Hold Me Down || JaeYong~~

4 - Jung Jaehyun

Tak tahu pikiran dari mana, namun Jaehyun tiba-tib menarik Taeyong kedalam pelukannya.

"Terima kasih, Hyung. Aku berhutang banyak padamu." Ucap Jaehyun, Taeyong yang mendengar itu, justru menenggelamkan kepalanya di bahu Jaehyun karena sialnya Jaehyun lebih tinggi darinya meskipun lebih muda

***

Tak disangka, sejak Jaehyun memeluk Taeyong secara impulsif kemarin, ternyata membuat Taeyong tak lagi segan-segan melakukan skinship dengannya.

Taeyong benar-benar membantu Jaehyun memenuhi kebutuhannya untuk mendaftar Brilliant Academy, ia kemarin sudah menjemput semua barang dan berkasnya di sekolah yang dulu. Kini mereka hanya perlu menunggu kabar dari Brilliant Academy.

Memang Brilliant Academy tak melihat background muridnya, bagi mereka tiap anak adalah emas jika mampu memenuhi standarnya. Taeyong sendiri juga lulusan Brilliant Academy karena itulah ia berhasil akselerasi dua kali membuatnya masih berumur 18 tahun di tahun ketiga kuliahnya

Begitu lulus, murid Brilliant Academy dipastikan menerima rekrut dari berbagau macam perusahaan, instansi maupun organisasi. Taeyong menolak itu semua karena ia setidaknya menerima 20 tawaran namun ia sudah merasakan dunia orang jenius disana, ia pun berniat kembali ke kehidupan normal dan akan meneruskan perusahaan keluarganya.

Sekarang Taeyong sedang duduk sambil menyandar pada Jaehyun yang membaca buku dibelakangnya. Taeyong sendiri sibuk mengerjakan tugasnya di laptop untuk perkuliahan, namun dada Jaehyun begitu hangat membuatnya nyaman dan perlahan mengantuk.

Jaehyun sendiri dibelakang berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri menerkam pria cantik di pangkuannya ini. Ia bahkan bersyukur Taeyong tak merasakan tonjolan di selangkangannya.

Jaehyun mendengar suara nafas teratur Taeyong dan ia pun merasa gerakan Taeyong yang sudah berhenti sejak tadi. Ia pun menghela nafas melihat malaikat penyelamatnya tertidur pulas dengan bersandar padanya.

"Kau sangat tidak berhati-hati, hyung. Bagaimana bisa kau tertidur pulas saat bersama orang asing seperti ini? Bagaimana jika aku mengambil keuntungan darimu?" Ucap Jaehyun berbicara dengan Taeyong yang tertidur.

Taeyong yang sudah tidur justru menggeser badannya agar mendapat posisi nyaman. Jaehyun pun membantu Taeyong dengan memeluknya kemudian menidurkan dirinya bersama Taeyong di tempat tidur.

Mata Jaehyun tertuju pada bibir merah Taeyong yang berada tepat di depannya. Ia melirik kemata Taeyong yang benar-benar tertutup kemudian dengan pelan ia memajukan kepalanya membuat bibirnya menyentuh bibir lembut Taeyong.

Jaehyun sedikit melumatnya namuan terasa gerakan dari Taeyong membuatnya dengan cepat menjauhkan diri.

"Sepertinya aku jatuh cinta." Gumam Jaehyun sebelum memejamkan matanya.

***

Taeyong terkejut karena terbangun dengan melihat dada bidang Jaehyun pertama kali. Ia mendongak melihat Jaehyun yang masih terlelap, kemudian dengan perlahan mencoba bangun tanpa membangunkan Jaehyun.

Ia pun berhasil keluar kamar Jaehyun kemudian menuju dapur untuk minum, dada Jaehyun sepertinya tidak baik bagi penglihatannya di pagi hari.

Taeyong melihat jam masih cukup pagi, ia pun berjalan kearah kolam renang. Dengan santai ia melepas pakaiannya meninggalkan hanya celana dalamnya.

Sedangkan Jaehyun tersentak karena bangun tanpa menemukan Taeyong, ia pun berjalan keluar kamar hendak mencarinya. Namun, entah nikmat dari mana, ia melihat Taeyong baru saja keluar dari kolam renang dengan mengusap rambut basahnya. Taeyong hanya menggunakan celana dalam, membuat itu mencetak jelas kejantanan Taeyong yang lebih kecil dibanding milik Jaehyun.

"Ah, kau sudah bangun?" Perkataan Taeyong, membawa Jaehyun kembali ke daratan.

"Hm, aku bingung saat melihatmu tidak ada jadi aku berniat mencarimu." Ujar Jaehyun sambil duduk di salah satu kursi disekitar kolam.

Disaat seperti itu, seorang pelayan datang namun membeku ditempatnya begitu melihat mereka. Suguhan pemandangan dua pria menawan dengan wajah baru bangun tidur justru membuat mereka makin terlihat hot. Tuannya sendiri meski dilihat tiap hari tapi tidak bisa dipungkiri ketampanannya yang masih membuatnya terkejut jika melihatnya.

"Ada apa?" Tanya Taeyong pada pelayan itu.

"Ah, ini ada surat datang. Dari Brilliant Academy." Jawab pelayan itu gugup.

Mendengar itu, Jaehyun dan Taeyong bergegas menghampiri pelayan itu, disisi lain pelayan itu sedang membutuhkan alat pacu jantung karena dihampiri dua pria tampan ini.

Jaehyun dan Taeyong langsung membuka isi surat tersebut dengan perlahan mengintip isinya. Sungguh Jaehyun merasa takut jika ternyata ia mendapat kabar buruk.

Tapi begitu terlihat hasilnya di bagian paling bawah surat, mereka berdua sama-sama teriak karena ternyata Jaehyun berhasil lulus.

Mereka terlihat seperti remaja pada umumnya yang histeris saat suatu hal menakjubkan baru saja terjadi. Kemudian Taeyong langsung memeluk Jaehyun sambil teriak histeris.

"Waaah, kau benar-benar lulus. Artinya kepintaranmu berada diatas rata-rata." Ujar Taeyong semangat.

"Kan sudah kubilang." Balas Jaehyun.

"Kita perlu merayakan ini. Kau mau makan apa? Akan kumasakkan khusus untukmu. Ah, bagaimana dengan keperluanmu yang lain? Apa masih ada yang kurang? Bagaimana jika kita pergi berbelanja setelah ini?" Ujar Taeyong yang terlihat lebih antusia daripada Jaehyun sendiri.

"Hyung, kau sudah seperti ibuku." Keluh Jaehyun melihat bagaimana cerewetnya Taeyong.

"Ah, kebiasaan. Mungkin keturunan ibuku." Jawab Taeyong.

"Artinya aku akan berangkat kesana lusa. Waah, tak terasa seperti baru kemarin aku masih di bully dan bertemu denganmu, Hyung." Ujar Jaehyun sambil tersenyum dalam.

"Aku akan mengunjungimu sesekali disana. Aku juga akan mengirimkan uang bulananmu." Balas Taeyong.

"Kenala kau begitu baik, hyung? Aku makin merasa tak enak padamu karena terus menerima tanpa ada yang bisa kuberikan padamu." Keluh Jaehyun merasa tak berguna.

"Tidak apa, lulusan Brilliant Academy akan dipastikan direkrut oleh berbagai perusahaan. Kau bisa membayarku kembali setelah itu." Jawab Taeyong menenangkan Jaehyun.

TO BE CONTINUED..

Jangan Lupa Vote and Comment yaaa..