar suara bunda memanggilku sambil berteriak yang membuat gendang telinga orang yang berada dirumah itu akan meledak bagaikan bom atom.
"SENJA PUTRI BUNDA, tadi katanya laper kok nggak turun turun. Buruan keburu makanannya dingin"
Baru aku membuka pintu kamar tapi bunda melanjutkan teriakannya lagi yang membuat aku menyahuti perkataannya.
"Senjaaaaaaa...... buruan turun!" Teriak bunda
"Astaga bunda ini juga lagi jalan, makanya bikinin prosotan aja biar turun ke lantai 1 nya cepet"
Saat sampai di lantai bawah bunda kembali mengomel masalah prosotan yang aku sarankan tadi. Padahal aku hanya bercanda. Aku hanya diam dan menikmati makanan yang telah disiapkan bunda.
~~~
Hari ini hari yang paling mendebarkan bagi tim basket sekolahku. Mungkin karena yang dihadapi ini adalah rival dari tim basket sekolahku yang aku tahu tim basket sekolahku selalu kalah jika melawan tim dari sekolah itu.
Aku hanya bersikap biasa saja, meskipun kak vina menyuruhku untuk tetap tampil maksimal. Yahh aku akan melakukan itu, maksudku kenapa mereka harus serepot ini toh kita bukan lagi lomba cheerleader. Kita hanya sebagai pembuka dan penutup perlombaan basket ini.
"Pokoknyaa ya gue nggak mau tahu nanti gaboleh ada kesalahan! Awass aja sampek ada yang bikin kesalahan" jelas kak vina kepada anggota cheerleader
"Ini tuh yang tanding sekolah kita sama rival tim basket, pokoknya kalian harus tampil maksimal" tambahnya lagi
Setelah menjelaskan itu, semua anggota cheers mempersiapkan diri masing masing. Dan aku mendatangi kak vina yang menurutku kelihatan sedikit gugup.
"Kak vin, lo kenapa sih? Santai aja kali. Ini tuh bukan perlombaan kita"
"Ya tapi cowok gue yang lagi tanding"
Oh astaga aku melupakan satu hal itu. Kak vina adalaha pacar anggota basket. Pantes aja dari kemarin dia marah marah nggak jelas.
"Setidaknya kita harus tampil maksimal lah didepan rival tim basket kita" jelas kak vina
"Yaa tapi jangan segugup ini kali kak, lo tenang aja deh ahh masaa gini doang gugup banget"
"Pokoknya yaa nja kita harus tampil maksimal"
"Astagaa iya siap bu bos"
"Yaudah lo prepare sana kek, dandan yang cantik kali aja nemu doi trus bisa move on dari bhumi bhumi lo itu"
"Apaan sih kak nyambungnya malah kesana"
Tim sekolah lawan sudah sampai di sekolahku. Kulihat mereka turun dari bus sekolah mereka menuju ruang ganti. Kulihat ada seseorang yang melihatku secara terang terangan. Tentu saja sikapku masa bodo karena tidak mau dianggap kepedean.
Bisik bisik suara dari arah belakang mengganggu pendengaranku
"Lo tau nggak sih, tim sekolah itu kapten basket nya ganteng banget" katanya
"Ih ih tu liat dia ngeliatinn kita astaga, ganteng banget" sahut teman yang disebelahnya
"Astagaa anggota lainnya juga ganteng ganteng banget" sahut lagi teman lainnya
Dan aku memutar mataku malas mendengar ucapan mereka. "Apaan sih gantengan juga bhum bhum gue hahaha" lalu kutinggalkan mereka menuju samping lapangan untuk membuka acara pertandingan basket ini.
Selese pembukaan acara dengan penampilan dance, aku bersama tim pandu sorak menepi ke pinggir lapangan untuk menyemangati tim sekolahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit senja Di Bhumi
Teen Fiction"Bhumi, kita putus....." ucap senja didepan bhumi Bhumi dan senja saling mencintai. Bhumi yang selalu diam dengan seribu bahasa dan senja yang selalu dikelilingi persepsi persepsi tentang bhumi kepada senja, hingga akhirnya senja memutuskan untuk me...