Ternyata tenaga Taeyong tak seperti dibayangkannya bahkan satu tangan Jaehyun cukup untuk menahan kedua tangannya. Tangan Jaehyun lainnya menyusup kedalam pakaian Taeyong mulai menggrayangi perut datar hingga memainkan puting kecil tapi menggodanya.
***
Jaehyun tak menghentikan ciumannya hingga Taeyong mulai sedikit lebih tenang. Ciuman Taeyong kini diselingi desahan panas yang makin menggairahkan Jaehyun.
Tangan Jaehyun akhirnya beralih kebagian bawah Taeyong. Dan ciumannya turun ke leher putih bersih mulusnya Taeyong.
Taeyong tak mampu berkata-kata. Ucapannya tak pernah selesai akibat desahannya sendiri.
"Jae..Aaahh... Pli... Hhaah... Mmphh.. Stopphggh... Nggghh.. My mindhhh
beca... mee... weirddd.. Mmpphh.." Racau Taeyong, pikirannya menggila saat Jaehyun mulai memainkan jarinya di lubangnya. Ia secara tak sadar mencakar tubuh Jaehyun yang sudah shirtless.
Taeyong mengepit kuat kakinya secara refleks, namun Jaehyun memposisikan diri diantaranya membuat Taeyong justru mengepit tubuh Jaehyun tanpa sadar.
"ssstt, Relax hyung.. I'll make you feels good. Just surrender yourself to me." Bisik Jaehyun sambil menjilati telinga Taeyong.
Jaehyun memposisikan diri untuk menyetubuhi Taeyong. Saat ujung penis Jaehyun sudah membuka jalan masuk ke lubang Taeyong, tubuh Taeyong meremang membuat lubangnya justru menghisap masuk penis Jaehyun.
Jaehyun membiarkan Taeyong beradaptasi kemudian menghujaninya dengan ciuman lembut untuk membuainya, ia menuntun tangan Taeyong agar memeluk lehernya.
Jaehyun pun menarik tubuh Taeyong ke posisi duduk, memaksa penis Jaehyun masuk sangat dalam hingga mencapai dinding rektum Taeyong.
Tubuh Taeyong berkedut merasakan sensasi ini untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Refleksnya membuat ia justru bergantung pada leher Jaehyun dengan desahan tertahan.
'What is this sensation? I can hardly breathe.. But,.. But,.. It feels so good.' Batin Taeyong.
Taeyong tak mengucapkan apa-apa dari mulutnya hanya keluar desahan-desahan dan erangan nikmat setiap kali Jaehyun memukul kuat dinding rektumnya dengan penisnya yang makin membesar pertanda ia akan klimaks.
Taeyong sendiri merasa sudah diambang batas, sejak tadi cairan precum nya sudah keluar tak berhenti karena sensasi tak dikenalnya ini.
Jaehyun merasakan tubuh Taeyong yang menegang pertanda ia klimaks untuk pertama kalinya, Jaehyun berhenti sejenak membiarkan Taeyong menarik nafas. Jaehyun pun membawa Taeyong kembali tidur kemudian kembali melanjutkan gerakannya.
"Wait.. Jae.. I can't.... more.. than this.." Ujar Taeyong mencoba menghentikan Jawhyun namun nihil.
Taeyong menangis merasakan sakit di selangkangannya karena lubangnya dipaksa menelan penis besar Jaehyun. Ia menutup wajahnya dengan lengannya, tak percaya dengan keadaan ini.
Jaehyun yang melihat air mata itu mengusap wajah Taeyong halus. Ia memberikan kecupan kecupan lembut di sekitar wajah dan lehernya. Tak ada nafsu dari sentuhannya, ia seakan menyesal membuat air mata Lee Taeyong keluar karenanya.
"Maafkan aku, Hyung. Tapi aku pikir hanya sekarang aku bisa melakukan ini." Ujar Jaehyun penuh penyesalan.
Seseorang yang telah menyelamatkannya, tak lebih seminggu mereka mengenal namun nafsunya berhasil mengalahkannya.
Taeyong tak membalas, ia hanya menggigit bibirnya menahan semua kata yang tertahan di tenggorokannya. Jaehyun makin merasa bersalah melihat Taeyong yang bahkan tak memakinya.
Jaehyun menggerakkan penisnya di dalam lubang Taeyong, membuat Taeyong mencengkram erat bahu Jaehyun.
Jaehyun merasa seperti bajingan, ia memperkosa seseorang yang telah menyelamatkan hidupnya. Seseorang yang membuka jalan untuk masa depannya.
Membayangkan semua rasa bersalahnya tak mengubah apapun, akhirnya Jaehyun menggerakkan penisnya dengan cepat. Ia pikir sebaiknya menyelesaikan ini secepatnya. Makin lama ia mengulur waktu, maka akan makin lama juga seseorang yang ia sayangi ini menangis dibawahnya.
Stamina Jaehyun cukup besar hingga bisa membuatnya klimaks di saat Taeyong klimaks kedua kalinya. Jaehyun masih merasa bersalah, bahkan Taeyong tak menunjukkan wajahnya sedikitpun padanya.
"Maafkan aku, Hyung. Dan terima kasih, jika bukan karenamu mungkin aku masih menjadi orang tak tahu arah sebagai seorang korban. Kau menyelamatkanku, tapi aku melakukan hal seperti ini. Aku menodaimu, sepertinya aku sudah jatuh pada pesonamu sejak awal. Kau boleh membenciku, dendam padaku, dan simpan perasaan itu selamanya. Jika ada kesempatan selanjutnya, kurelakan jiwaku padamu jika itu cukup bagimu. Silahkan bunuh aku saat itu juga." Tutur Jaehyun sambil mengusap air mata Taeyong yang mengalir mencapai telinganya.
Jaehyun memberikan kecupan dalam di bibir Taeyong, untuk terakhir kalinya izinkan ia menyimpan kenangan betapa manis bibir seorang malaikat di depannya ini.
To Be Continued...
Jangan Lupa Vote and Comment yaaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Down || JaeYong~~
Short Story🔞🔞🔞🔞 Air mata Taeyong adalah penyesalan terbesar bagi Jaehyun. BXB Yaoi Gak suka, gak usah baca. Ada adegan seks extreme..
