☝️ namanya Alesya Jafrina, orang-orang sih memanggilnya Lesy...gadis Tomboy yang usianya masih OTW seventeen.
...
Author Pov.Hari yang cerah, secerah hati gadis yang sedang bergulung di dalam selimut tebalnya.
"Lesy...bangun, katanya sekarang ada ujian semester..." kata Dlandra, sambil menarik selimut yang sedang membungkus tubuh gadis kecilnya.
"Hmmm...bentar ma, ini bentar lagi mangganya pak Haji Jatoh, tinggal dikit lagi" bukannya bangun, Lesy malah ngigau gakjelas, pakek acara bawa-bawa nama mangga lagi.
"Lah, mangganya siapa lagi yang mau dicolong" tanya Diandra yang mulai penasaran dengan mimpi anaknya.
" ini ma, mangganya haji Rozak" saut Lesy, sambil menggerakkan tangannya seolah ingin menggapai mangga yang menjadi sasaran kejahatnnya.
" Lah bocah sableng, mangga pak RT mau di colong..." kata Diandra syok, mendengar pengakuan dosa dari putrinya. Walaupun itu hanya dalam mimpi, tetap saja Diandra harus melindungi anaknya. kan siapa tau dalam mimpi, Lesy ketangkap basah sama pak RT lagi nyolong mangganya, apa gak di gebugin masa anak semata wayangnya ntu.
Pemikiran mamanya Lesy hebat gak tuh'? udah nyampek di gebugin warga, padahal dalam mimpi Lesy belum tentu berhasil nyolong mangganya.
Diandra menarik paksa selimut yang menggulung tubuh Lesy, "Udah kayak lemper mama Iiat...cepet bangun, udah jam 6..anak perawan jam segini belum bangun, entar jodohnya di patok ayam, baru nyahok" omel Diandra sambil melipat selimut yang dengan susah payah dia rebut dari anaknya.
Lesy duduk bersila di atas tempat tidur, sambil mengucek-ngucek matanya.
Diandra memperhatikan gerak gerik anaknya yang duduk bersila sambil memejamkan matanya, dengan kedua tangan sudah menopang dagu, seolah-olah itu adalah satu-satunya tempat ia bersandar.
Aseekkk...bersandar di dada abang aja neng, anget-anget gimana gitu..
"Lah nih bocah, malah molor lagi" kata Diandra sambil mendekati anaknya, lebih tepatnya telinga anaknya. "ALESYA JAFRINA.. BANGUN.. " teriak Diandra tepat di sebelah kuping Lesy. Bukannya dia tidak kasian, cuma kalo gak teriak, anaknya mana mau bangun.
Setelah mendengarkan teriakan sang nyokap, Lesy pun langsung ngacir keluar kamar, yang Iangsung membuat Diandra bingung. " anak gue ngapa ya..kan kamar mandi di onoh" sambil menunjuk pada pintu kamar mandi yang ada di dalam kamar, " napa dia ngacir keluar?" lanjut Diandra masih heran dengan tingkah putrinya pagi ini, ya walaupun bukan sekali dua kali putrinya bertingkah aneh.
"Ma...warga udah pada pergi?" tanya Lesy kepada Diandra sambil ngos-ngosan. Jelas la ngosngosan, ia ngacir dari tempat tidur sampai keluar pagar rumahnya. padahai kamar Lesy berada di lantal dua.
Diandra sedang melipat kedua tangannya. Ia tidak meninggalkan kamar Lesy, karena ia penasaran dengan penyebab ajaib yang membuat anaknya ngacir keluar kamar.
"Warga?"
"Iya.. warga yang tadi mau menganiaya Lesy ma" ucap Lesy sepertl berbisik, sambil clingak clinguk untuk mengawasi suasana sekitar."ehhh... Tunggu" kata Lesy langsung berdir tegak, mengawasi sekelilingnya, seperti memikirkan sesuatu.
"Ini kamar Lesy bukan sih ma" tanya Lesy mencoba meyakinkan dirinya.
"Trus menurut eneng??" Jawab Diandra agak kesel, "udah ahh.. cepet mandi, semalem kan minta di bangunin pagi, katanya ada ujian semester, entar telat lagi" kata Diandra mengingatkan.
Tanpa ba bi bu lagi. Lesy sudah ngibrit ke kamar mandi. Dia baru ingat, jika hari ini dia ada ujian akhir semester.
.Maklum Iah ya, tokoh Lesy di sini bukanlah seperti tokoh seperti dalam Novel-novel pada umumnya, yang cantik, pinter, kaya raya, sexy, dan apalah apalah yang berkanaan dengan wanita idaman.
Masih coba-coba buat novel, sapa tau jodoh😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife
General Fiction*** Di usia yang masih belum genap 17 tahun lesy sudah harus menjadi istri dari wali kelasnya sendiri. Selisih usia yang terpaut cukup jauh, membuat rey harus ekstra sabar menghadapi tingkah ajaib istrinya ***