Hang over

2.7K 381 13
                                    

Nggak mood mikirin pemilihan diksi. Jadi maaf kali kata kata di chap ini lebih amburadul dari biasanya. Oke cus baca aja.

Kyungsoo duduk di bar dan memesan segelas cosmopolitan. Rasa panas mulai mengalir di tenggorokannya.

Perutnya terasa sedikit nyeri. Minum alkohol memang buruk untuk kesehatan.

Namun, setidaknya Kyungsoo bisa lepas dari strees berat akibat orang tuanya.

Beberapa hari ini Eomma Kyungsoo terus memohon pada Kyungsoo lewat telepon dan pesan singkat.

Kyungsoo bingung. Satu sisi ia begitu membenci perbuatan Eommanya dulu. Tapi sisi lain, ia merasa iba dengan keadaan ibu kandungnya.

Sehun terus meminta Kyungsoo untuk tidak memikirkan hal hal percuma tersebut. Karena menurut Sehun, tak ada gunanya memberi mereka belas kasih.

"Mereka hanya ingin memanfaatkan kita Hyung. Kita sudah bangkit dan melampaui mereka. Mereka berusaha kembali kedalam hidup kita agar mereka bisa mencicipi keberhasilan kita Hyung"

Agaknya Sehun sudah benar benar membenci ayahnya. Wajar saja itu terjadi.

Ia hampir meninggal karena demam tinggi. Dan orang tuannya hanya tertawa saat dimintai pertolongan.

Beruntung saat itu ia ditolong oleh nenek yang baik hati. Ia memberi Kyungsoo dan Sehun kamar untuk beberapa hari sampai Kyungsoo menerima gaji pertama dan menyewa sebuah flat kecil.

"Tolong satu lagi". Kyungsoo menyodorkan uang dan kembali minum.

Perasaannya tengah kacau. Ia tak bisa percaya lagi pada orang tuanya. Terutama pada Eommanya yang begitu kejam dulu.

Kyungsoo benar benar tak bisa memaafkan mereka. Ia sakit hati, bahkan ingin membalas dendam.

Pikiran Kyungsoo semakin keruh. Tak terasa sepuluh gelas cosmopolitan telah ia tenggak.

Kepalanya mulai pusing. Matanya pun berkunang kunang. Kyungsoo mabuk.

"Arrgghh shit". Kyungsoo memijat pelipisnya yang tiba tiba terasa nyeri.

"Apa kau baik baik saja ?". Tanya bartender pada Kyungsoo.

Kyungsoo mengangguk mengiyakan. Walau kepalanya benar benar pusing.

"Yeah, aku baik baik saja"

Kyungsoo merasa tubuhnya memberat. Rasanya ia sudah keterlaluan.

Tubuhnya tidak bisa mentoleransi sepuluh gelas cosmopolitan. Kyungsoo tiba tiba saja mual.

Ia berlari ke toilet. Lalu mengeluarkan isi perutnya di closet berkali kali.

"Huekkk.. hoekkk"

Kyungsoo muntah banyak sekali. Bahkan seketika ia merasa perutnya kosong.

Diraihnya tissue toilet dan mengelap bibirnya yang penuh cairan muntahan.

Mencuci wajah di wastafel berulang kali agar mabuknya sedikit hilang. Tapi Kyungsoo merasa itu percuma.

Berjalan di lantai serasa berjalan di jalan menanjak. Berat sekali, badannya juga lemas.

Dia merasa sangat buruk. Bagaimana ia bisa menyetir pulang jika berjalan saja kesusahan.

"Apa kau baik baik saja Kyungsoo ?". Seseorang dengan tubuh menjulang menolong Kyungsoo yang hampir tumbang.

"Insung hyung"

Entah bagaimana Insung bisa berada di club langganan Kyungsoo. Tapi Kyungsoo patut bersyukur akan hal tersebut.

Insung memapah Kyungsoo keluar dari club. Membawa Kyungsoo masuk kedalam mobilnya.

EroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang