Akhirnya

2.8K 121 3
                                    

3 month later.

~

Pagi yang sungguh cerah sangat sesuai menggambarkan suasana hatiku yang sangat bahagia dimana 3 bulan ini adalah momentum yang paling kutunggu. Acara wisuda yang kunantikan akhirnya telah tiba didepan mataku. Aku yang menggunakan seragam wisuda merasa sangat bangga kali ini.

Aku dan Zayn akan sama-sama diwisuda pada hari yang sama juga. Aku yang sudah siap dengan segala pakaian dan barang sudah ada lengkap didalam tas milikku dan Zayn menelfonku "Sudah siap sayang untuk hari ini?" Tanyanya dengan semangat, "Yeay, aku sangat siap dan semangat" Jawabku dengan semangat juga, dia yang ada diseberang sana hanya terkekeh melihat jawabanku. "Tunggulah, 5 menit lagi aku sudah tiba disana" Katanya sambil memutuskan telefon barusan.

~

Aku langsung pergi ke kampus bersama dengan Zayn yang sama sepertiku menggunakan seragam wisuda dengan naik mengendarai mobil miliknya ini. Saat kami berdua telah sampai dikampus, akupun langsung melangkahkan kakiku keaula sebagai tempat dimana acara tersebut berlangsung disana. Satu persatu mahasiswa berjalan keatas panggung sambil berfoto dan menyalami para dosen mereka.

"Hari yang sangat bahagia dan melelahkan" Ucapku saat acara telah selesai. Zayn hanya mampu tersenyum atas ucapanku. Semua mahasiswa dan orang tua mereka langsung saja berfoto bersama sebagai kenangan mereka dimasa wisuda dan kami semua melemparkan toga kami sebagai tandai kesuksesan kami.

Saat semua orang berada dikampus sudah berbondong bondong untuk pulang karena memang hari yang sudah siang semakin panas dan semua sudah pasti sangat lelah dengan acara wosuda kami tadi.

Saat ingin mengajak Zayn pulang, tiba-tiba dia menarik tanganku lembut dan membawaku ketengah lapangan yang masih sangat ramai dengan seluruh mahasiswa disini.

Kemudian setelah dia membawaku ketengah lapangan, lalu dia berjalan mengambil mic dan kembali berjalan kehadapanku dan menggenggam tanganku perlahan.

"Katye, kau tahukan jika selama ini aku sangat menyayangimu bukan?" Tanyanya dengan menatap manik mataku dalam dan hanya kubalas dengan anggukan karena aku sudah tidak tahu lagi ingin menjawab dengan kata apa. Sungguh ini kejadian yang tidak kuduga. "Dan aku sangat tidak ingin kehilanganmu karena kau ada pemilik sempurna hatiku ini" Sambungnya sambil mengeluarkan sesuatu dari kantung celana bagian belakangnya dan membukanyan yang menampilkan hiasan jemari yang sangat cantik.

"Untuk yang pertama dan terakhir kalinya hanya untuk dirimu Katye, aku sangat sangat mencintai dirimu. Untuk itu, maukah kau menjadi teman hidupku?" Tanyanya seraya berjongkok dihadapanku. Sungguh aku sudah tidak bisa menahan haruku kali ini untuk tidak menangis bahagia.

Semua yang menyaksikan kejadian tidak terduga dari Zayn hanya berteriak mendukung Zayn kali dengan berkata "Say yes say yes say yes" Sungguh aku tidak bisa menahan bahagiaku kali ini sembari menutup mulutku.

~

Tidak perlu memaksakan untuk jodoh yang padahal memang bukan jodoh, karena Tuhan telah menyediakan pelengkap hari-harimu sampai rambutmu memutih pada saatnya.
~

Aku yang hanya bisa mengangguk sembari menangis dan Zayn langsung saja memasangkan cincin dijari manisku ini. Dan bangkit langsung memelukku erat. Aku hanya bisa membalas pelukannya terharu "Love you Zayn, terima kasih atas segalanya pernah kita lalui bersama-sama walaupun kadang sifatku membuatmu kesal dan menyusahkan dirimu" Ucapku disela-sela pelukkan kami didepan semua mahasiswa. Seluruhnya hanya bisa bertepuk tangan dengan jawabanku.

Sungguh, ini adalah kenangan yang sangat bersejarah dalam hidupku yang tidak akan pernah kulupakan dimasa tuaku kelak bersama Zayn nanti.

~

2 tahun kemudian

2 tahun berlalu setelah kejadian Zayn melamar diriku didepan semua warga kampus setelah acara wisuda kami berakhir, dan mulailah kami membina rumah tangga yang baru dan harmonis.

Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan dan dominan lebih mirip ke ayahnya yang mempunyai bulu mata lentik, kulit putih seperti diriku, hidup yang mancung dan bibir yang tipis dan merah. Sungguh tampan sekali putraku

Zaidan Michael Malik, adalah penyemangat hidupku yang baru selain Zayn. Dia yang selalu mengisi waktu kosongku tanpa Zayn yang sibuk bekerja. Sampai saat Zayn sudah pulang bekerja baru kami bisa berkumpul dan bermain bersama. Sungguh indah hidupku bukan?


THE END!


Destiny for Love (Zayn Malik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang