1 - Prolog

25K 1.4K 47
                                    

Taeyong menangis merasakan sakit di selangkangannya karena lubangnya dipaksa menelan penis besar Jaehyun. Ia menutup wajahnya dengan lengannya, tak percaya dengan keadaan ini.

Jaehyun yang melihat air mata itu mengusap wajah Taeyong halus. Ia memberikan kecupan kecupan lembut di sekitar wajah dan lehernya. Tak ada nafsu dari sentuhannya, ia seakan menyesal membuat air mata Lee Taeyong keluar karenanya.

"Maafkan aku, Hyung. Tapi aku pikir hanya sekarang aku bisa melakukan ini." Ujar Jaehyun penuh penyesalan.

Seseorang yang telah menyelamatkannya, tak lebih seminggu mereka mengenal namun nafsunya berhasil mengalahkannya.

Taeyong tak membalas, ia hanya menggigit bibirnya menahan semua kata yang tertahan di tenggorokannya. Jaehyun makin merasa bersalah melihat Taeyong yang bahkan tak memakinya.

Jaehyun mulai menggerakkan penisnya di dalam lubang Taeyong, membuat Taeyong mencengkram erat bahu Jaehyun.

Jaehyun pun kembali memelankan gerakannya membiarkan Taeyong terbiasa dengan keberadaan penisnya.

Kini Jaehyun merasa seperti bajingan, ia memperkosa seseorang yang telah menyelamatkan hidupnya. Seseorang yang membuka jalan untuk masa depannya.

Membayangkan semua rasa bersalahnya tak mengubah apapun, akhirnya Jaehyun menggerakkan penisnya dengan cepat. Ia pikir sebaiknya menyelesaikan ini secepatnya. Makin lama ia mengulur waktu, maka akan makin lama juga seseorang yang ia sayangi ini menangis dibawahnya.

"Ngghh,.. Mmmphh,.. uuggh.." Taeyong tak membiarkan desahannya lolos begitu saja hingga membuatnya jadi hanya bisa menggeram menahan sakit yang juga mulai berubah menjadi sensasi yang nikmat di lubangnya.

Stamina Jaehyun cukup besar hingga bisa membuatnya klimaks di saat Taeyong klimaks kedua kalinya. Jaehyun masih merasa bersalah, bahkan Taeyong tak menunjukkan wajahnya sedikitpun padanya.

"Maafkan aku, Hyung. Dan terima kasih, jika bukan karenamu mungkin aku masih menjadi orang tak tahu arah sebagai seorang korban. Kau menyelamatkanku, tapi aku melakukan hal seperti ini. Aku menodaimu, sepertinya aku sudah jatuh pada pesonamu sejak awal. Kau boleh membenciku, dendam padaku, dan simpan perasaan itu selamanya. Jika ada kesempatan selanjutnya, kurelakan jiwaku padamu jika itu cukup bagimu. Silahkan bunuh aku saat itu juga." Tutur Jaehyun sambil mengusap air mata Taeyong yang mengalir mencapai telinganya.

Jaehyun memberikan kecupan dalam di bibir Taeyong, untuk terakhir kalinya izinkan ia menyimpan kenangan betapa manis bibir seorang malaikat di depannya ini.

TO BE CONTINUED..
Masih ragu mau TBC atau End nih..

Hold Me Down || JaeYong~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang