#8

28 0 0
                                    

Pagi ini Haejin sudah berada di dalam kelasnya dengan headseat yang tersampir di telinganya dengan mata fokus pada novel di tangannya.

Perlahan terlihat sepasang sepatu di samping bangkunya. Haejin tidak menghiraukan siapapun manusia yang berdiri disamping bangkunya tersebut.

Lalu sebuah tangan dengan cepat menarik headseat yang berada di telinga kanan Haejin. Haejin mendongak mendapati Hyunjoon yang sedang memasang headseat hasil rampasannya, ia menarik kursi dari bangku samping Haejin dan mendudukinya. Haejin mengangkat sebelah alisnya heran dengan kelakuan Hyunjoon. Biasanya anak ini tidak pernah menghiraukannya, tapi sekarang? Yah Hyunjoon memang punya banyak sifat yang tidak pernah Haejin mengerti.

Hyunjoon menumpukan kepalanya di bangku Haejin, membuat Haejin sedikit terkejut. Ia menatap Hyunjoon dengan serius, hantu mana yang berani merasuki Hyunjoon. Mengingat betapa cuek dan dinginnya Hyunjoon. Saking seriusnya menatap Hyunjoon, Haejin tidak sadar bahwa wajahnya perlahan mendekat untuk menatap Hyunjoon lebih serius.

Hyunjoon menoleh dan betapa terkejutnya ia saat mendapati Haejin yang sedang menatapmya dengan intens dengan jarak yang sangat dekat, bahkan hidung mereka hampir bersentuhan. Mereka sama- sama terkejut. berdiam dalam posisi seperti itu selama 5 detik lalu dengan cepat mereka mengalihkan pandangan mereka secara bersamaan, sampai kepala Hyunjoon terbentur dengan bangku yang berada di depan bangku Haejin.

Reflek Haejin mendekat dan mengelus kepala Hyunjoon.

"Bagaimana bisa kau terbentur? Pabbo! {Bodoh!}" Tanya Haejin. Hyunjoon hanya diam tak berkutik.

Haejin lalu mendorong kepala Hyunjoon pelan.

Sampai akhirnya duo gila datang siapa lagi kalau bukan Sunwoo dan Eric.

"Wow wow drama apa lagi ini? Kemarin gandengan sekarang mesra-mesraan." Celetuk Eric yang dibalas tatapan bingung oleh Sunwoo.
"Gandengan? Nugu? {Siapa?}" Tanyanya bingung.
"Yah mereka berdua!" Ujar Eric seraya menunjuk Hyunjoon dan Haejin dengan dagunya.

Sunwoo membulatkan matanya mendengar kata-kata Eric.
"Jinjja? {benarkah?} Hyunjoon dan Haejin bergandengan tangan kemarin?" Ucapnya setengah berteriak. Eric menganggukkan kepalanya mantap.

Hyunjoon dan Haejin reflek menjauhkan diri satu sama lain mendengar teriakan Eric dan Sunwoo.

Eric berjalan mendekat kearah Haejin diikuti oleh Sunwoo.

"Mwo?{apa?}" Tanya Haejin kikuk. Eric hanya tersenyum miring.

*****

Younghoon bersama Hyunjae dan ketiga temannya sedang berada di dance room. Mereka berlatih seperti biasa.

"Wah beat lagu tersebut cepat sekali! Aku capek" Ujar Jacob.

"Tapi lagunya sangat keren. Joha! {Bagus} " Ujar Juyeon.

Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan wajah Kevin dan kawan-kawannya.
"Hyung, boleh kami bergabung?" Izin kevin melangkah masuk dan menutup pintu.

"Apakah sangat perlu izin dari kami? Masuklah ruangan ini milik bersama" Ujar Sangyeon.

Kevin tersenyum canggung lalu duduk disamping Hyunjae, dan tangan Hyunjae beralih merangkul Kevin.

Mereka berkumpul dan tertawa bersama. Sampai terdengar pintu yang di dobrak akibat ulah Haejin.

"Oppa...!"

Mereka semua menoleh dan mendapati Haejin yang sedang merangkul Sunwoo dan Eric di kanan dan kirinya.

"Haejin? Jakkaman, mwo haneung geoya? {tunggu, apa yang kau lakukan?} " Tanya Younghoon dengan melirik kedua laki-laki yang dirangkul, lebih tepatnya dicekik dengan cara halus oleh Haejin.

Haejin tersenyum lalu melepaskan rangkulannya, membuat Sunwoo dan Eric bernafas lega.

Haejin masuk diikuti oleh Sunwoo, Eric dan juga....Hyunjoon.

Kevin menyipitkan matanya memastikan apa benar itu Hyunjoon adiknya.

Haejin berlari lalu duduk mendesak  diantara Younghoon dan Hyunjae.
"Aigoo!" Seru Hyunjae.

Eric dan Sunwoo duduk di dekat Jacob dan Sangyeon. Sedangkan Hyunjoon berjalan mendekati sang kakak, Kevin.

Haejin menatap Hyunjae dengan tatapan manja.
"Mwo? {apa?} Kenapa kau menatapku seperti itu?"
"aku lapar!" Ujar Haejin jujur.
Hyunjae menepuk jidatnya pelan.
"Hyung!"
"Ara {aku tahu}" Ujar Younghoon seraya mengambil handphonenya.

Tak lama makanan yang dipesan Younghoon datang.

"Wah, siapa yang memesan makanan ini? Daebak! {luar biasa!} " Ujar Jacob seraya mengusap air liur yang hampir jatuh dari bibirnya.

"Makanlah! Aku tau kalian lapar." Mereka langsung mendekat dan menyerbu makanan tersebut, kecuali Hyunjoon dan Kevin. Sepertinya adik kakak ini tidak punya selera makan yang baik.

"Kenapa kalian tidak makan?" Tanya Hyunjae.

"Aku tidak lapar Hyung!" Ujar Kevin dengan senyumnya.

"Neo?{kamu?}"
Dan Hyunjoon hanya menggelengkan kepalanya.

Mereka semua makan dengan gembira, sesekali mereka tertawa karena Hyunjae dan Haknyeon yang berebut ayam goreng sampai mereka tersedak, dan Chanhee yang membuat aegyo dengan wajah imutnya.

Mereka duduk dengan kondisi kekenyangan karena terlalu banyak memakan ayam, kecuali Younghoon, Sangyeon, Kevin, Changmin, Hyunjoon, dan Juyeon.

"Aigoo! Aku kenyang sekali." Kata Sunwoo.

"Hah.." Haknyeon menghela nafas kasar.

"Oh Haejin, ireohke yeppeul suga issnayo?{bagaimana bisa kau secantik ini?}" Ungkap Changmin.

Seketika semua pasang mata tertuju pada Changmin.

"Micheosseo?{kamu sudah gila?}" Jawab Hyunjae dengan alis bertautan. Bingung.

"Bukankah itu yang sebenarnya? Hyung tidak tahu bahwa dongsaengmu ini sering dibicarakan murid laki-laki?" Hyunjae menggeleng.

"Murid laki-laki banyak yang menyukai Haejin karena dia cantik, bahkan ada yang membuat fanbase khusus untuk Haejin!" Mata mereka serempak membulat, terkejut dengan penuturan Changmin.

"Jinjja?{benarkah?}" Suara Haejin dan Hyunjoon bersamaan. Dan sekarang seluruh mata beralih menatap mereka berdua.

"Jinjja Utjinda{benar-benar, sangat menggelikan}"Seru Haejin.

"Sudah sudah, tidak perlu kalian per-panjang. Sebentar lagi bel lebih baik kita masuk sekarang!" Ujar Sangyeon.

Dan mereka semua mengangguk bersamaan lalu mereka pergi menuju kelas mereka masing-masing.

TBC

Author balik setelah sekian lama hiat😪

Sorry ya author up nya lama😔author sibuk nugas😃

Dan setelah nugas author sibuk mengahabiskan waktu bersama Hyunjoon:v😚

Votement juseyo😳

You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang