Terkabulnya Doa Ayana

23.2K 1K 9
                                    

"Ya Allah, kumohon sadarkanlah Ayahku dari komanya, aku merindukan kasih sayang darinya Ya Allah." doa Ayana setelah melaksanakan shalat subuh.

Pagi ini Ayana menyempatkan dirinya ke rumah sakit untuk melihat keadaan Ayahnya sebelum berangkat ke kantor.

"Assalamualaikum." salam Ayana.

"Wa'alaikum salam, Ay." jawab Ibu Nahariah.

"Iya Bu, bagaimana Ayah?"

"Masih sama Ay." jawab ibunya sedih.

"Ibu yang sabar yah, jangan lupa terus berdoa kepada yang di atas agar Ayah cepat sembuh." nasihat Ayana.

"Iya sayang, kamu berangkat gih ke kantor nanti terlambat."

"Iya Bu, Ay pergi yah! Assalamualaikum?" pamit Ayana.

"Wa'alaikum salam."

Di kantor Ayana dikejutkan dengan kedatangan Alamsyah dan sekretarisnya Ryan.

"Assalamualaikum." salam Ayana ke pada mereka berdua.

"Wa'alaikum salam." jawab mereka berdua.

"Mari kita pergi ke ruangan saya." ajak Ayana ke mereka berdua.

Di ruangan Ayana mereka membicarakan masalah pembangunan pusat perbelanjaan yang akan mereka bangun di tengah-tengah kota Bandung. Lebih tepatnya hanya Ayana dan Ryan yang lebih serius membahasnya sedangkan Alamsyah hanya sibuk mengirim pesan kepada Miranda dengan benda persegi panjang di tangannya.

Setelah mengakhiri sesi berdiskusi mereka, Alamsyah dan Ryan kembali ke kantor mereka.

"Benarkan yang gue bilang, Ayana itu wanita paling cantik dan sholeh yang pernah aku lihat." ucap Ryan memuji Ayana.

"Itu sih menurut lo, kalau gue sih tetap Miranda yang nomor satu cantiknya." ucap Alamsyah yang tidak mau kalah.

"Seandainya tadi bukan karena lo yang mau ketemu sama dia gue nggak akan mau pergi, hanya saja gue cuman kasihan sama lo yang kebangetan mau ketemu sama dia." ledek Alamsyah.

"Iya deh nyerah gue debat sama lo." ucap Ryan lelah.

*****

Ayana sedang makan siang di restaurant favoritnya bersama Reya. Di sana mereka menikmati makan siang mereka dan tanpa sengaja Ayana melihat seorang pria yang ia kenal dan wanita yang lagi makan dengan saling menyuapi satu sama lain dengan bahagia.

"Ini pertama kalinya aku melihat senyumnya." gumam Ayana.

"Rey, bukannya itu Pak Alamsyah Yah?" tunjuk Ayana ke meja yang diduduki oleh Alamsyah dan Miranda.

"Iya, Pak Alamsyah sedang bersama dengan pacarnya yang bernama Miranda."
"Jadi itu pacar Pak Alamsyah?"

"Iya Ay, mereka udah pacaran sekitar 5 tahun. Denger-denger sih segitu."

"Pantesan aja mereka mesra banget kayak gitu." ucap Ayana yang dijawab anggukan oleh Reya.

Di saat keasyikan mereka makan, Ayana mendapatkan telefon dari ibunya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam, Ay."

"Iya Bu, kenapa?"

"Ayah Ay."

"Ayah kenapa Bu?" panik Ayana saat mendengar Ayahnya disebut.

"Ayah udah sadar Ay."

"Alhamdulillah doaku terkabul. Ibu tunggu Ay yah, Ay akan segerak kesana?" ucap Ayana bahagia dengan berita yang baru saja ia dengar.

"Kenapa Ay?" tanya Reya.

"Ayah Rey."

"Iya Bapak kenapa?"

"Ayah udah bangun Rey." ucap Ayana bahagia.

"Yaudah, ayo kita ke rumah sakit sekarang."

"Iya, ayo Rey."

*****

"Assalamualaikum." salam Ayana dan Reya.

"Wa'alaikum salam." jawab Ibu dan Ayah Ayana.

"Ayah." ucap Ayana sambil berlari ke pelukan Ayahnya.

"Ayana kangen sama Ayah." ucapnya lirih.

"Iya, maafkan Ayah yah Ay."

"Ayah nggak salah kok sama Ay."

Ibu dan Reya terharu melihat kisah Ayah dan Anak itu yang lagi melepas rindu satu sama lain.

☜☆☞

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak yah?

Thanks...

The Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang