chapter 4

322 41 0
                                    

Karna perwakilan untuk lomba musikal dari sekolah membuat ku semakin dekat denganmu.

"Jungkook kau terpilih sebagai perwakilan sekolah untuk lomba musikal yg dulu adakan SM high School"

"Nega? "

"Ne, dan juga patner mu kim yewon dari lokal 10 b"

"Hah dia?, kau tidak bercanda kan? "

"Untuk apa aku bercanda dia akan memainkan piano dan kau seperti biasa bermain gitar"

"Ah ne, kami pasti akan menang" Ucap jungkook semangat begitu mengetahui partnernya adalah yeoja yg selalu membuat jantungnya berdebar.

Skip time

Yewon duduk di depan piano di ruangan musik dengan gelisah, sudah lama ia tidak bermain piano tapi entah mengapa ketua kelompok musical meminta nya untuk bermain piano lagi.

Cukup lama menunggu akhirnya jungkook datang ke ruang musik, ia tersenyum ketika melihat yewon sudah duduk dengan manis di depan piano.

"Apa sudah menunggu dari tadi? " Tanya jungkook karna datang cukup terlambat.

"Tidak juga, hanya sekitar 20 menit."

"Itu lama sekali, mianhae"

"Ne, gwenchana"

"Kalau begitu ayo kita mulai latihan nya" Ucap jungkook lalu memulai memainkan gitarnya.

Yewon hanya memandangi tust piano, ntah kenapa tuts piano tersebut membuat nya mengingat kejadian waktu itu.

Jungkook memandang aneh ke arah  sudah hampir setengah lagu iya memainkan gitar nya namun yewon sama sekali tidak menyentuh tust piano tersebut.
Yewon hanya memandangi tust piano tersebut sambil menggepalkan tangannya yg mulainya gemetar.

"Yewon-ssi, gwenchana? "

Yewon melihat ke arah jungkook bersamaan dengan air matanya yg menetes.

"Yewon kau menangis, apa terjadi masalah yg mengagumkan? " Tanya jungkook kawatir.

"Mianhae" Ucap yewon lalu pergi begitu saja meninggalkan jungkook di ruang musik.

Ketika sampai di rumah yewon langsung menenggelamkan kepalanya di balik bantal.
Dia terisak dengan sejadi-jadinya.

"Hiks.. Suga oppa.. Aku.. Aku.. Tidak bisa.. Hiks.. Semua.. Ini.. Hiks.. Mengingat kan ku.. Padamu"

-------------------------------------------------------------

Yewon menemui jungkook yg saat ini sedang menyantap makanannya di kantin.

"Yewon, kau ingin makan bersama"

"Bisa kita bicara sebentar"

Saat ini jungkook dan yewon sudah berada di atap sekolah memandang lurus ke arah lapangan sepak bola yg di sekitar nya terdapat pepohonan di tambah lagi cuaca saat ini memasuki musim semi menambah kadar kesejukan yg di rasakan oleh keduanya.

"Jadi kau ingin bicara apa? " Tanya jungkook memecahkan keheningan yg terjadi antara mereka berdua.

"Sepertinya kau harus mencari patner musik yg lain"

Ucapan yewon cukup membuat jungkook terkejut.

"Wae?, kita bahkan belum memulainya"

"Aku tidak bisa"

"Kenapa? "

"Ya karna aku tidak bisa"

"Kalau aku bisa kenapa kau tidak bisa? "

Tiba-tiba yewon meneteskan air matanya
Dan sukses membuat jungkook kaget.

"Aku mohon.. Hiks.. Aku tidak.. Bisa.. Hiks"

Jungkook memegangi wajah yewon dengan tulus ia menghapus air mata yg membasahi pipi putih yewon.

"Aku tau kau bisa, tapi kenapa kau menolak yewon" Tanya jungkook lembut.

"Karna itu.. Hiks.. Membuat ku kembali.. Mengingatnya.. Aku jadi.. Mengingatnya.. Hiks.. Aku jadi ingat.. Bagaimana.. Iya.. Menghembuskan.. Nafas terakhir nya.. Hiks.. Di atas piano.. Hiks.. Saat.. Penampilan.. Terakhirnya"

Tidak tahan melihat yewon yg begitu tersiksa mengingat masal alunya.
Dengan penuh kehangatan jungkook membawa yewon kedalam sebuah pelukan dan mengusap rambut yewon dengan penuh kasih sayang.

"Jangan biarkan masa lalumu menghalangi masa depan mu, tidak perlu melupakan nya kau hanya perlu mengingat nya di dalam hatimu,jangan buat dirimu tersiksa karna mengingat nya, tapi buat dia bahagia di sana karna kau mengingat nya.
Buat ia bangga dengan apa yg kau lakukan, aku yakin dia di sana akan senang jika kau meneruskan apa yg tidak bisa ia teruskan"

Bisik jungkook pada yewon yg kini mulai tenang di dalam pelukannya.
Dengan pelan yewon melepaskan pelukannya dengan jungkook.
Lalu menghapus air matanya.

"Gomawo jungkook oppa karna kau telah menyadarkanku"

Jungkook mengangguk membalas ucapan terimakasih yewon.
Yewon berlari menuju pagar pembatas sisi gedung.

Lalu dengan semangat ia berteriak.

"SUGA OPPAAAA AKU AKAN MEMBUAT MU BANGGA, AKU AKAN MENERUSKAN APA YANG TIDAK BISA KAU TERUSKAN, KAU YANG TENANG YA DI SANA"

Harusnya aku juga melakukan itu saat ini, namun dengan bodohnya aku larut dalam kesedihan masalalu, padahalkan aku yg memberi mu kata-kata itu namun ternyata malah aku yg larut dalam masalalu bersamamu.

TBC

Jangan lupa beri suara mu dan juga coment nya ya.
Kelanjutan ff sesuai dengan pendapat para pembaca.
Gomawo

My love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang