0.3

9.3K 1.7K 388
                                    

Upacara hari senin...

Sungguh, baru di dengar saja rasanya jadi pingin bolos, panas-panasan di lapangan dengerin amanat dari guru yang bahkan belum tentu dia sendiri lakukan.

Akaashi jadi penasaran, apa [Name] mengikuti upacara? Dia sama sekali tak perna melihat gadis itu di barisan sebelahnya ataupun menjadi petugas upacara, apa dia bolos?

Ah itu tidak mungkin, [Name] bahkan terlalu malas untuk bolos.

Lalu setelah upacara selesai Akaashi melihatnya, ya dia [Name], duduk di pinggir lapangan tepatnya di bawa pohon yang tentu saja sangat adem.

Ah...

Akaashi heran, kenapa semua guru dan orang-orang di sekitarnya tak perna menegurnya, melihat [Name] adem-ademan sedangkan yang lain panas-panasan di tengah lapangan seakan-akan itu hal biasa yang normal terjadi?

Akaashi lalu menghampiri gadis itu dan duduk di sebelahnya, membuat mata [Name] tertuju padanya tapi tak ada niat untuk bertanya.

"Kau selalu di biarkan berbuat semaumu ya?" Tanya Akaashi tiba-tiba, yang di tanya mengedip-ngedipkan matanya, lalu menggeleng.

"Lalu kenapa kau tidak pernah mengikuti upacara?"

"Malas"

"Itukan namanya semaumu..."

"Ini sudah biasa"

"Kenapa kau tak pernah di tegur guru-guru?"

"Entalah... Mungkin Ayahku menyuap mereka"

Seketika Akaashi kicep.

---

Untuk info ya temen-temen, ini profil kamu :3

Nama: [Full Name]
Umur: 16
Status keluarga: KAYA PAKE BANGET ANAK SULTAN DAH!

Cerita....
Jadi kamu ini anak holkay, Ayah dan Ibumu tahu kau sangat mageran, dan mereka tak memaksamu untuk rajin beraktifitas.

Asalkan kau pintar, toh ujung-ujungnya cuma duduk di balik tumpukan laporan dll jika sudah menjadi penerus perusahaan nanti.

Lalu Ayahmu sudah membicarakan ini dengan guru-guru di sekolahmu dan Jreeenngg!

Mau tidur di kelas bisa, bobok di parkiran bisa (asal ga kelindes motor), ga ikut upacara bisa, ga ikut penjas bisa, toh kau tetap pintar.

Sekian terima gaji.

Mager | Akaashi KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang