Prolog

14.4K 2.1K 446
                                    

Saat ini, hingga seterusnya, akan selalu menggunakan author POV.

---

"AAARRRGGGKAAASHIIIII!!"
Bokuto--- dengan gerseknya berlari sambil loncat-loncat ke arah Akaashi, sementara yang di panggil mulai memasang tampang kesal dan pasrah di saat bersamaan.

"Ada apa lagi, Bokuto-san?"
Tanya Akaashi berusaha tenang, Bokuto mengguncangkan kedua bahu Akaashi dengan kuat sambil menatap Akaashi panik.

"ADA SEORANG GADIS TIDURAN DI TENGAH GYM! DIA TAK BERGERAK DARI TADI! JANGAN-JANGAN DIA SUDAH MATI---" Akaashi menutup telinganya, sungguh... Bokuto dulu nelan toa ya?

"Benarkah? Kalau begitu Bokuto-san tunggu saja di sini, dan aku akan mengecek gadis itu..." Kata Akaashi, Bokuto menganguk patuh, lalu duduk di pinggiran sambil menunggu Akaashi balik mengecek gadis yang katanya Bokuto udah mati tengah GYM.

Kriieeett

Pintu di buka, dan benar saja, ada seorang gadis di sana, tapi dia tak mati, sangat terlihat jelas bahwa gadis itu hanya sekedar tertidur.

"Sedang apa dia..."
Akaashi jadi penasaran, dia berjalan mendekati gadis itu, tampaknya dia begitu tenang saat tertidur.

Akaashi menatap wajah gadis itu, matanya terpejam, nampak begitu tenang, Akaashi bingung, kenapa gadis itu tiduran di sini? Dia pingsan atau bagaimana?

"Hei, kau tak apa-apa?"
Akaashi sedikit mengguncangkan bahu gadis itu, namun tak ada respon seakan gadis itu sangat lelap tertidur.

Akaashi lalu mengendong gadis itu, bahaya bila dia terus tiduran di situ, bisa saja Bokuto kembali kemudian berlari dan tak melihat gadis itu kemudian menginjaknya--- uh pasti sakit...

Akaashi merebahkan gadis itu di kasur UKS, sepertinya guru yang menjanga UKS sedang keluar.

"Hem..."
Dia bangun, gadis itu membuka matanya perlahan, melihat Akaashi yang ada di sebelahnya.

"Siapa?"
Satu kata dari gadis itu, suaranya tenang, terkesan malas, lembut dan pelan, mungkin dia jarang berbicara.

Akaashi agak kaget, lalu dia membalas pertanyaan gadis tadi.

"Ah tadi kau ada di GYM jadi kukira kau pingsan, jadi aku membawamu ke UKS" Jelas Akaashi, gadis bahkan tidak melirik Akaashi entah karna dia sombong atau memang malas untuk menggerakkan matanya.

"Oh... Trims"
Singkat ya?

Yah...

Tapi coba lihat...

Kenapa Akaashi terus menatapnya?

---

Satu kata untuk prolog?

Mager | Akaashi KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang