"Apakah kau sudah lama menungguku disini?" Tanya Zayn
"Sudah 15 menit, kukipir kau akan pulang tanpa bertanggung jawab seipdikitpun padaku" Jawabku cuek. Dia hanya membalas ucapanku dengan mengedikkan bahunya.Dan tiba-tiba saja Zayn menyentuh lenganku secara perlahan untuk mengobati sikuku yang luka karena ulahnya dan tidak tau mengapa tiba-tiba dan kenapa bisa terjadi, seperti ada listrik menyengat tubuhku.
Aku hanya bisa menundukkan kepalaku ketika Zayn mengobatiku karena aku akan merasa sangat malu pastinya jika Zayn melihat pipiku merah dan sudah pasti dia akan meledekku, dan makanya aku hanya menunduk.
"Kenapa pipimu memerah?" Tanya Zayn dengan nada meledek.
"Entah, mungkin karena disini hawanya panas mungkin" Jawabku sedikit kebingungan."Pasti kau senang ketika aku memegang lenganmu untuk mengobati sikumu yang terluka" Jawab Zayn dengan memberi sedikit senyum.
"Sungguh kau terlalu percaya diri sekali Malik" Jawabku malas.
*
Disaat baru saja diriku sampai dirumah, langsung saja aku bergegas pergi mandi dikarenakan seluruh tubuhku sudah lengket dan bau keringat. Setelah aku selesai mandi untuk menyegarkan tubuhku, rasanya perutku terasa lapar dan ingin makan karena memang biasanya ibuku yang akan memasakkan makanan untukku. Akan tetapi, unuk kali ini aku harus bisa memasak sendiri dikarenakan ibuku sedang keluar untuk pergi kerumah temannya. Itu bukanlah masalah yang besar untukku sebab untungnya aku pandai memasak.
Kali ini aku ingin memasak sup ayam kesukaanku, lalu aku mencari bahan-bahan yang akan aku gunakan saat memasak nanti. Ternyata kali ini aku kekurangan satu bahan yaitu Ayam. Langsung saja aku bergegas berbelanja untuk keperluan memasakku. Aku menaiki tangga menuju kamar untuk berganti pakaian.
Aku harus berjalan kaki kesupermarket yang berjarak 100 meter dari rumahku ini, lumayan dekat dan tidak perlu kendaraan apapun itu.Pada saat sedang berjalan sambil menikmati dan melihat rumah-rumah yang ada dikelilingku, tiba-tiba secara tidak sengaja aku melihat ada seorang laki-laki yang kukenal baru ingin pergi keluar dengan berjalan kaki dari tempatnya dan kuperhatikan itu adalah Zayn (lagi). Diapun juga melihatku dan disitulah tatapan kami bertemu. Sontak saja dia menyapaku "Katye" Kata Zayn memanggil namaku dengan sedikit senyuman yang tidak biasanya.
"Haii Zayn" Sapaku kembali dengan memberikan sedikit senyumanku padanya karena tidak biasanya dia menyapaku dengan baik. Biasanya kami akan selau bertengkar dimanapun itu dalam keadaan yang tidak mendukung.
"Mau kemana?" Tanyanya padaku barusan.
"Aku ingin ke supermarket untuk membeli beberapa bahan hang nanti akan kumasak, lalu ingin kemana?" Jawabku dengan kembali bertanya kepadanya ingin pergi kemana. "Entahlah, hanya merasa bosan saja dirumah, maka aku memutuskan untuk mencari udara segar disekitar sini mungkin" Jawabnya santai sambil melihat sekelilingnya.
"Apakahumahmu?" Tanyaku kembali kepadanya sambil berbasa-basi sedikit.TBC ,
LOVE U GUYSS
Let's vomment
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny for Love (Zayn Malik)
FanfictionTidak akan pernah ada yang tahu bahwa hanya karena perdebatan hingga bisa menimbulkan getaran rasa antara keduanya yang membuat mereka tidak ingin melepaskan.